*
*
"Apa ini yang kamu inginkan?" Kiyoshi menarik tangan Al-basty. "Menjadi demon king menggantikanku?"
Al-basty tertawa. "Aku hanya mengembalikan keadaan menjadi semula. Seperti seharusnya. Kembali ke tempat masing-masing." Dia menjawab cepat. Seperti seseorang yang memiliki jawaban yang telah dihapalnya.
"Lalu ini adalah tempatku seharusnya berada? Bersama dengan angel lain?" Kiyoshi kembali bertanya.
"Benar. Dimana lagi?" Al-basty masih mencoba mempertahankan senyumnya.
Kiyoshi menarik tangan Al-basty mendekati bibirnya. Dan menutup mata, mencium telapak tangan Al-basty. "…Bukan. Tempatku berada di sisimu." Ucapnya membuka matanya. "Seina."
Tersentak. Al-basty mendengar nama itu.
"Aku tahu kamu juga masih begitu mencintaiku."
Al-basty hanya terdiam. Dia memalingkan wajahnya, tak ingin menatap Kiyoshi.
"Jika kamu tidak ingin bertemu denganku, kamu pasti sudah pergi dari tadi. Sebagai demon king, setidaknya kamu dapat mencoba melakukannya." Kiyoshi tersenyum. "Kamu dapat mencoba kabur dariku." Ulangnya. "Meski aku yakin aku dapat menangkapmu kembali."
Al-basty mengiyakan dalam hati. Itulah alasan dia tidak pergi. Kekuatan Kiyoshi seakan membuatnya tak dapat melakukan apapun.
"Tapi setelah aku memegangmu seperti ini. Kamu tidak dapat lagi pergi dariku." Dia tersenyum sinis menatap Al-basty. "Meskipun kamu sudah menjadi Demon King, kamu tidak dapat menyerap kekuatanku saat menjadi demon king, kan?"
Al-basty hanya diam. Dia memejamkan matanya dan terlihat menolak saat Kiyoshi mendekatkan bibirnya ke arah bibir Al-basty. Dengan marah, Kiyoshi melepaskan tangannya yang menggengam tangan Al-basty dan mencengkeram dagu Al-basty.