Setelah Pertemuan itu Kolonel Suta Dan A.K.P Wayan Wira Menghabiskan Sisa Liburan bersama Keluarga Masing -masing. Lalu Pada Akhirnya Mereka Kembali kearah Jakarta Memenuhi Panggilan dari Atasan Mereka. Selang Tiga Minggu Setelah Pertemuan dengan Arya Susena.
Terdengar Suara Mobil Berhenti di depan Rumah Arya Susena. Sosok Seorang Lelaki gagah mengenakan Setelan Safari berwarna Hitam mengenakan pin Burung Garuda Turun dari Mobil. Pintu pagar Rumah Arya Susena terbuka. Dibelakang pintu Pagar tampak Sang Asisten Rumah tangga.
"Selamat Siang,Bibi.Bapak Ada …?"Tanya Sang Lelaki seraya tersenyum pada Asisten Rumah Tangga itu.
"Siang Tuan, Ada...Tuan.Bapak sudah menunggu didalam..."jawab Sang Asisten.
"Terima kasih, Bi..."Kata Lelaki itu yang ternyata Adalah Kolonel Made Suta.
Kolonel Made Suta Segera menuju kearah pintu Utama. Pintu Utama pun terbuka tampak Dhani Prasetya dibelakangnya.Mereka Berdua Tersenyum dan saling berjabat tangan.
"Apa Kabar, Beli Suta…?"Tanya Dhani.
"Sangat Baik,Beli Dhani..."
"Silahkan Beli..."jawab Dhani Sambil melapangkan telapak tangan kanannya.
Dan Mereka berdua menuju tempat dimana pertemuan pertama terjadi. Arya Susena dan keempat Sepupunya Alias Pamannya tersenyum Melihat Sahabatnya. Lalu Mereka saling berjabat tangan kemudian melapangkan kedua tangan dan berpelukan sambil tertawa.
"Apa Kabar,Beli Suta...?"
"Baik-Baik…Beli Sena,Beli Adit,Beli Dimas,Beli Hans dan Beli Mahesa."
"Ma'af Karena Kita tidak bisa menghadiri kenaikan pangkat Beli Suta...!?"kata Dhani.
"Sekarang Brigjend Made Suta..."Kata Mahesa sambil tersenyum.
Arya Susena Segera mempersilakan Brigjend.Suta untuk Duduk.
"Begini, Beli Semua.Atas Perintah Atasan Saya. Bahwa Beli semua ditugaskan menjadi Sosok -sosok Eksekutor Negara.Tugas Anda semua adalah menuntaskan Masalah Yang anda temukan.Apakah Semua, Beli.Bisa dimengerti?"
"Bisa...,Pak…!"
"Kinerja Anda Semua ada dalam pengawasan Saya dan Atasan Saya.Perintah Pertama Dari Atasan adalah Anda harus Mengeksekusi Enam orang yang terlibat dalam Kasus temuan Anda.Anda Semua Punya Rumah di Bilangan Jakarta, kan?,Jadi taruh mayat Mereka dirumah Anda.Berikan Identitas yang Anda sekarang Anda pegang pada Mereka.Anda tidak perlu berganti Identitas lagi.Jadi Negara Menjamin Identitas Anda sekalian Aman.Negara Membutuhkan Bukti Kuat Guna menyelesaikan masalah Anda Sekalian.Setelah Anda Selesai melakukan Tugas Yang Anda Emban. Anda Sekalian Akan Dijemput Oleh Petugas Kami Disana.Nanti Muka Anda Sekalian akan diberi Kain penutup Warna hitam.Lalu Anda Sekalian Akan Dibawa Kearah Mabes Kami. Guna Mempertanggungjawabkan Hasil Temuan Anda Sekalian.Berikut Peralatan Ini Akan Kami Pegang akan dijadikan Bukti dan menjadi Hak Milik Negara. Jadi Setelah Beli Semua Berangkat mengemban tugas. Maka Akan Ada Tim Khusus yang akan Membersihkan tempat ini.Dan Masalah Putri Anda, Beli Sena.Untuk Sementara ini Biar Asisten Komisaris Besar Wira yang akan menjemputnya.Saya dan Asisten Komisaris Wira menjamin. Bahwa Nanti Putri Anda Tidak akan mendengar Berita Buruk tentang Anda Di Berbagai Media, Anda Sekalian Paham,Beli…!"
"Paham...,Pak..!"Kata Arya Susena.
"Seberapa cepat Anda bisa melakukan Tugas ini?"Tanya Brigjend Suta.
"Beri Kami Waktu Seminggu Dari Sekarang, Pak…!"Kata Mahesa.
"Baik,Saya Percaya pada Kalian,Apa ada yang perlu ditanyakan Atau mungkin Salah satu diantara Anda sekalian Bisa memberi ide lain? "
"Begini, Pak.Saya Ingin mengajukan Usulan?"Kata Arya Susena sambil mengangkat Jari telunjuknya.
Brigjend Suta tersenyum menundukkan kepala sambil melapangkan telapak tangan kanannya.
"Kita membutuhkan Agen yang dinamakan Tameng, Pak.Setiap Misi yang diemban Di Peta ini Sangat Berbahaya atau bahkan terlalu Beresiko.Fungsi Dari Tameng ini ialah mencegah adanya Ras seperti Kami yang terlibat.Setiap Satu Agen Rahasia dari Berbagai kesatuan akan dilindungi oleh Dua Agen Tameng.Fungsinya Tameng pertama bisa melindungi keselamatan Agen Rahasia dari Ras Manusia,Dan Tameng Kedua Dia Tidak hanya sekedar Melindungi Tapi juga akan Siap Bertarung dengan Lawan -lawan yang mengincar Agen Rahasia Ras Manusia."
"Apakah Sudah Ada Gambaran Beberapa orang Yang bisa Kita Rekrut lagi...,Beli…?"
"Ada Pak,Nanti Akan Saya Petakan Bersama Putri Saya ketika Misi ini Selesai.Terus Permintaan Kami yang Terakhir? "jawab Arya Susena.
"Apa Itu, Beli Sena?"
"Kami Ingin Dipimpin Oleh Orang -orang hebat seperti, Bapak.Apakah Bapak dan Atasan Bapak Sanggup? "
Brigjend Suta menjawab dengan senyum dan menundukkan kepalanya.
"Jika itu yang Anda Sekalian Mau,Kita Siap,Beli…"
"Terimakasih, Pak Brigjend Suta..."Kata Arya Susena Lalu menghormat ala seorang Aparat.
Dan Brigjend Suta membalas hormatnya. Lalu Mereka kembali Berjabat tangan dan kembali Berpelukan sambil saling menepuk punggung masing -masing.
"Baiklah Beli Semua,Saya Mohon diri dulu Pada Beli sekalian.Semoga Pertemuan ini bermanfaat Bagi Kita Semua."
"Biar Saya Yang mengantar sampai kearah depan Pak Brigjend.Suta "Kata Dhani.
Akhirnya Tidak hanya Dhani Tapi Arya Susena dan lainnya ikut mengantar Atasan barunya sampai memasuki mobil pribadinya.
...........................................
Berita Kematian Enam Orang Pengusaha Muda yang Diakibatkan Perampokan dan Pembunuhan sadis.Dengan Pelaku yang berjumlah sama.Menyeruak Di sebuah perumahan Elit Kawasan Jakarta.Banyak Penduduk Dari Berbagai penjuru Kawasan Perumahan dan Daerah Lainnya Memenuhi Tempat Kejadian Perkara.Banyak dari Aparat Polisi dan Petugas Forensic berlalu lalang di tempat itu. Seketika Para Petugas memasang Garis Pembatas di Sudut Sekitar T.K.P. ,Agar Tidak ada Masyarakat yang menerobos sembarangan.
Tak berselang lama tampak Enam Mobil Ambulance memasuki Tempat Kejadian Diikuti Oleh Banyak Mobil Polisi. Dari Agak kejauhan Beberapa Petugas Forensic Mengangkat Jasad Tak Bernyawa yang sudah dimasukkan kedalam Kantung mayat. Dan Segera Dibawa Masuk Kedalam Ambulance.
Tak Jauh Dari Tempat itu Ada Mobil Mewah Berhenti. Pengendara Mobil itu adalah Sosok Wanita Cantik, Dia segera Berlari Kearah Petugas jaga Garis Pembatas yang Berada Disekitar Tempat Itu. Wanita Cantik yang Bernama Clara.
"Tunggu, Nona…!!"Kata Petugas itu menghalangi Clara.
"Pak,Persilakan Saya Masuk.ITU RUMAH TUNANGAN SAYA…,PAK...!!"rengek Clara menangis terisak sambil menghentak-hentakkan kakinya.
"Tapi…Nona…!"Belum Selesai Petugas Itu Berbicara ternyata Clara Sudah berhasil Lepas Dari Tangannya
Clara Berlari Menuju Dimana Petugas Forensic masih akan Memasukkan Jasad kedalam Mobil Ambulance.
"SEEENNNNAAA...SENNAAA…,JANGAN TINGGALKAN …AKU…SENNAA…!!"Teriak Clara disertai Tangisan keras Sambil merangkul dan menggoyang goyangkan Jasad dalam kantung mayat itu.
Membuat Semua yang berada disitu merasa terharu.
"Nona tenangkan Diri Anda…!"Kata Salah Seorang Petugas Forensic Berusaha Menarik tubuh Clara.
Tapi Clara Tetap tidak mau melepaskan Dekapannya dari Mayat itu. Akhirnya Petugas itu pun Melepaskan Clara. Clara yang terisak lalu membuka Resleting Kantung Mayat.
"NONA…JANGAN...!!"Kata Petugas itu Tapi Terlambat Clara Sudah melihat Keadaan Sang Mayat.
Clara Terkejut, Dia Melihat Mayat Mengenaskan Tanpa Kepala dan Hanya Tersisa Rahang Bagian bawahnya.
"SENNNAAA…,TIDAAKKKK…!!"Clara menjauhi Mayat Itu. Tak lama berselang Tubuh Clara Terhuyung -huyung, Dia memegangi kepalanya Dan Akhirnya Clara Roboh Tak sadarkan Diri.
Tapi Untungnya Ada Petugas yang Sigap menangkap Tubuhnya.Tak berselang lama Tampak Enam Orang Yang diduga Pelaku Keluar Dikawal Petugas Aparat. Muka Mereka Ditutup Dengan Topeng Kain Warna Hitam dan segera Dimasukkan kedalam Mobil Tahanan Polisi.