Chereads / Putera Sakti / Chapter 2 - Episode 2

Chapter 2 - Episode 2

" Eh k*pl*k, bagi duit! " ucap salah satu copet sambil menodongkan parangnya ke leher Andi

" Maaf tapi uang gua lagi pas-pasan, " ucap Andi

"Oh, jadi lu gak mau ngasih kita duit ya b*ngs*t!? " ucap sang copet yang sudah menempelkan parang pada kulit leher Andi.

Karena kondisi jalan yang sepi, Andi terpaksa melawan mereka berdua. Karena Andi menguasai ilmu bela diri, Andi bisa mengimbangi kedua copet tersebut. Tapi tiba-tiba salah satu copet menancapkan parangnya ke tangan Andi sehingga ia terluka dan akan segera dibunuh oleh salah satu copet menggunakan pisau tiba tiba,

DOR!!

Terlihat seseorang menembakkan pistol ke atas dan menodongkan pistolnya pada kedua copet tersebut, akhirnya kedua copet itu kabur. Orang tersebut langsung membawa Andi ke puskesmas untuk diobati. Setelah diobati, orang tersebut kembali menemui Andi untuk melihat kondisinya, Andi sangat berterima kasih pada orang tersebut dan menanyakan darimana dia mendapat pistol tersebut. Orang itu menjawab kalau dia mendapatkan pistol itu berasal dari sebuah mobil yang memuat banyak senjata api ditemukan terparkir pada sebuah jalanan sepi dan terdapat banyak mayat yang mati dengan banyak luka bakar disana, diam-diam dia mengambil pistol beserta pelurunya dari mobil tersebut sebelum polisi datang.

Andi pun kembali pulang ke rusunnya, Andi pun beristirahat dengan menonton tv, Andi melihat berita tentang sebuah kejadian aneh dimana salah satu kampung di provinsi Sulawesi Selatan seluruh penduduknya ditemukan tewas dengan cara menggantung dirinya, tetapi ada keanehan yaitu posisi tubuh mereka menghadap sebelah barat yang terdapat sebuah bangunan kuno yang terdapat banyak simbol sigil setan dan jin. Andi yang ingin santai pun mengganti channel tv yang lain dan ada salah satu channel berita yang memberitakan bahwa cahaya misterius terlihat terang menerang diatas Piramida Giza serta hilangnya beberapa arkeolog dan beberapa wisatawan.

Disisi lain di kantor polisi tempat Adrian bekerja, terlihat seseorang misterius yang terlihat seperti sedang kerasukan dan pucat nyelonong masuk dan memaki-maki semua orang disana, tiba-tiba dia mengeluarkan pistol dari kantong celananya dan menembak kepalanya sendiri didepan banyak orang hingga otak dan darahnya berceceran.

Adrian yang sedang makan malam bersama Ayu mendadak ditelepon oleh Aziz yang mengatakan kalau ada orang bunuh diri di kantornya. Adrian bergegas ke kantornya dan melihat kalau mayat orang tadi sudah diambil oleh tim forensik (orang yang bunuh diri tadi berbeda dengan orang yang menolong Andi).

Adrian menyelidiki tentang orang yang bunuh diri tadi, dan akhirnya berhasil menemukan identitasnya dan tempat tinggalnya melalui salah satu temannya. Diketahui orang tersebut bernama Rudi Ghazali. Adrian pun pergi menuju tempat tinggalnya Rudi yang berada ditengah-tengah tempat pembuangan akhir yang disampingnya terdapat kuburan dengan nisan yang kosong. Adrian pun terkejut setelah memasuki rumah Rudi karena banyak ditemukan gambar dan simbol aneh yang mengarah pada penyembahan terhadap setan atau satanisme. Adrian juga semakin terkejut ketika melihat foto Andi dan Ayu ada pada salah satu meja ritual. Adrian juga menemukan sebuah kertas yang terdapat dibelakang gambar Andi dan Ayu dan memotretnya, kemudian meminta temannya yang bernama Huda untuk menerhemahkannya karena kata-kata tersebut merupakan bahasa kuno yang tidak dipahami Adrian. Adrian kembali menggeledah rumah tersebut dan tidak menemukan apa-apa selain jailangkung yang ditaburi kembang dan bulu ayam yang berwarna hitam serta ada beberapa bercak tetesan darah pada jailangkung tersebut.

Bersambung.....