Chereads / Asmaraku bersama Bodyguardku vs Suami Bohongan / Chapter 6 - Tentang P.I.T.A dan IKEA

Chapter 6 - Tentang P.I.T.A dan IKEA

"Ia.. Benar.. Dia aku sewa untuk memuaskan dahaga birahiku Nirmala.. Yang aku omongan benarkan sayang Keiko?" Edi menjawabku dengan santai dan meminta konfirmasi kebenaran kata-katanya kepada Keiko yang sudah beberapa langkah lagi sudah sampai disampingnya.

"Ia sayang.. Aku akan memuaskan dahagamu.. Mmmuachh" ujar Keiko yang sudah berada dibelakang kursi tempat Edi duduk serta langsung merangkulnya dari belakang dan memberinya ciuman mesra di pipi.

Keiko Karamoy ini adalah model dan selebgram yang sedang naik daun sejak tahun lalu karena muncul di banyak acara peragaan busana, iklan- iklan busana dan makeup papan atas serta sering terlibat acara sosial. Dia merupakan perempuan blasteran ayah Manado- Sunda dengan ibu Jepang- Rusia menyebabkan perpaduan mukanya unik dan cantik sekali. Apalagi dengan badan 'kutilang' kurus tinggi langsing namun mempunyai payudara yang cukup besar karena darah Rusianya, yang berukuran cup F, membuatnya digila- gilai semua laki- laki Indonesia.

Apalagi dia tidak malu memakai baju minim, bahkan pernah menjadi cover majalah playboy Filipina dan bersedia bertelanjang bulat walau payudara dan daerah intimnya tertutup balon- balon karena temanya saat itu adalah 'playfull party time' sehingga dia bebas dari kecaman para pemuka agama dan pemerhati norma- norma dan kesopanan di Indonesia.

Aku tidak menyangka model cantik sekaligus selebgram yang dinilai cantik dan penuh dengan prestasi serta berjiwa sosial bisa disewa sebagai pramunikmat. Aku memang tahu sejak dahulu banyak oknum artis dan model yang bisa disewa oleh pria- pria mesum, dan aku tidak menyangka model seperti Keiko yang bahkan baru- baru ini sebagai duta 'menolak hubungan seks pranikah' dari kementrian kesehatan dan kementrian agama rupanya dibalik topeng penuh kesucian dan moral tingginya selama ini adalah seorang pramunikmat.

Didepanku seperti binatang yang tidak punya rasa malu dan sopan santun, Edi sudah memasukan kedua tangannya melalui sisi bawah baju crop top hitam yang dipakai Keiko dan meremas- remas kedua payudaranya. Aku benar- benar kaget dan syok dengan ulah bejat Edi didepanku dengan Keiko yang menggunakan busana santai berupa crop top hitam dan legging putih.

"APA YANG KAMU LAKUKAN EDI! JANGAN MELAKUKAN PERBUATAN MESUM DI TEMPAT UMUM!! CARI KAMAR SANA!!" Teriak dan makiku karena melihat tingkat Edi yang seperti orang tidak berpendidikan dan tidak bermoral.

"Kenapa? Kamu kan setuju dijodohkan sama aku? Dan mau mengenal aku lebih jauh. Ya inilah aku.. Seperti kataku kemarin, aku suka dengan kehidupan bebas tanpa status.. Ya inilah hidupku.." ujar Edi tanpa melihatku dan konsentrasi ke kedua payudara Keiko yang rupanya tidak memakai bra dibalik kaus crop top hitamnya, yang aku baru sadari karena sekarang sudah tersingkap keatas kaus croptopnya memamerkan kedua payudara besarnya yang sangat indah dan membuat semua mata laki-laki bernafsu apabila bisa melihatnya.

Mereka berdua makin menggila tanpa memperdulikan aku dan Tommy yang juga ada disana. Crop top hitam yang dipakai Keiko saat datang telah terhempas dilantai restauran. Edi kini sedang asik menciumi, menghisap, menjilati dan mengigit- gigit memainkan kedua payudara besar dan indah milik Keiko diiringi suara merdu rintihan, desahan dan erangan penuh rasa nikmat dari bibir manis Keiko yang menggema di dalam ruangan dimana kami harusnya menikmati hidangan restauran bukan 'tontonan cabul' Edi dengan Keiko.

Kekesalan ku sudah sampai ke ubun- ubun, Edi dan Keiko seakan- akan menganggapku tidak ada walau jelas- jelas aku dihadapan mereka. Tiba- tiba muncul ide bagus dikepalaku, biar mereka jera aku viralkan saja mereka ke sosial media, aku langsung mengarahkan telepon selularku ke mereka dan menekan ikon kamera untuk merekam tindakan cabul mereka agar mereka jera.

"Lho!! Kok ga bisa dibuka kameraku? Kenapa ini?" Pekikku bingung karena ada tulisan 'camera and video blocked' dari layar telepon selularku.

"Hahaha.. Dia ini anggota P.I.T.A.. Ga mungkin kamu merekam dia.. Hahaha.." ujar Edi memberi respon saat aku kebingungan dengan kamera telepon selularku yang tidak berfungsi.

"Apa itu pita?! Apa si maksud kamu?! Ini kenapa si kok handphoneku aneh begini?!" Aku benar- benar panik karena telephone selulerku adalah model terbaik dan dengan sistem pengaman terbaik saat ini sehingga harusnya ini tidak terjadi.

"Yang.. Ikut aku keluar sekarang. Penting" bisik Tommy kepadaku yang tiba- tiba sudah berada dibelakangku tanpa aku sadari.

Aku mengangguk dan berdiri lalu ikut Tommy berjalan meninggalkan ruangan.

"Mau kemana kamu?" tanya Edi kepadaku saat melihatku berjalan keluar bersama Tommy.

"Sebentar, ada telepon dari perusahaanku, urusan penting, barusan bodyguardku yang ditelepon karena aku tidak bisa dihubungi" ujarku sembari menengok kearah Edi yang saat ini sedang dihisap kelaminnya oleh Keiko.

"Oke.. Terserah kamu saja" ujar Edi kepadaku sembari meneruskan perbuatan cabulnya bersama Keiko.

Setelah diluar ruangan makan, Edi lanjut berjalan hingga masuk lift dengan langkah cepat. Aku agak berlari mengejarnya yang sudah ada didalam lift.

"Hooosh.. Hooosh.. Kamu ngapain buru- buru gitu si.. Hooosh.. Hoooosh.. Aku jadi ngos- ngosan" protesku yang akhirnya berhasil menyusulnya.

"Sebentar ya tar aku ceritakan.. Jangan disini.. Bahaya" ujar Tommy sembari tersenyum dan menekan tombol lantai 1.

Aku dan Tommy berjalan ke Mobil kami, sesampai di mobil, ia menyalakan mobil dan menghidupkan ac lalu berkata "Aku rasa.. Edi jujur mengatakan dia suka kebebasan sayang"

"Kenapa sekarang kamu yakin?" tanyaku dengan bingung.

"Karena dia anggota IKEA.." ujarnya lagi.

"Aku bingung daritadi Edi lalu kamu ngomong hal ga jelas.. Pita lah.. Mall ikea lah? Apa si maksudnya kalian?!" ujarku agak kesal karena mereka berdua ngomongin hal ga jelas.

"Jadi gini.. IKEA itu Ikatan Klien Eksekutif Atas, itu awalnya sebutan yang diberikan oleh salah satu germo papan atas di jaman 80an yang akhirnya dibikin jadi perkumpulan eklusif dan rahasia oleh salah satu menteri di orde baru dan kepala negara asing dari Eropa yang kebetulan sering berkunjung ke Indonesia secara diam- diam untuk menikmati dunia cabul. Sejak itu mulai lah dibentuk perkumpulan yang isinya orang- orang top baik dalam negeri maupun luar negeri. Dari IKEA itulah mereka memberi gelar P.I.T.A kepada pramunikmat yang dianggap berspesifikasi tinggi dan punya kualitas internasional. Setelah itu makin terorganisirlah kegiatan pramunikmat yang isinya banyak juga dari kalangan model papan atas dan pemain film yang mengincar gelar P.I.T.A itu demi mendapat menaikan karirnya dan perekonomiannya." ujar Tommy berbicara menjelaskan tentang P.I.T.A dan IKEA.

"Namun untuk mendapatkan gelar P.I.T.A itu sangat sulit. Selain harus benar- benar berkualitas sesuai ketetapan yang dibuat IKEA, mereka juga sangat tertutup dan tidak bisa sembarang orang masuk, minimal ada 2 rekomendasi dari anggota IKEA atau 1 rekomendasi anggota platinum IKEA. Karena itu terkait kerahasian nama anggota IKEA yang tidak boleh tersebar ke masyarakat luas, kalau ada P.I.T.A yang membongkar rahasia, bisa dipastikan dia akan hilang nyawanya saat itu. Dan mereka punya aplikasi canggih yang disematkan di telepon seluler mereka. Salah satu kecanggihan dari aplikasi itu adalah bisa membuat kamera telepon selular atau kamera dan video rekorder dari jenis apapun disekitar mereka menjadi tidak berfungsi. Seperti yang terjadi di telepon selulermu tadi sayang.." ujar Tommy melanjutkan ceritanya.

"Serius kamu? Kamu tahu darimana?" ujarku masih ragu dengan cerita itu.

"Aku tahu dari mantan komandanku yang merupakan salah satu pembunuh bayaran yang tergabung di IKEA cabang asia tenggara." ujar Tommy kembali.

"Hah.." Aku tidak bisa berkata- kata mendengarnya.

"Iya, Komandanku yang sempat ikut misi penyelamatan warga negara kami ke Suriah beberapa tahun lalu. Dia sempat cerita kepadaku kerjaan dia dan menawarkan aku ikut serta karena bisa jadi kaya raya. Tapi aku menolak karena aku ga mau kaya dengan cara kotor" ujarnya menjelaskan kepadaku.