Tahun 1520
"Sudahlah tak usah banyak omong, jika kau berani maka lawanlah aku sekarang juga! aku tak takut. Sekalipun kau seorang lelaki maupun ksatria bajak udara, laut, api, aku tak takut!"
Dila terus mengeleluarkan kekuataanya, tanpa ia sadari dirinya makin lemah. Sementara Albaret yang menyadarinya jika gadis yang menyerangnya adalah seorang manusia yang tak biasa. "Hey .... cobalah untuk mengontrol emosi yang kau punya, aku saja belum melakukan apa-apa terhadapmu," tutur Albaret yang terus menghindar.
Karena Dila yang terus menyerangnya, akhirnya Albaret melakukan satu hal agar Dila stop mengeluarkan kekuatan yang sama sekali hanya sia-sia. "Nie orang jika dibiarkan begini saja bakal kasihan juga lama-lama, anaknya siapah sih! orang ngasih tau malah ngeyel," ujar Albaret yang prihatin dengan sikap gadis yang tak bisa mengontrol emosinya sendiri.
Kerajaan Wakuru
Semua pasukan telah berangkat untuk mencari putri Dila, sementara Permaisuri hanya di tugaskan untuk tetap diam di dalam istana dan mengontrol aktivitas yang berlangsung. Raja berada di pasukan paling belakang, perjalanan yang dilakukan oleh Putri Dila bisa di katakan perjalanan yang sangat dekat untuk sampai di Kerajaan Hansai, tempat ia berada sekarang. Berbeda dengan Raja, Pangeran-pangeran beserta dengan semua pasukan. Mereka menempuh jalan bisa mencapai perjalanan dua hingga tiga hari.
Beberapa kerajaan kecil telah mereka telusuri, tetapi hasilnya tak memuaskan. Bisa jadi semua petunjuk merujuk ke Kerajaan Hansai. "Paduka Raja, satupun Kerajaan tak ada yang melihat Putri Dila berada," tutur Panglima perang.
Semua Pangeran beserta dengan pasukan, berkumpul untuk beristirahat sejenak. Disaat semua masih beristirahat, tiba-tiba ada salah satu pangeran menghampiri Raja. "Salam hormat, Raja, saya ingin menyampaikan bahwasanya saya akan berjanji untuk tetap melanjutkan perjalanan saya sendiri untuk mencari putri Dila berada, dan saya berharap jika saya bisa kembali bersamanya. Tapi ada hal lagi yang saya ingin sampaikan, yaitu ...
Tahun 2020
DI acara Tv Here
Saat ini orang semua tengah sibuk menyoroti tentang kehidupan Dila laurent. Beruntung acara Tv ini mengundang bintang ternama, siapa lagi kalau bukan Dila laurent. Dia akan dimintai keterangan di depan semua publik,apakah lelaki itu adalah pacarnya atau bahkan dia telah menikah? dan bisa jadi itu adalah suami yang ia sembunyikan dari mata publik. Semuanya bakal di bahas secara live.
Dibalik acara ini, stasiun Tv yang bersangkutan berani membayar mahal Dila laurent jika ia siap tampil dan menjawab semua pertanyaan di atas. Siapa yang tak ingin mendapatkan uang sebanyak itu?
"Beruntung sekali aku di panggil ke acara itu, bisa nyicil beli pulau untuk bikin negara sendiri, yeeah... gembiranya, lagian mereka kira aku bakal taku dan tak berani muncul di media, alah mereka salah orang. Andai jika mereka sadar dengan apa yang mereka lakukan, pasti bisa geleng-geleng kepala, hahahah."
Dila tak masalah mengenai ini, tetapi yang malah jadi takut dan pusing adalah managernya sendiri, ia takut jika setiap pertanyaan yang akan di lontarkan terhadapnya bakal jadi masalah baru jika dia tak pandai dalam menjawabnya.
"Apakah kau yakin, ingin menghadiri panggilan mereka? sebaiknya kita batalkan saja, kan kamu akan tampil di agensi dalam beberapa hari kedepan. Jadinya kamu harus menyiapkan beberapa baju, tas dan harus menghapal dialog-dialog yang akan kamu bacakan, oke."
Tetapi ucapanya itu tak mempan untuk diri Dila laurent. Di balik layar seseorang sedang mengamati benda yang terus berkedip, warnanya merah, dan ukuranya seperti bom. Serentak ia langsung berteriak. 'BOM'
Semua orang pada panik, sementara Dila laurent masih memperhatikan ke segalah arah.
"Siapa yang berani bermain-main dengan barang ini? kurang kerjaan sekali," ucap Albaret yang langsung memusnahkan benda tersebut dengan kekuatanya.
Waktu kembali normal, sebuah papan pemajangan foto akan jatuh ke arah Dila laurent, serental Albaret langsung menggendongnya dan membawanya ke tempat yang aman menggunakan teleportasinya.