"bzzzt BUNUH DIA! KERAHKAN SEMUA PRAJURIT DAN BUNUH DIA!"
"STACK DEFENSE NYA MELEMAH KARENA KITA TELAH MEMBUNUH JIWA MISTISNYA, CEPAT BUNUH!- bzzzt"
"HUNUSKAN PEDA- bzztt KALIAN KEPAD- bzzzt CORENYA!"
"CE- bzzt bzzzzt"
"bzzzzt bzzzt"
"Bagaimana rasanya, Kaisar Iblis?" Kemudian yang terakhir, aku melihat sesosok wanita berambut merah yang menyeringai puas melihat diriku diambang kematian.
CRACK- PYAAR!
'Data tidak tersimpan, memulai ulang karakter. Tidak dikenankan memilih karakter yang baru.'
Apa ini..?
'Atribut telah siap, seluruh stat telah disebar. Skill telah diperbarui.'
Apa ini sebenarnya?! Apakah aku tetap harus berjuang untuk hidup meskipun diakhirat?
'Bersiap memindahkan pemain ke zona permainan dalam, satu
dua
tiga' SRIING! Aku melihat cahaya berwarna hologram meskipun mataku tertutup.
'Pemain telah dihantarkan ke dunia xxx pada tanggal x, bulan x, tahun xxxx. Dunia yang damai telah tiba, gelar Kaisar Iblis Yang Bengis telah dicabut.'
Apa maksud- NYA!? Aku yang tidak sengaja menatap pemandangan di sekitarku, berakhir dengan menemukan diriku di dalam ruangan berdebu ini. Aku meraba kantung celanaku untuk menemukan dua bilah item SSS : Great Demon's Gluttony namun gagal, bahkan celanapun aku tidak ada. Diriku berada dalam balutan kain sutra putih. Ah aku pasti benar benar di surga. Aku pun menjadi lebih bersantai, aku turun dari ranjang yang reyot tersebut dan berjalan melalui lantai kayu yang sudah kusam.
Aneh, tubuhku menjadi ringan. Tak biasanya. Ah, apakah ini yang dinamakan keuntungan menjadi penduduk surga?
Aku berjalan melalui jendela yang saat kulihat keluar aku dapat melihat hutan yang begitu rimbun berwarna hijau, kemudian aku melalui sebuah lemari dengan ukiran kayu otentik, kemudian aku melewati meja.. rias? Ah sudahlah ini pasti milik seseorang yang sebelumnya tinggal di kamar ini, meskipun aku tak pernah mendengar yang seperti ini di surga tapi simpulkan saja begitu. Kemudian dengan senang hati aku melewati sebuah cermin- sesosok wanita berambut hitam dengan baju berwarna putih yang sama dengan apa yang kugunakan.
Tunggu, wanita?
Akupun kembali memastikannya, "Nona apakah anda pemilik kamar ini? Apakah tuhan salah meletakkanku di kamarmu, maafkan aku." Akupun membungkuk- ada sesuatu yang aneh. Kenapa wanita ini mengikuti gerak dan pakaianku? Kemudian akupun menatap cermin tersebut, meraba dengan ragu dan pada akhirnya aku menyadari.
Ini bukanlah orang lain, ini adalah diriku!
Kemudian akupun berlari kencang dan menabrak kasur reyot yang sebelumnya kutiduri, hingga menyebabkan kasur tersebut rusak sepenuhnya. "Tidak mungkin!" Kemudian tanganku menoleh ke kanan dan ke kiri, dan kemudian ke bawah. Jantungku berpacu dengan keras. tanganku yang tampak lebih kurus dengan jari yang lentik kubawa menyentuh bagian bawahku.
Kemana?
"KEMANA PERGINYA NAGA KEBANGGAANKU!?"