Waktu berlalu begitu cepat, malam ini waktunya Neopandu beserta keluarganya datang mearaca ulang tahun Bob Shihombing. Orang tua dari Natlie shihombing calon istri Neopandu, jodoh yang diberikan oleh orang tua Neo.
Malam ini Kenny, Yuan serta Neopandu memakai pakaian bernuansa putih. Neo memakai setelan jas berwarna silver, sedang Kenny memakai kemeja putih Dan Yuan memakai dress putih tulang selutut.
Acara dimulai dengan permainan piano dari Natalie diikuti nyanyian dari suara merdunya, malam ini Natalie terlihat begitu anggun. Dengan memakai dress panjang dengan model kamben membuat pundak serta dad mulusnya terekspose, serta belahan panjang dibagian kakinya yang menampilkan kaki jenjang nan putih. Rambutnya yang berwarna coklat keemasan dibiarkan terururai, dengan aksen curly menambah kecantikan Natalie.
para tamu undangan yang datang begitu mengagumi kecantikan yang dimiliki Natalie, Selesei membawakan sebuah lagu Natalie mengajak Neo ngobrol, sedikit menjauh dari keramaian pesta.
"Hai kamu tampan sekali mengenakan pakaian ini!"Seru Natalie sembari memeluk lengan Neo.
"Hai Neo."
"Hai Nat."
"Apa kamu merindukanku Neo?"
Tak langsung menjawab, Neo justru memalingkan muka sejenak lalu kembali menatap Natalie.
"Eh emm Lumayan."Jawab Neo santai.
"Lumayan kamu bilang!"
"Aku sudah hampir mati merindukanmu Neo, dan kamu hanya lumayan."ucap Natalie sembari tersenyum miris.
"Kamu lagi sibuk apa Neo? kenapa telpon aku gak pernah diangkat?"Natalie bertanya sembari menatap wajah tampan Neo.
"Waktu pertama kali aku sampai dirumah, aku langsung telpon kamu."
"Relly?"
"Yes of course, makanya kau berhutang banyak cerita padaku."Jawab Natalie sembari tersenyum cantik.
"Pokoknya malam ini kamu gak boleh kemana-mana, sampai kamu menceritakan semua kejadian disini tanpa aku. Okey,"ucap Natalie.
Natalie menyerahkan minuman yang ada ditanganya, namun Neo tak langsung menerima. Neo justru menatap Natalie dengan tatapan heran, membuat Natalie langsung bertanya.
"Kenapa, kamu gak minum?"
Ahh aku permisi sebentar yah."ucap Neo sembari berlalu meninggalkan Natalie.
Natalie sampai memutar badanya menatap kepergian Neopandu, dia seperti tidak mengenal Neo. Neo yang selama ini tidak akan mungkin menolak minuman, namun beda sekali dengan Neo yang Malam ini ia jumpai.
Ayah Natalie yang tengah mengobrol dengan kedua orang tua Neo sontak berdiri, saat
melihat Neo belalu meninggalkan Natalie.
Neopandu sedang berada dikamar mandi, mencuci muka yang terasa sedikit panas. begitu keluar dirinya sudah dihadang oleh Bob Shihombing, Ayah dari Natalia.
Neopandu kaget, spontan menghentikan langkah kakinya.
"Saya mau bicara."ucap Bob.
Ia melangkah lebih dulu meninggalkan Neo yang masih mematung ditempatnya, dengan sedikit Ragu Neo pun mengikuti langkah Bob.
Keduanya tengah duduk disebuah ruangan, yang memang dikhususkan untuk mereka berdua bicara.
"Aku tau kamu sedang bermain dalam lingkaran judi bola, Dan aku juga tau kamu sedang bermasalah dengan mereka."ucap Bob.
"Tapi kamu tenang saja, aku akan menyelesaikan urusan kamu. dan aku jamin mereka tidak akan mengganggumu lagi."Lanjut Bob.
"Sekarang kamu berhutang sama aku."sambung Bob sembari menatap wajah Neopandu.
"Aku tidak pernah meminta om untuk mencampuri urusanku."Jawab Neo.
"Aku tidak mencampuri aku hanya menawarkan bantuan."Bob menjeda ucapanya.
Bob beranjak dari duduk nya, memasukan tangan kedalam saku celananya berdiri membelakangi Neo.
"Oke lupakan bisnis kita. Aku ingin cepet meresmikan pernikahan kalian."ucap Bob tetap pada posisi semula.
Neo langsuk beranjak dari duduknya, melangkah lebih mendekati Bob yang tengah berdiri membelakanginya.
"Maaf om."Ucap Neo.
"Kamu gak setuju, kamu mau mempermalukaknku?"tanya Bob sembari menatap tajam Neo.
"Aku gak peduli perasaan kamu, kamu harus menikah dengan Natalie karna dia mencintai kamu."lanjut Bob.
"Tapi aku tidak bisa menerima perjodohan ini om."jawab Neo.
"Aku tidak mencintai Natalie."lanjut Neo.
"Kenapa kamu tidak mencintai Natalie?"tanya Bob.
"Karna aku tidak melihat dia mencintai aku seperti yang om katakan!"jawab Neo.
Bob melangkah mulai meninggalkan Neo, sembari berbicara.
"Yaah tapi dia bilang sendiri, dia mencintai kamu itu."ucap Bob.
"Tidak om."Sanggah Neo, Seketika Bob menghentikan langkahnya. lalu berbalik dan menatap Neo.
"Natalie mencintai aku seperti yang dia inginkan, seperti yang dia pikirkan, seperti yang dia harapkan."
"Bukan mencintai aku apa adanya."lanjut Neo.
"Kamu benar, wanita memang selalu begitu. mereka mencintai fantasi mereka tentang laki-laki."
"Dan bodohnya kita, menghabiskan seumur hidup untuk memenuhi ekspetasi mereka."lanjur Bob.
Bob berjalan mendekati Neo, memutari tubuh Neo sembari berbicara."Tapi gak mau tau, kamu harus menikah dengan Natalie. dan belajar mencintai dia."Ucap Bob seraya menatap Neo tajam.
Tak mau kalah, Neo balik menatap Bob tajam. dan ahirnya dia memilih pergi, meninggalkan Bob seorang diri. Bob hanya menatap kepergian Neo dengan senyum menyeringai, serta tatapan penuh arti.
Neo kembali menjumpai Natalie yang masih setia menunggu, Natalie dengan senyum menawan menyambut kedatangan Neo.
"Aku tau kamu pasti akan datang lagi padaku."Ucap Natalie sembari menyerahkan kembali minuman pada Neo.
Dengan ragu Neo menerima minuman dari tangan Natalie, lalu meminumnya hingga tandas. Natalie tersenyum senang melihat Neo meminum minuman yang ia berika.
"Sebaiknya kita duduk Neo."Ajak Natalie sembari memeluk lengan Neo.
Neo diam, hanya diam saja dan menuruti apa yang inginkan Natalie. begitu sampai, mereka langsung mendudukan tubuhnya saling bersisihan.
"Neo."
"Yes."
"Aku ingin kau jangan terlalu sibuk, santailah sedikit dengan kita liburan."ucap Natalie sembari tetap memluk lengan Neo.
"Maaf Nat aku tidak bisa!"jawab Neo.
"Why?"
"Aku semester ahir, dan aku akan sibuk menyusun sekripsi."Neo menolak secara halus ajakan Natalie.
"Comeon Neo, kau banyak uang dan kau bisa menyelesaikan semua itu dengan uang."ucap Natalie dengan senyum mengembang.
"Tidak Nat. Aku tidak mau melakukan kecurangan lagi, aku ingin menyelesaikan studyku dengan otaku."jawab Neo.
Senyum yang sedari tadi mengembang dibibir Natalie seketika hilang, dan sekarang mukanya sudah berubah masam. Neo dapat melihat dengan jelas raut muka Natalie, ia yakin saat ini Natie sedang kesal padanya.
"Maaf Nat aku tidak bisa mengikuti semua saranmu."Ucap Neo pelan.
"Kita sudah mau menikah, tapi aku ini seolah orang asing untuk mu."jawab Natalie.
"Tak bisakah kau luangkan waktu sebentar jntuk menemaniku hingga pesta usai?"
Natalie bertanya sembari memasang wajah memohon, Natalie sangat berharap jika Neo maj menemani dirinya.
"Tidak bisa Nat, aku ada urusan. maaf aku harus pergi."Neo berucap sembari melangkah meninggalkan Natalie.
Natalie menatap sendu kepergian Neo, ia sendiri tidak tahu kenapa Neo sebegitu tkdak ingin dekat denganya. Natalie merasa sangat rendah dihadapan Neo, jika biasanya ia yang dikejar tapi kini dirinya justru mengejar Neo.