Chereads / love to be hurt / Chapter 2 - Chapter 01 "Pertolongan membawa bencana"

Chapter 2 - Chapter 01 "Pertolongan membawa bencana"

Hai, perkenalkan aku Calya. biasa dipanggil "Alya" aku saat ini bercerita tentang kisahku yang pernah menolong seseorang yang ternyata malah berujung petaka dan derita yang harus kualami. Aku sedang bersekolah di SMP Harapan Asa. Aku bertemu dengan seorang guru yang baik, dia membantuku dalam segala hal dan kurasa aku mulai menyukainya karena dia sangat sabar dan bersedia menemaniku belajar hingga aku mengerti. aku memang sedikit kesulitan untuk memahami pelajaran matematika. tetapi berkat guru ini aku menjadi lebih semangat dan terus berpacu. panggil saja dia Bu Dyah. Yah sebelum kita lanjut aku mau cerita tentang kehidupan Bu Dyah, dia hidup bersama keluarga yang kurang beruntung. dia memiliki 2 anak dan dia hanyalah pegawai tidak tetap yang harus menghidupi kedua anaknya dan suaminya yang dulunya pernah bekerja di salah satu perusahaan transportasi yang akhirnya di pecat dan sampai detik ini dia menganggur dan hanya mengandalkan Bu Dyah. sedikit haru aku mendengar ceritanya. hingga tidak terasa air mataku menetes. aku selalu beranggapan bahwa hidupku yang serba ada dan berkecukupan kenapa aku tidak pernah bisa menghabiskan waktu bersama keluargaku. dan Ibu tidak pernah sedikitpun meluangkan waktunya untukku. bahkan hingga hari minggu pun ia selalu sibuk. pernah ku bertanya bu apa sih yang Ibu kejar dalam hidup....? lalu ia menjawab, " kelak kau akan tau nak perjuangan ibumu, ibu tidak bisa menjawab sekarang, karena ibu rasa kau belum memahaminya. nanti ketika kau menjadi seorang ibu kau akan tau." seketika aku terdiam dan tidak melanjutkan pembahasan itu dan aku ingin mengalihkan topik pembicaraan. Lalu ibu bertanya bagaimana sekolahku dan aku menceritakan bahwa aku bertemu dengan guru yang baik dan sabar dalam menemaniku belajar sampai aku memahami materinya. lalu ibu bertanya siapa namanya dan bagaimana orangnya. aku menjelaskan sedikit tentang kehidupan Bu Dyah kepada ibuku dan tak kusangka respon ibuku dia ingin menolongnya.

hari esok tiba, aku kaget mendengar kabar dari Bu Dyah bahwa dia ternyata akan menjadi guru les private ku dirumah. ternyata sehabis pembicaraanku bersama Ibu semalam, ia langsung menelpon Bu Dyah untuk menawarkan pekerjaan sampingan lain. aku pun dengan senang hati menerima bahwa Bu Dyah akan menjadi guru les private karena dengan begitu aku merasa tidak perlu lagi kesepian setelah sehabis pulang sekolah. Hari demi hari berlalu tiba" Bu Dyah menangis dan bercerita kepadaku bahwa Bu Dyah menginginkan suaminya kembali bekerja agar bisa menafkahi keluarganya. bu dyah bercerita bahwa dengan gaji yang ia dapatkan dan pekerjaan sampingannya sudah tidak bisa menutupi kebutuhan mereka dan Bu Dyah memberanikan diri untuk memintakan pekerjaan padaku untuk posisi apapun yg kosong demi suaminya agar bisa bekerja lagi. lalu aku mencoba untuk berbicara pada Ayah dan Ibu terkait ini, dan mereka tidak keberatan untuk memperkerjakan suami Bu Dyah. kebetulan posisi supir keluarga kami sedang kosong jadilah suami Bu Dyah yang mengisi posisi tsb. Hari pertama suami Bu Dyah bekerja dia datang pukul 06.30 bagiku itu terlalu siang karena sekolahku masuk pukul 06.45 dan sekolah adik"ku pukul 07.00. aku berfikir apakah ini orang tidak apa" datang jam segini?? apa yang akan dia kerjakan? lalu dia memperkenalkan diri, permisi Pak, Bu, perkenalkan saya Pak Hamid, saya suami Bu Dyah. Terimakasih bapak dan ibu sudah memberi kesempatan saya untuk bisa bekerja disini. Lalu Ayah dan Ibu membalas perkataannya " sama" pak hamid, semoga anda bisa bekerjasama dg baik untuk kami yaaah..

lalu pak hamid menjawab baik bu, pak, saya akan bekerja sekuat tenaga. lalu ayah menjawab lagi sembari mengingatkan bahwa besok untuk datang lebih pagi harus pukul 05.45 tiba di rumah kami, agar aku dan adik"ku tidak terlambat lagi untuk datang ke sekolah. beliau menyanggupinya. Tak terasa 1 bulan berlalu aku dan ketiga adikku merasa sepertinya Pak Hamid tidak cocok untuk pekerjaan tersebut. karena kami masih belum bisa melupakan pelayanan yang biasa diberikan oleh supir keluarga kami yang telah membersamai kami selama 8tahun terakhir. sehingga aku mencoba memutuskan untuk berbicara dengan ayahku bahwa aku dan ketiga adikku sepakat untuk tidak ingin lagi diantar dan dijemput oleh Pak Hamid. dan kala itu ayahku menyanggupi permintaan kami dan akan menyampaikan pada Ibu. beberapa saat berlalu setelah pembicaraan antara aku dan ayah, ibu memanggilku dia bertanya benarkah yang dikatakan ayah..? Aku menjawabnya benar bu. kami tidak ingin lagi Pak Hamid mengantar jemput kami ke sekolah. lalu ibu hanya merespon baiklah kalau begitu Ibu akan memindahkan Pak Hamid ke perusahaan saja, karena ibu tidak tega memecat dia. Seketika aku hanya terdiam mendengar keputusan ibu.

2 bulan berlalu Pak Hamid bekerja di perusahaan sebagai office Boy tiba" aku mendengar kabar dari salah seorang karyawan perusahaan ibuku bahwa Pak Hamid saat ini diangkat menjadi HRD Manager. Sontak aku terkaget mendengarnya. Mengapa secepat itu "tanyaku dalam hati" memang apa yang telah ia perbuat?? awalnya aku tak mempercayainya sampai keesokan harinya sepulang sekolah aku meminta supir pengganti untuk mengantarku ke perusahaan ibu dan memastikan dengan mata kepalaku, ternyata memang benar. "Aku sudah mulai curiga, pasti ada yang tidak beres dengan semua ini!!! tidak ada sesuatu yang didapat dengan instan!!!! Jeritku dalam hati".

Ibu tidak tahu jika tiba" sepulang sekolah aku ke perusahaan. Aku bergegas menuju ke kantor Ibu dan tiba" ada pemandangan ekstrim yang kulihat tanpa Ibu sadari, ternyata benar dugaanku dan apa yg aku pikirkan tentang mereka. dasar biadab!!!!!