Chereads / Suamiku Psikopat Gila / Chapter 1 - Pembunuh berantai

Suamiku Psikopat Gila

🇮🇩Yuriko_Yuriko
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Pembunuh berantai

Di malam yang gelap seorang pria berjalan menelusuri semak belukar yang mekar, Tubuh mayat seorang gadis digendong di atas bahu kekar itu. Perlahan tubuh gadis ditenggelamkan di sungai yang tidak jauh dari semak belukar yang baru saja dilalui pria kekar.

Senyum bringas terlihat di bibirnya, darah segar yang menetes di bibirnya dijilat tanpa merasa jijik. Senyumnya yang kejam berubah menjadi gelak tawa yang menyeramkan, tak lebih bagai setan yang berdarah dingin.

Seorang mayat ditemukan di sungai Mudong desa Malgo, terdapat sembilan belas tusukan pisau di punggung dan luka memar di area perut. Polisi sedang berusaha mencari pelaku pembunuhan melalui CCTV,. TV Inews melaporkan. Suara televisi di rumah keluarga sederhana.

"Akhir-akhir ini banyak pembunuh ya sayang, bagaimana bisa membunuh gadis malang itu?." Sesekali matanya tersorot pada acara berita di Televisi, wanita itu bernama Min-Sora. Bekerja sebagai istri rumah tangga biasa.

"Pembunuh itu menyukainya sayang!," tutur Suami Sora bernama Lee-Hoon seorang pemahat patung yang sudah lama menekuni pekerjaannya selama empat tahun lebih. Lalu ia menikah dengan Min-Sora selama satu tahun, dan itu artinya rumah tangganya masih baru.

Mereka berdua sangat romantis, tak pernah sekalipun bertengkar. Sayangnya mereka belum punya keturunan karena Lee-Hoon belum siap, karena belum cukup matang dari segi ekonomi. Tapi Sora tampaknya sangat pengertian dengan sikap suaminya karena dirinya saja sudah cukup baginya.

"Sora aku sangat lapar!." Hoon menunjukkan ekspresi yang tak biasa, ia bahkan tak terlihat seperti orang kelaparan pada umumnya.

Sora sebenarnya sudah tau, karena itu sejenis kode bagi mereka berdua untuk melakukan hubungan intim.

"Tunggu sebentar aku akan ke dapur memasak cumi tumis kesukaanmu!." Sora berpura-pura tidak tau, padahal di dalam hatinya ia ingin tertawa lepas melihat ekspresi suaminya yang mulai kesal.

"Aissh!." Hoon mengikuti istrinya ke dapur, ia sungguh hilang kesabaran dan ingin melumat istrinya dengan brutal. Dari belakang Hoon memeluk istrinya yang sedang mencuci piring, refleks saja Sora tersengat dan menghadap suaminya dan melemparkan senyum meledek padanya.

"Aku akan menghukum mu sampai pagi!." Hoon mengangkat tubuh istrinya dan mendudukkan pantat Sora ke atas wastafel, bibirnya menempel dan perlahan-lahan lidahnya menyerang lidah Sora hingga terlilit sempurna. Tangan Hoon semakin liar menempel di area gunung kembar yang kini ditutupi dengan bra hitam.

Nafas Sora mulai terdengar sulit dikendalikan, ia Terengah-engah seperti seseorang yang melakukan olahraga lari. Rok merah Sora ditarik ke atas, hingga segitiga berambut lebat terpampang nyata di mata Hoon.

"Istriku tidak pakai celana dalam, sepertinya kau sengaja sayang!." Hoon tertawa kegirangan, wajahnya dibenamkan di area segitiga lebat yang sedikit beraroma yougort, hidung mengendus aroma dengan penuh nafsu. Lidahnya menyapu sela-sela bibir segitiga berbulu.

"Sayang ahh....!." Sora menggelinding hebat helai rambut Hoon ditarik karen merasa sentuhan yang menyengat tubuhnya.

Semakin Sora mendesah, semakin brutal juga Hoon memainkan lidahnya di sana. Ia cukup lihai soal menjilat dan melumat bersih lendir yang membanjiri segitiga berbulu. Hingga lendir basah kering setelah dilumat habis.

"Sora, kapan kau akan mencukur hutan mu ini. Ini seperti jarum yang tertusuk ke lubang hidungku sayang." Hoon mengejek istrinya dengan bercanda kegirangan.

"Lanjutkan saja suamiku, aku tak tahan jika kau menghentikan serangan mu itu!." Hoon membuka kancing celananya dan mengeluarkan Jonny nya yang berdiri tegap ke samping. Hoon menuntut sang Jonny ke dalam rok area segitiga berbulu Sora.

Suara desahan keduanya saling beradu hebat hingga diluar rumah anjing menggonggong dengan hebat karena mendengar suara desahan keduanya. Bahkan gelas di wastafel jatuh sampai pecah dan menggores inang kaki Hoon. Ia tak merasa sakit, karena nafsu birahinya membuat kekebalan tubuhnya bertambah.

Mulut mangap Hoon membuktikan bahwa ia sangat menikmati adegan senamnya di wastafel bersama istrinya.

Hoon semakin rakus, hingga ia membopong istrinya tanpa melepas pelurunya. Getaran pelurunya tetap saja dilakukan sambil menuntun istrinya ke ranjang melanjutkan adegan bercocok tanam disana. Ranjang cukup nyaman karena keduanya bisa lebih leluasa bergulat bersama.

Membaringkan tubuh Sora dengan sempurna, lalu ia menarik ulur pelurunya dengan kecepatan maksimum. Hingga membuat sekujur tubuh Sora bergetar hebat, ia sepertinya sudah orgasme duluan dibandingkan Hoon yang terus saja menarik ulur melampaui kecepatan tak terbatas.

Ahh...ahhh..ahh..ahhh

Keduanya melemah karena sudah berada di titik klimaks, bibir keduanya kembali menempel dan saling melumat dengan hebat hingga suaranya meluap-luap seperti gelembung yang meletus.

"Aku ingin melakukannya lagi sayang, apa kau tidak kasihan pada Jonny ku ini?." Hoon melirik Sora dengan tatapan genit.

"Lalu dimana akan aku mulai!." Sora menantang dengan ekspresi binal.

Jari telunjuk hoon diarahkan ke Jonny yang terlihat tertunduk ingin dibangunkan, mata Hoon berkedip seolah memberi aba-aba pada istrinya.

Sora bangkit dan mendekap wajahnya ke Jonny milik Hoon, ia melumatnya dengan ganas. Bahkan sampai ke rongga tenggorokan, ia tidak muntah sama sekali. Ia memainkan rongga mulutnya hingga membuat Hoon memejamkan matanya. Mengenduskan nafasnya yang cukup berat karena merasa Jonny itu dimanjakan Sora dengan mulut yang dililit oleh lidah seperti menjilat es krim. Begitu halus dan nikmat, Jonny sudah seperti makanan sehari-hari bagi Sora. Ia terlihat liar memompa hingga mulutnya penuh dengan Jonny gemuk seperti mulut yang disumpal.

Lalu, Hoon mengeluarkan Jonny dari mulut yang memanjakannya. Tubuh Sora diangkat tepat di atas Jonny milik Hoon, Tubuh seksi Sora menggesek laharnya dengan Jonny yang telah tertanam di dalam. Ia mulai memejamkan mata sambil mengeluarkan desahan manjanya. Permainan Sora sedikit lambat hingga membuat Hoon tak sabar. Hentakan dan getaran Jonny dipercepat untuk mencapai titik orgasme bagi Hoon. Sora menjadi sangat kewalahan menghadapi serangan yang dilayangkan Hoon, nafasnya tak mampu berbohong desahan panjangnya keluar menyelimuti malam panas.

Hoon lebih liar lagi ia tetap memompa Jonny di dalam tak mau melepaskannya begitu saja. Ia ingin terus bercinta hingga pagi, Istrinya bahkan mengerang terus sepanjang malam hingga subuh menanti. Keringat bercucuran hingga tubuh atletis Hoon semakin membuat dirinya perkasa, roti sobeknya mengeras dan enak dipandang mata. Bahkan wanita manapun yang melihatnya akan terpesona dan ingin menyentuh roti sobek Hoon.

Sora sangat menikmati permainan suaminya, ia bahkan merasakan tubuhnya seperti terbang ke langit ketujuh karena betapa perkasanya suaminya memainkan Jonny di dalam segitiga berbulu. Setiap erangan yang dikeluarkan membuktikan keperkasaan Hoon yang sejati. Ranjang panas menjadi saksi getaran luar biasa yang dibuat kedua pasangan itu. Suara Jonny meluap-luap di dalam segitiga berbulu seperti menginjak kubangan lumpur di dalam. Lalu, tiba-tiba saja Segitiga berbulu Sora mengeluarkan suara yang tak biasa.

"Hahahaha...sayang, lihatlah bahkan milikmu kentut karena merasa nikmatnya Jonny ku ini!." Hoon tertawa kegirangan karena tak biasa mendengar suara kentut yang keluar dari segitiga berbulu. Suara kentut menyerupai bebek yang kehilangan kawanan.