"Sampai kapan kau akan tetap berada disana? " Ucapku tetap menatap indahnya langit malam.
"Hi'h, b-agaimana, kau tau kalau aku mengikuti mu? "Ucap sebuah suara yang disusul dengan terbukanya pintu yang berada di depanku.
" Ah, Risu ya, itu tidak aneh lagi karena kau bisa merasakan hawa keberadaan orang lain dengan baik. "Ucapku sambil berbalik badan dan menatap Risu yang sedang berdiri di depanku.
"*huft*kurasa aku tidak bisa menyembunyikan semuanya dihadapan mu. "Ucap Risu menghela napas.
" Hahaha, kurasa tidak juga... "Ucapku dengan tertawa kecil.
***
" Jadi, untuk pertemuan ini akan membahas masalah kita dan bertambahnya kekuatan kita. Pertama kebangkitan dari salah satu anggota tujuh dosa besar, Pride yang mengisi kekurangan kita, sedangkan untuk anggota terakhir yaitu Envy, sayang sekali dia memilih berada dipihak manusia... "
"Dan kedua, Ada sedikit masalah tetang tubuh yang aku buat untuk nya, dimana tempat atau game yang aku buat di kehidupan ketujuhnya berhasil di masukkin oleh sahabatku dan dia berhasil menyatukan jiwa dan tubuh karakter game ke dunia ini...."Ucap Glory menjelaskan situasi apa yang terjadi.
" Apa itu game?... "Tanya Sloth dengan nada malasnya.
" Game bisa diartikan sebuah permainan atau dunia baru yang digunakan untuk bersenang senang, Dan dunia game yang aku buat untuk tubuh itu adalah Irea Online. "Jawab Glory dengan cepat dan singkat.
" Dan ini misi untuk Gluttony(kerakusan) dan Greed(ketamakan) bawa tubuh dan jiwa itu kemari... "Ucap Glory sambil menatap ke dua sosok yang sedang berlutut di hadapannya dan kemudian menghilang.
" Untuk, ketujuh Ksatria kebajikan kalian tetap mengawasi Kekaisaran Elf dan Kekaisaran Demi Human. Laporkan apapun yang mereka lakukan yang mencurigakan. Kalau begitu pertemuan berakhir... "Ucap Glory kemudian semua orang selain dirinya tiba-tiba saja menghilang dan menyisakan dirinya saja yang berada di ruangan tersebut.
"Cih, rencana ku untuk mendapatkannya gagal gara-gara dia... " Guman Glory berdiri dari tempat duduknya, sekarang terlihat jelas seperti apa sang Glory tersebut rambut putih seputih salju, warna mata berwarna ungu gelap dan pakaian berupa gaun berwarna ungu gelap yang ia kenakan.
***
"Benarkah? " Tanya Risu sedikit ragu.
"Tidak juga, aku sudah tau semuanya Risu atau bisa aku panggil Envy? " Ucapku dengan nada gurauan, tapi ditanggapi serius oleh Risu dengan sebuah tongkat sihir tiba-tiba sudah berada di depan wajahku.
"Siapa kau?, bagaimana kau tau? " Ucap Risu dengan masih menodongkan tongkat sihirnya ke arahku.
"Ayolah, aku hanya bercanda. Singkirkan dulu tongkatmu dari wajahku dulu, oke. "Ucapku menurunkan tongkat sihir yang berada di depan wajahku
"... " Risu hanya menurut dan menurunkan tongkat sihirnya.
"Ngomong ngomong, bukannya kau tidak bisa melihat-? " Padahal aku belum menyelesaikan ucapanku, tapi dia sudah menjawabnya.
"Ya, tapi aku bisa merasakan aura mu yang tiba-tiba saja menjadi gelap. " Ucap Risu menjelaskannya.
"Oh, begitu ya, tenang saja aku tidak akan menggangu mu tapi dengan jawab pertanyaan ku.Oke? " Ucapku sambil bernegosiasi dengannya karena dari raut wajahnya kurasa dia sudah tau tujuanku.
"Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, jawab dulu pertanyaanku. Siapa kau sebenarnya? " Ucapnya dengan mudah menyetujuinya.
"Apa kau tidak asing dengan mata ini. " Ucapku melepaskan penutup mataku yang memperlihatkan mataku yang berwarna silver yang sedikit bercahaya.
"M-mata itu... Jadi itu kau.... " Ucap Risu menambah kewaspadaan denganku.
"Ya, ini aku... jadi, apa kau tau dimana keberadaan sang Glory atau bisa dipanggil Dewi Ifvis sendiri? " Ucapku dengan menatapnya dengan serius.
"Aku tidak tau... " Jawab Risu dengan cepat.
"Begitu ya, sangat disayangkan... kalau begitu aku masuk dulu. " Ucapku melangkah melewatinya dan masuk ke dalam panti asuhan.
"Cih... "
Keesokan harinya di pagi yang cerah kini aku berada dihadapkan anak anak panti asuhan. Kami kini berada di bawah pohon yang tidak jauh dari panti asuhan.
Dengan duduk berjajar rapi mereka menyimak dengan baik apa yang aku jelaskan mengenai dasar dasar sihir, hal ini aku lakukan saat Mira terus saja mendesakku untuk mengajarinya tentang sihir di pagi pagi buta tadi.
"Jadi singkatnya... Sihir adalah sebuah energi lanjutan dari mana yang dapat membuat suatu serangan, pertahanan maupun penyembuhan. " Ucapku dengan meringkas dasar-dasar sihir, karena tadi aku mencoba menjelaskan kepada mereka tetang sihir mereka malah menjadi bosan dan tidak mendengarkan.
"Ooo, jadi itu namanya Sihir. "
"Apa setiap orang bisa memiliki mana untuk membuat sihir? "
"Waw, Kakak Ecly hebat.Mira jadi paham. "
...
"Pertanyaan bagus Kai, jawabannya adalah iya, tapi tidak semua orang bisa menjadi penyihir dikarenakan setiap mana yang berada di tubuh manusia memiliki jumlah yang berbeda beda, manusia biasa biasanya memiliki mana sekitar 70-201 Mana.... "
"Sedangkan penyihir minimal memiliki mana harus di sekitar 400 dan yang paling banyak mana yang dimiliki penyihir yang aku tau, mana yang dimiliki seorang penyihir adalah 10juta mana. "Ucapku menjelaskan seberapa besar mana untuk manusia biasa dan seorang penyihir.
"Wow, hebatnya. " Ucap mereka serempak.
"Apa seorang Ksatria bisa menggunakan sihir?" Tanya Renda.
"Ada, mereka biasanya disebut Ksatria sihir atau ada yang lebih tinggi lagi yaitu Ksatria kebajikan. Ksatria kebajikan bisanya adalah orang-orang yang memiliki ketulusan hati yang sama dengan para tujuh seperti Kerendahan hati (humble),Kasih (Lovee), Kebaikan hati (kindness), Kesabaran (patience), Kemurnian (purity)
,Penguasaan diri (temperantia), Ketekunan (Royalitis). "Ucapku menjelaskan ketujuh nama nama Ksatria kebajikan yang aku tau.
" Apa mereka para Ksatria kebajikan juga memiliki musuh? "Tanya Esta, yang mengejutkan ku, kupikir dia tidak tertarik tentang hal ini.
" Ya, mereka juga memiliki musuh mereka sendiri yaitu tujuh dosa besar yaitu, Pride (kesombongan), Greed (ketamakan), Envy (iri dengki), Wrath (amarah), Lust (hawa nafsu), Gluttony (kerakusan), dan Sloth (kemalasan)."Aku sengaja menekankan nama Envy pada ucapan untuk memancing Risu, tapi tidak seperti harapanku, Dia malah tersenyum mengetahui kalau aku sengaja menekankan nama lamanya.
"Baiklah, cukup untuk hari ini... seperti janjiku tadi kita akan jalan jalan di luar desa. " Ucapku pada mereka, tiba-tiba saja mereka menjadi tambah semangat saat aku mengatakan tentang jalan jalan.
Seperti ada yang tertinggal tapi apa ya? Hah, sudahlah lupakan.
"Baiklah pejamkan mata kalian sebentar dan jangan membukanya sampai aku memberi aba aba. "Ucapku pada mereka.
" Yaa,. "Saat mereka sudah menutup mata mereka, aku segera mengunakan skill teleportasi untuk me teleportasi mereka ke sebuah tempat hamparan bunga yang jauh dari kota.
" Oke, aku itu sampai 3 ya.. 1....2...3...Sekarang buka mata kalian... "Ucapku dengan meriah.
" Hmm, dimana ini?. "
"Waww, kakak Selia bunga ini sangat indah. "
"Pemandangan yang indah sekali. "
Terlihat anak anak itu sangat senang dan kagum dengan apa yang mereka lihat