Mengapa aku berada disini? di dunia yang tidak masuk akal ini, sudah 5 tahun berlalu. Ciel mempertanyakannya lagi dalam hati kecilnya sembari melihat ksatria iblis yang sedang berlatih. Si kecil Ciel melihat sekitarnya namun tidak ada satupun mahkluk yang normal.
Mau berapa kali di liat orang-orang ini bukanlah manusia, 'Kenapa?' sangat mudah untuk di jawab, itu karena kulit mereka yang pucat seperti zombie atau vampir dalam cerita novel, tubuh mereka lebih besar dari rata-rata tubuh manusia.
Namun hatinya senang, merasakan sesuatu yang nostalgia, sesuatu yang berhubungan dengan tentara, 'benar aku sangat suka dengan bela diri'. Sesuatu yang tidak pernah di lihatnya dulu, sesuatu yang hanya ada dalam sejarah dunia, tidak lain adalah pedang dan perisai.
Senjata-senjata kuno itu mulai di tinggalkan dan di lupakan, sebuah senjata yang lebih modern tercipta senjata yang mampu menembus baju zirah, senjata yang bisa membunuh dengan mudah, yaitu senapan api.
Era di dunia ini mirip seperti pada masa perang salib, mereka hanya menggunakan pedang dan zirah saat berperang.
"Inwi mwembuwat kwu swenwang! awku tidwak swabar uwntwuk mwengwaywunkwan swebwah pwedwang"
"Eh? apa putri sangat menyukai pedang?"
"Iwyaa!"
Wanita dengan pakaian Maid yang menemani Ciel bernama Teresia, Maid Pribadi Ciel. Teresia menganggap Putri Ciel merupakan berkah bagi kerajaan Iblis, karena dia pintar.
Namun sang Maid juga merasa aneh di waktu yang bersamaan karena putri Ciel menyukai hal-hal yang tidak biasa sebagai seorang Putri.
Pada umur 3 tahun Ciel tertarik dengan buku sejarah Iblis, beberapa bulan kemudian ia tertarik dengan Sihir, menginjak usia 4 Tahun ia mencoba merapalkan Fireball dan hampir membakar kamarnya.
Sang Ratu yaitu Sariel juga tidak mengerti kenapa Ciel menyukai hal-hal seperti itu, umunya hal yang disukai oleh anak kecil seumurannya adalah bermain, bermain dan bermain.
Tapi ada sedikit alasan kenapa anak ini di anggap special, karena semua hal yang dia lakukan adalah sesuatu yang anak kecil tidak lakukan, bahkan Putri Ciel jarang menangis untuk anak seusianya.
Orang disekitarnya menganggap dirinya tumbuh dewasa terlalu cepat, mungkin karena dia adalah keturunan kerajaan begitulah anggapan orang di sekitarnya.
"Putri Ciel, hampir 1 jam kita berada disini, bagaimana jika kita kembali? Yang Mulia Ratu mungkin mengkhawatirkan anda"
Mendengar hal itu Putri Ciel menoleh ke arah Teresia dengan tatapan polos seolah mengatakan 'aku ingin berada di sini untuk beberapa menit lagi' jadi Teresia bersiap untuk penolakan tersebut.
"Bwaiklwawh Awyo Pwegi!"
Tanpa diduga Putri Ciel menyetujuinya, Teresia selalu gagal dalam memahami Putri Ciel namun ialah yang paling tahu kenapa Putri Ciel adalah orang akan menuntun kerajaan Iblis ke gerbang kebebasan.
Teresia dan Putri Ciel pergi ke Taman, melihat seseorang sedang menikmati teh di taman sampai akhirnya menyadari kehadiran mereka berdua.
"Oh Ciel Kemarilah"
"Mwamwa!"
Ciel berlari ke arah Ratu dengan senyumnya yang polos, Teresia di belakang mengikutinya.
"Teresia siapkan cemilan kesukaannya"
"Baik Yang Mulia"
Teresia pergi dengan anggun meninggalkan mereka berdua untuk menyiapkan cemilan yang disukai Putri Ciel.
"Sepertinya kamu hari ini bersenang-senang?"
"Iwya! awu mwelihaw pwetwarwungwan ywang sweru! akwu iwngin bwelajwar bwerpwedwang!"
"Ehhh? bukankah kamu baru saya belajar sihir? kamu ingin belajar pedang juga?"
Ciel menunjukkan ekspresi bingung yang polos sampai akhirnya dia tersenyum.
"Iywaaa! awu akwan mwelwindwunwgi Mwama swaat akwu swudwah mwenwjwadwi kwuat!"
Dengan nada semangat dan wajahnya yang ceria dia mengatakan hal itu, membuat sang Ratu sangat senang.
"Ho? jadi kamu akan melindungi ku saat sudah menjadi kuat?
"Yaa!!"
"Kalau begitu aku tidak punya alasan untuk menolak"
"Yeayy!"
Waktu yang tepat, Teresia datang membawa cemilan yang disukai Ciel, mereka menikmati pesta teh kecil yang mereka buat.
Mari kembali 2 Tahun yang lalu.
'Namaku adalah Alexa, aku seorang Aide De Camp yang membantu seseorang yang memiliki pangkat tinggi di militer.
'Aku mati dan bereinkarnasi menjadi seorang putri, yep putri Iblis, apa hal terburuk yang terjadi padamu selain menjadi bagian dari Iblis?'
'Ehtahlah, kukira Iblis lebih seperti mahkluk yang jahat, bertanduk dan kejam seperti itulah kira gambaran ku tentang Iblis'
'Namun sepertinya itu pemikiran yang salah, Iblis tidak seperti yang aku pikirkan, mereka mirip dengan manusia, bahkan aku tidak tau apa yang membedakannya dengan manusia?'
'Baiklah, sekarang aku sudah berumur 3 tahun, aku tidak akan kalah lagi dengan pikiranku'
'Namun saat ini aku tidak bisa banyak berpikir, jika aku berpikir terlalu keras tubuhku tidak akan kuat menahannya dan aku akan tertidur'
'Ya, itu adalah tubuh mungil dan kecil ini, aku melihat ke sebuah cermin besar, dan melihat seorang bayi kecil yang ikut di pantulan cermin'
'Sekarang adalah jam tidur, namun aku keluar dari ranjang ku dan mengambil beberapa buku di kamar, sangat sulit untuk seorang bayi umur 3 tahun keluar dari sini'
'Aku sudah melakukan segala cara untuk keluar dari ranjang bayi ini, namun berakhir kelelahan dan ketiduran'
'Baiklah, saat ini aku berada di depan rak buku, aku melihat Ibuku masih tertidur di kasurnya. aku mengambil beberapa buku yang terlihat menarik, saat aku membukanya'
'Aku sama sekali tidak bisa membacanya, ini bencana, aku telah menyiapkan seluruh rencanakan untuk keluar dari ranjang bayi yang seperti penjara'
'Tapi sekarang, aku tidak memiliki cara untuk kembali ke ranjang, lalu apa yang harus kulakukan? entahlah saat ini aku hanya membolak-balik halaman'
'Aku mencari-cari Kalimat yang mampu kubaca, Oh! aku menemukan nya, kalimat itu bertuliskan Fi-re-ball, Fireball'
'Panas! Panas! tanganku terbakar Arghhh!! aku baru saja bereinkarnasi dan aku akan mati lagi?!'