Al-basty menatap demon di depannya yang masih menatapnya dengan tatapan yang begitu penuh amarah. Tanduk di kepalanya dan beberapa fitur tubuhnya mirip dengan Eligos. Pedangnya masih menusuk di dada demon itu. Al-basty menariknya dengan cepat, dan teriakan demon itu terdengar begitu menyakitkan. Dengan jentikan jarinya, Al-basty membakar demon itu membuatnya menghilang menjadi abu.
Al-basty menoleh menatap Eligos yang terlihat berjaga di dekatnya. Ini adalah demon terakhir yang terkuat dalam daftarnya. Dan kini, membunuhnya, membuat Al-basty dan Eligos adalah demon terkuat.
Eligos menoleh menatap Al-basty saat menyadari kalau Al-basty menatapnya dengan lekat. Eligos mendekati Al-basty.
"Kini sudah selesai." Al-basty tersenyum merasakan Eligos membelai rambutnya.
Eligos mengangguk. Mencium Al-basty.
Al-basty memejamkan mata. Namun belum selesai baginya. Karena ini berarti Eligos lah yang menjadi Demon King. Al-basty tahu dia tidak dapat mengalahkan Eligos. Tapi dia juga tahu kalau Eligos tidak akan mungkin mengkhianatinya.
Eligos melepaskan ciumannya dan menatap Al-basty. "Ini belum selesai." Ucapnya membuat Al-basty terlihat bingung. "Bukankah tujuanmu adalah menjadi Demon King?"
Mata Al-basty mengerjap. "…Kamu tahu?" tanyanya tidak percaya.
Eligos tersenyum memandangnya. Dia menggenggam tangan Al-basty dan membuat Al-basty memunculkan pedang di tangannya.
"…Eli? Apa yang-"
Belum selesai pertanyaan Al-basty, Eligos mendorong tangan Al-basty. Membuat pedang yang berada di tangan Al-basty menembus tubuh Eligos.
"Eli!" teriak Al-basty menyadari apa yang telah terjadi.
Eligos memeluk Al-basty. Erat. "Aku sudah bilang, aku akan membantumu, kan?" ucapnya tersenyum.