Bagian 18
Dunia Harus Tau Kebahagiaanku
"Ini beneran kan? Ini bukan mimpi kan?" Ucap Keira kebingungan.
"Iya." Ucap Arkan.
"Arkan? Kok ikut nangis?" Ucap Keira.
"Engga, Ga nangis kok." Ucap Arkan.
"Udah, Gapapa. Kamu udah sering juga nangis di depan aku. Sekarang kamu ga sendirian kok Arr. Kamu duduk dulu, Bentar aku ambilin minum." Ucap Keira.
Keira ke dapur rumah Arkan dan mengambil minum untuk dirinya dan Arkan.
"Nih, Minum dulu Arr." Ucap Keira.
"Makasih Kei." Ucap Arkan.
"Udah, Jangan sedih. Aku disini kok Arr. Jangan ngerasa kosong lagi ya." Ucap Keira.
"Iya, Kamu emang engga pernah berubah dari awal kita kenal." Ucap Arkan.
"Ssttt, Udah. Bentar lagi mau pulang." Ucap Keira.
"Iya. Makasih ya Kei." Ucap Arkan.
"Iya sama sama, Aku juga makasih udah punya perasaan yang sama. Sekarang kita jalani semuanya sama sama. Okay?" Ucap Keira.
"Iya, Kita mulai semuanya dari hari ini." Ucap Arkan.
"Dah, Aku pulang dulu ya." Ucap Keira.
"Iya, Tiati Kei. Jangan lupa titip salam buat Ibu." Ucap Arkan.
"Dih!!! Mentang mentang udah punya hubungan. Mau deketin Ibu yaa?" Ucap Keira.
"Suka suka aku dong." Ucap Arkan.
"Iya deh." Ucap Keira.
Arkan pun melambaikan tangannya. Kemudian Keira pun pulang.
Akhirnya setelah Keira mengungkapkan perasaannya. Ternyata Arkan pun memiliki perasaan yang sama dengan Keira. Hubungan mereka kali ini menjadi lebih dekat di banding sebelumnya. Hari ini Arkan dan Keira resmi berpacaran.
Setiap hari Arkan selalu menjemput Keira untuk berangkat sekolah bersama selama ujian 2 minggu. Ibunya pun sudah tau hubungan Keira dengan Arkan. Tapi Kakak pertama Keira (Afran) Belum mengetahuinya.
Di hari terakhirnya ujian Afran mulai heran mengapa adiknya tidak pernah memakai motornya lagi di setiap paginya. Pagi harinya Afran pun bertanya pada Keira sebelum ia berangkat.
"Keira?" Ucap Afran.
"Iya kenapa Kak?" Ucap Keira.
"Kamu kok engga pernah pake motor lagi?" Ucap Afran.
"Kan di jemput sama Arkan." Ucap Keira.
"Tapi dia ngejemput kamu terus loh. Engga cuma sehari." Ucap Afran.
"Bukan Keira yang minta Kak. Arkan yang mau." Ucap Keira.
"Oalah gitu, Tapi kalian deket banget." Ucap Afran.
"Arkan pacar Keira Kak." Ucap Keira.
"Hah?!! Serius?" Ucap Afran.
"Iya, Ibu juga udah tau. Udah Kak mau berangkat dulu takut terlambat. Arkan juga udah ngejemput tuh. Doain Keira ya Kak, Hari ini terakhir ujian. Dadah." Ucap Keira sambil melambaikan tangan.
"Loh?! Ibu kok engga ngasih tau sih!!!" Ucap Afran.
Betapa bahagianya Keira. Tapi siapa sangka. Bukan hanya Kakak nya Keira saja yang belum tau kalau Arkan dan Keira sudah resmi berpacaran. Tapi teman temannya pun belum ada yang mengetahuinya. Karena semenjak ujian mereka jarang sekali bertemu. Mereka fokus dengan diri mereka sendiri untuk belajar.
Setelah hari terakhir ujian selesai mereka (Arkan, Keira, Jaka dan Kamila) Berkumpul di kantin.
"Lu kok makin akrab aja Kei?" Ucap Kamila.
"Ntar, Gua mau beli makanan dulu." Ucap Keira.
"Kei, Nitip ya minuman soda yang biasa aku beli." Ucap Arkan.
"Okay." Ucap Keira sambil berjalan untuk membeli minuman soda dan makanan yang ia inginkan.
"Eh Arr, Lu punya hubungan lebih sama Keira?" Ucap Jaka.
"Iya, Gua pacaran sama dia (Keira)." Ucap Arkan.
"Hah?!!! Beneran?!" Ucap Kamila.
"Serius lu Arr?!!" Ucap Jaka.
"Iya, Masa iya gua bohong." Ucap Arkan.
"Kapan lu jadian Arr?!! Ga bilang bilang lu!!" Ucap Jaka.
"2 Minggu lalu. 1 Hari setelah ujian." Ucap Arkan.
"Kok?! Lu. Arkan!!!! Bisa bisanya gua gatau." Ucap Kamila.
"Kan kalian engga pada nanya. Jadi ya gua sembunyiin lah." Ucap Arkan.
Keira pun datang, Setelah ia membeli makanan dan 1 Botol soda.
"Nih sodanya." Ucap Keira.
"Okay, Makasih banyak Keira." Ucap Arkan.
"Kalian deket atau pacaran sama aja. Tetep deket." Ucap Kamila.
"Hah? Kok tau aku pacaran sama Arkan?" Ucap Keira.
"Arkan yang bilang tadi." Ucap Kamila.
"Engga bilang, Kan lu pada yang tanya. Yaa... Gua jawab apa adanya lah." Ucap Arkan.
"Udah udah diem, Gua mau makan nih. Jangan berisik. Iya gua pacaran sama Arkan." Ucap Keira.
"Cie cie, Akhirnya Jadian juga." Ucap Jaka.
"Udah jangan berisik." Ucap Keira.
"Dah, Sok dimakan makanannya Kei." Ucap Arkan.
"Semoga langgeng lu berdua." Ucap Kamila.
"Amin deh." Ucap Arkan.
"Akhirnya lu ga sendirian lagi Arr." Ucap Jaka.
"Yoi. Tinggal nungguin lu nih." Ucap Arkan.
"Ssttt. Udah udah diem. Jangan di terusin. Ntar juga tau tau jadian kek lu Arr." Ucap Jaka.
Arkan pun tertawa. Keira hanya diam menikmati makanannya.
Bahagia tetap bahagia menjalani berbagai hal dengan sama sama rasa sakit, Bahagia, Kekosongan selalu terisi satu sama lain. Membasuh berkeluh kesah lalu mencari jalan keluar bersama sama.
Akhirnya kita bisa melihat tokoh utama dalam cerita merasakan kebahagiaan sesungguhnya. Merasakan cinta yang telah lama ia bawa. Ia pendam di dalam lubuk hatinya. Sampai dengan beraninya Keira mengungkapkan semua perasaannya di hadapan Arkan.
3 Bulan hubungan berjalan. Semuanya terlihat baik baik saja. Bahkan ketika Arkan dan Keira naik ke kelas 12 rapot Arkan di ambil oleh Ibunya Keira. Mereka sudah saling membangun hubungan untuk saling mengenal lebih dekat, Ntah itu Arkan dengan Ibunya atau Keira yang mencoba mendekatkan Arkan dengan Ibunya sendiri.
Pelan pelan mulai terasa dunianya. Sebagaimana banyak sekali atau bahkan berjuta juta kekurangan di temukan di seseorang. Sampai hal itulah yang membuat Keira selalu ingin hidup berdampingan dengan Arkan. Ia (Keira) yang biasa mengisi kekurangannya. Ia (Keira) yang tau segala kekurangan dan kelebihan. Ia (Keira) yang tau titik gelap dimana Arkan tidak dapat merasakan hal hal yang biasa manusia rasakan, Kebahagiaan.
Menerima dari seseorang yang datang di hidupnya ketika dunia memang benar benar tidak berada di pihaknya. Lalu lalang, Gelap, Namun kamu (Keira) Datang seakan membawa sebuah titik cahaya. Yang kini selalu terang meski hanya satu titik tapi ia tidak pernah padam. Kamu yang selalu menghiasi hari hariku (Keira) Bahkan kamu selalu memberikan hal hal yang belum pernah aku dapatkan ketika aku bersama orang lain selain kamu (Keira).
Ada banyak hal yang dapat kita lihat. Dari sebuah Arkan dan Keira mulai sekarang. Ia berkomitmen untuk mencoba hal yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Mereka setuju berpacaran. Tidak opini lain dari mereka, Mereka hanya saling mencintai. Itu saja yang membuat mereka bersatu.
Hari demi hari berjalan. Bulan demi bulan berlalu. 5 Bulan berjalan semuanya masih baik baik saja. Bahkan teman teman seangkatannya pun kagum dengan Keira. Keira mampu menerima Arkan dengan segala sisi buruknya, Dari opini orang lain tentangnya, Dari semua guru di sekolah yang selalu mengecap Arkan anak nakal. Ia menyangkal itu semua. Keira mengacuhkan semua omongan orang lain tentangnya. Keira benar benar percaya Arkan. Sampai Keira membuktikan kalau Arkan dapat berubah secara perlahan lahan.
Arkan menjadi lebih baik dari sebelumnya bukan karena Keira pungkasnya. Tapi karena keinginan diri Arkan sendiri. Keira tidak marah terhadap Arkan dan kebiasaannya. Tapi disaat saat Arkan mulai tumbuh dewasa Arkan lebih sering bertanya kepada terhadap apa yang harus ia lakukan, Salah atau tidaknya. Benar atau tidaknya. Keira selalu memberitau Arkan dan memberi sedikit saran dan masukan agar Arkan menjadi lebih baik dari sebelumnya, Terlebih lagi Arkan sudah kehilangan Ibunya. Keira benar benar paham posisi tersebut.
Keira sampai lupa untuk memberi tau sahabatnya Kei. Karena Keira sudah berjanji jika Keira bisa berpacaran dengan Arkan, Ia akan memberi tau Kei. Di malam harinya Keira menelfon Arkan terlebih dahulu.
"Hallo? Kenapa? Mau keluar?" Ucap Arkan.
"Engga. Aku mau ngasih tau kamu." Ucap Keira.
"Kirain laper terus pengin makan di luar. Kenapa? Ada berita bagus?" Ucap Arkan.
"Engga, Ga laper udah makan tadi. Berita bagus? Iya sih aku belum ngasih tau kamu soal sahabat aku." Ucap Keira.
"Sahabat? Kamu punya temen deket?" Ucap Arkan.
"Iya punya." Ucap Keira.
"Cowo? Kamu engga pernah cerita." Ucap Arkan.
"Bukan, Sahabat pertama cowo aku kan kamu Arr. Dia cewe cuman ketemunya di sosial media gitu loh. Tempat curhat juga. Tempat cerita cerita gitu." Ucap Keira
"Ohh kirain dia cowo, Tempat curhat? Kamu curhat tentang apaan Kei? Tugas?" Ucap Arkan.
"Bukan tugas, Tapi dia rajin juga si anaknya jadi kalo mau curhat itu harus janjian dulu gitu. Soalnya kadang pas mau curhat dianya lagi belajar jadinya harus janjian dulu. Takut ngeganggu juga. Percaya ga? Aku sering curhat tentang kamu ke dia." Ucap Keira.
"Kenapa kamu ga ketularan dia yang rajin? Keira pengertian banget, Curhat tentang aku? Aku di ghibahin loh jahat banget." Ucap Arkan.
"Engga belum waktunya buat rajin. Iya aku kan tau diri kalo mau curhat. Gimana yaa. Kamu kan dulu tuh. Gitu deh semua orang di sekolah juga tau kalo kamu tuh nakal. Yakan. Aku selalu ceritain tentang kamu ke dia (Key). Kamu orangnya gimana, Gimana pendapat orang lain tentang kamu. Temen temen kamu. Apapun itu yang aku tau tentang kamu pasti aku ceritain ke Key." Ucap Keira.
"Keira mah males terus, Iya sih kenapa ya? Dulu kok nakal? Kenapa ya? Ntahlah Kei, Engga bisa jawab juga. Berarti kamu tuh udah lama punya perasaan ke aku gitu?" Ucap Arkan.
"Heh miror coba. Karena dulunya kamu belum terlalu dewasa. Bukan gitu, Gausah kepedean Arkan...." Ucap Keira.
"Iya iya tau, Apa sekarang aku udah dewasa gitu Kei? Engga kepedean cuma nanya." Ucap Arkan.
"Sepertinya kamu lebih dewasa dari sebelumnya deh. Udah udah aku mau chat Key. Aku tutup dulu ya telfonnya." Ucap Keira.
"Iya deh, Dadah Keira." Ucap Arkan.
Keira pun menutup telfonnya. Kemudian langsung menghubungi temannya (Key) lewat WhatsApp.
"Key? Sibuk engga nih." Pesan dari Keira.
"Engga dong, Lagi bingung nih mau ngapain. Kenapa Kei?" Pesan dari Key.
"Oiya, Gimana kabar lu? Nugas aja nugas." Pesan dari Keira.
"Alhamdulillah baik kok Kei, Lu? Udah selesai." Pesan dari Key.
"Alhamdulillah baik juga, Lama banget kita engga chat Key." Pesan dari Keira.
"Iya lama, Gua dah tau. Tentang Arkan kan? Gimana gimana?" Pesan dari Key.
"Iya lu dah hafal deh, Gua punya kabar gembira." Pesan dari Keira.
"Wih apaan tuh Kei?" Pesan dari Key.
"Gua sama Arkan udah jadian, Sekarang udah pacaran baru jalan 8 bulan tau." Pesan dari Keira.
"WIH!!! AKHIRNYA LU DAPET JUGA. SELAMAT KEI." Pesan dari Key.
"Maaf ya baru ngabarin soalnya lupa." Pesan dari Keira.
"Iya gapapa kadang manusia bakalan lupa kalo udah bahagia. Gitu sih. Btw ini yang confes siapa nih?" Pesan dari Key.
"Dih kata kata lu, Tapi bener sih. Yang confes gua, Arkan ga mungkin confes sih." Pesan dari Keira.
"LU?!! Confes? Serius Kei? Keren!!! Gimana hubungan lu selama 7 bulan lebih?" Pesan dari Key.
"Iya gua berani confes karena gua sayang sama diri gua sendiri." Pesan dari Keira.
"Sayang sama diri sendiri? Hah gimana konsepnya?" Pesan dari Key.
"Iya, Gua gamau nyiksa diri gua sendiri dengan adanya perasaan gua ke Arkan jadi gua gamau sakit tiap hari. Dari pada gua harus bertanya tanya dan sakit tiap hari mending gua confes ke Arkan meskipun bakal sakit kalo di tolak seenggaknya kita ga ada perasaan menyesal karena engga pernah nyoba. Lagian nanti juga lupa kalo pun perasaanku di tolak." Pesan dari Keira.
"Dewasa juga pemikiran lu Kei, Arkan kalo tau ini mesti bangga si sama pacarnya. Btw gua setuju dengan pendapat lu hari ini. Emang bener mau gimana pun hasilnya kalo itu tentang diri sendiri semua hal di korbanin pun gapapa, Karena diri sendiri ga bakal pernah pergi." Pesan dari Key.
"Iya dong, Gua kan gamau ngestuck terus. Biarin gua dewasa dengan waktu." Pesan dari Keira.
"Iya deh, Keknya lu bakal jarang cerita cerita ke gua lagi deh." Pesan dari Key.
"Kemungkinan iya sih Key. Tapi kita tetep sahabat. Walaupun engga pernah chat. Lu tetep gua anggap sahabat." Pesan dari Keira.
"Lu bakal fokus sama dunia lu sendiri. Dan next time mungkin gua gitu." Pesan dari Key.
"WIH!!! Lu dah ada cowo baru?" Pesan dari Keira.
"Sedikit cerita aja sih, Gua belum mau buat cerita sama dia tapi kata dia. Dia mau nunggu gua buat sembuh dulu baru deh kita jalani cerita baru." Pesan dari Key.
"Dia mau nunggu lu selesai dulu sama masa lalunya?" Pesan dari Keira.
"Iya. Itu hak dia." Pesan dari Key.
"Yaudah cepet cepet sembuh dari masa lalu Key. Siapa tau orang yang bakal ngebawa lu ke dunia baru adalah dia. Kita ga bakal tau apa yang di siapin sama semesta." Pesan dari Keira.
"Iya. Makasih banyak Keira. Lu sehat terus yaa. Bahagia terus deh sama Arkan. Semoga langgeng. Btw chat lu barusan nampar gua. Tapi gapapa. Udah dulu ya Kei. Gua mau siap siap tidur." Pesan dari Key.
"Iya selalu, Inget ya kalo ada apa apa saling cerita aja gapapa. Okay?" Pesan dari Keira.
"Okay." Pesan dari Key.
Kemudian chat hanya di baca oleh Keira. Sekarang Key paham bahwa nantinya semuanya akan sibuk pada dunianya masing masing. Mereka tidak meninggalkanmu hanya saja cara kerja semesta memang begitu. Kita cuma bisa menerima.