Chereads / Cinta Masa Remajaku / Chapter 4 - Chaptter 2 -- Sahabat Baru

Chapter 4 - Chaptter 2 -- Sahabat Baru

Hai guys kembali lagi di cerita aku 😁😁

biar gak kaku di setiap chapter intro begini kan biar gak tegang. maklum masih amatir πŸ˜… langsung aja yukk baca ceritanya πŸ˜‰

*****/////*******

Seminggu Kemudian

Semenjak saat itu Bella , Natta dan Ani semakin dekat sebagai sahabat , sikap yang biasa Ani tunjukkan tidak pernah lagi dia lakukan,, sekarang dia membaur dengan sahabat barunya itu. Cuma kadang dia masih suka ribut dan berdebat dengan Natta, apalagi karna Natta pernah mencium dahinya. Jika teringat moment itu mau ketawa ada juga, tapi dia malah tersipu malu, seakan-akan itu adalah tindakan memalukan yang harus di lupakan.. Tapi dia tidak melupakan itu, sebab di hari pertama masuk kampus di suguhi yang begitu adegan. Dia menutup mukanya sesekali saat Bella dengan semangat bercerita mengulang kejadian itu.

"Hahaha" ledek tawa Bella. "Coba lihat ini muka Ani langsung merah" ledek Bella.

"Mana" Natta juga ikut memandangi wajah Ani seketika itu.

"Apa sih lu Natt, gak usah ikut-ikut deh " sahut Ani cepat menyembunyikan wajahnya.

"Maaf yahh An, gara-gara aku kamu jadi malu, aku beneran gak sengaja. " jawab Natta polos, tapi dalam hatinya girang . Jika tak bisa mencium Ana yang asli kembarannya pun tak apa. Tak ada jawaban dari Ani dia hanya cemberut menanggapi Natta.

"Haha, kalian berdua ini cocok tau, kali aja nanti jodoh kan siapa tau."

"Apa, jodoh. ....? " jawab Ani dan Natta kompak saling berpandangan. "Engga, engga." sahut mereka barengan lagi.

"Nah kan barengan lagi" ledek Bella. Bella memang paling suka jailin temannya, apalagi itu Natta sahabat satu-satunya yang di anggap paling dipercaya, yang tau segala macam yang di rasakan Bella dari kecil sampai kuliah ini.

"Udah ah becandanya, aku mau ngomong serius ini."

'Apa emang. .?" sontak Bella jadi serius, disusul Natta juga.

Ani menarik nafasnya dalam-dalam lalu dikeluarkan perlahan-lahan sebelum bicara, agar dapat ketenangan sebelum memulai cerita.

" Gw percaya kalau lu berdua dulu sahabatnya kaka gw Ana, jadi gw mau minta tolong bisa kah kalian pertemukan gw sama kaka gw, gw kangen banget sama dia." Ada kesedihan terpancar dari mata Ani mengingat saudaranya Ana itu sudah 20 tahun lamanya mereka tidak pernah bertemu.

"Kita sih gak jamin ya, tapi bisa usahain kok An. Karna kamu tau sendiri kan bagaimana Ana sulit di hubungi , kalau dia mudah di hubungi, Natta pasti gak akan galau kek begini" sahut Bella melirik ke Natta, dia yang mendapat lirikan Bella jadi salah tingkah.

"Maksudnya Bell. " Ani seakan tidak mengerti arah perkataan Bella, mengaitkan antara Ana dan Natta apa hubungannya. Sebelum Bella mau menjawab tapi di potong lebih dulu sama Natta.

"Jadi begini, kalau Ana gak sulit dihubungi pasti kita gak akan kesusahan mancari keberadaan dia saat ini. Terlebih setelah dia menghilang secara tiba-tiba. Tapi kami usahakan kok, bantu kamu agar ketemu dengan Ana. " Sahut Natta sambil tersenyum hangat.

" Iya lagian kita juga kangen sama dia, udah 2 tahun tak ada kabar, nanti lah aku kerahin seluruh anak buah aku cari Ana sampai ketemu ." balas Bella.

Ani melihat itu terharu, inikah yang di namakan arti persahabatan itu. Sangat beruntung jika memiliki sahabat seperti itu. Ani langsung memeluk Bella hangat, begitupun Bella membalas pelukan mereka.

"Aku gak di ajak pelukan kah ini, " Natta merentangkan tangan nya.

"OGAHHHH. . " jawab mereka berdua kompak. Natta tersenyum pahit.

___________|||||||||||____________

Saat Bella sedang berjalan sendirian menuju kelasnya, karna tadi dia ketoilet dulu dan Ani, Natta duluan kekelas.

Tiba-tiba ada tangan yang menariknya tepat membawanya kearah pojok bangunan kampus yang agak sepi . Bella berontak saat dia tau siapa yang menarik tangannya itu. Ya dia adalah Alex Dias Vanminyu Sanz.

"Apa sih Lex, lepasin tangan aku." Alex langsung melepaskan saat mereka sudah sampai ditempat yang Alex tuju.

"Aku mau ngomong sama kamu Bell" lirih Alex.

"Apa.. ?" jawab Bella singkat, dia memalingkan wajah kearah lain, dia menyadari siapa orang yang ada di hadapannya itu , orang yang selalu membuat hatinya gelisah, dan sakit. Orang yang sama yang sangat dia cintai tapi juga menyakiti.

"Bell, maafin aku ya" kata Alex memelas, diwajahnya mengembarkan penyesalan yang mendalam.

"Maaf, kamu bilang ..? kamu merasa punya salah apa...? Atau baru nyadar kalau selama ini udah melakukan kesalahan hah. " ketus Bella

"Iya aku tau, maafin aku." meraih tangan Bella, "Mungki hanya kata maaf yang dapat aku lakukan untuk saat ini" Alex memelas

"Enak kamu ya, setelah ucap maaf lalu nyakitin, udah di maafin lalu nyakitin lagi, gak puas kah. .?" keluh Bella menahan airmatanya yang berlinang. "Kamu tu jahat, aku benci kamu, aku benci kamu Lex " pukul Bella ke Alex, kini airmata yang dia tahan pun tumpah.

"Udahlah mulai sekarang jangan cari aku lagi, aku udah benci banget sama kamu. " Bella ingin pergi tapi, Alex langsung memeluk Bella agar reda tangisannya. Bella berontak, tapi Alex memeluknya dengan sangat erat.

"Jangan bicara begitu lagi Bell aku gak mau jauh dari kamu. Aku gak bisa kehilanhan kamu " kata Alex lirih.

Sekian lama dia ingin memeluk Bella akhirnya terwujud juga. 'kamu gak akan pernah ngerti, kalau ada di posisi aku Bell. Tapi ku mohon jangan lepaskan pelukan ini walau hanya semenit, agar aku tenang.' batin Alex masih memeluk Bella.

Bella terdiam sesaat, pikirannya melayang-layang.

***

Dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan kegiatan Alex dan Bella, dia ingin marah tapi tak mampu. Sehinga meremas tangannya dengan kuat. tanda keamarahanmya . Lalu dia berlalu pergi, tak ingin rasanya menyaksikan pemandangan yang menusuk hatinya. Perih sungguh perih.

Bella tersadar dari lamunannya. Dengan sekuat tenaga Bella mendorong Alex, sehinga pelukan itu terlepas. " Gila ya kamu, ngapain peluk-peluk aku kayak tadi, ingat ya Lex. Kamu itu udah punya pacar Fika." Cerocos Bella geram, kali ini tindakan Alex semena-mena. Main peluk-peluk dirinya. Ini sama aja membuat luka lama yang hampir mengering lalu terbuka lagi.

"Aku gak peduli Fika" sahut Alex cepat.

" Gak peduli," Bella mengulang terkekeh mendenget jawaban Alex , lalu tertawa kecil.

" Gak peduli kamu bilang, tapi kenapa kamu pacaran sama dia, sampai satu kampus pada tau dan juga kamu anggap aku apa...??" Bella sudah terlajur marah dengan Alex dengan sikapnya. " Kamu mau mainin aku lagi hah? "

Alex menggeleng. "Lalu. .?"

Sebelum Alex jawab, Bella langsung memotong pembicaraan. Dia tidak ingin dekat-dekat dengan Alex lagi. Dia berusaha langsung pergi dari tempat itu, walau berat tapi dia berusaha, pergi sejauh-jauhnya.. Sungguh Alex sangat mengecewakan bagi Bella.

" Kamu gak akan pernah tau Bell, alasan aku sebenarnya, mungkin untuk saat ini hanya ini yang bisa aku lakukan, aku terpaksa. .. nanti jika aku sudah berusaha lebih kuat aku akan merebut kamu lagi kembali padaku" lirih Alex. Tapi ada tekad yang dia buat.

​

========******========

Hallo guys makasih banget nih udah baca cerita aku😁

Butuh kritik dan sarannya guys, biar bisa menghasilkan tulisan yang lebih bagus 😁

Cerita ini reall yah kisah asli seseorang , alurnya ini sesuai kenyataan tapi konfliknya karangan belaka.

Sedangkan ini ceritanya masih panjang guys,

Jangan lupa like + comment kalian guys

Salam hangat dari aku Dewi Nofita SariπŸ˜‰