Tangan Katrina rusak permanen, selain ada lubang se-diameter pensil beberapa sarafnya juga terganggu dan harus melakukan beberapa operasi agar dapat bekerja mendekati baik kembali. Terapi fisik juga tak bisa dihindari. Untung saja Rashi adalah salah satu rekrutan terbaik Katrina yang kompeten, jika tidak maka kerusakan tangan Katrina dapat lebih buruk lagi.
Kedua kakak beradik itu mengantar Katrina ke hotel sambil membawa dua koper berkas yang diinginkan Jeff sampai di pintu suite Jeff. Keduanya menunggu di kamar lain sesuai perintah Katrina.
Pria yang hanya mengenakan handuk dengan rambut setengah basah itu mungkin dapat menggoyahkan iman Katrina jika bukan karena horor tadi siang.
"Tuan Jeff, ini semua data tentang sang gubernur dan yang ini adalah informasi asetku," Katrina menunjuk masing-masing koper yang berbeda warna itu. "Tanganku terluka jadi kau tak bisa membantu memasukannya. Kalau begitu aku permisi"
Katrina baru saja berbalik ketika rambutnya ditarik dan punggungnya menghantam dada Jeff. Nafasnya berhembus begitu dekat dengan telinga katrina, "Apa aku terlalu lembut sampai kamu berani kurang ajar begini?"
Katrina ingin pergi untuk keselamatannya tetapi jika dia tak mengikuti Jeff masuk sepertinya nyawanya juga sama terancam. Dengan enggan Katrina memasuki suite dan menunggu instruksi dari Jeff.
"Make yourself at home."
[Rumah aku hangus terbakar, gimana, apa aku harus bakar juga suite ini supaya terlihat seperti rumah?] Tentu saja itu hanya bicara melantur Katrina dalam hati, nyatanya wanita itu duduk di sofa dan menunggu Jeff kembali.
Begitu sang empu rumah kembali, dia segera membaca berkas-berkas yang dibawa Katrina. Berjam-jam tanpa istirahat ataupun bicara, membuat Katrina tertidur entah kapan.
Ketika Katrina membuka mata keesokan harinya, dia mendapati dirinya tertidur di salah satu kamar dan hanya sendirian di suite. Terdapat sarapan dan post it agar Katrina tak pergi kemanapun sampai Jeff pulang karena mereka harus membahas perkara rencana Katrina. Wanita itu bisa saja tersentuh jika bukan karena kebrutalan Jeff kemarin. Katrina masih merasakan denyutan di telapak tangannya setiap kali memikirkan hal itu, menurut Rashi hal itu karena perbuatan Jeff mempengaruhi dirinya secara psikologi karenanya badannya mengingat apa yang terjadi padahal lukanya sudah diobati.
Jeff adalah orang nomor dua yang sangat Katrina benci setelah Bara.
Sebuah suite sama saja dengan rumah, ada berbagai ruangan termasuk dapur tetapi Katrina tidak dalam suasana hati untuk memasak. Dia menghubungi resepsionis untuk memesan makanan lalu mengambil oracle card dari tasnya. Katrina sudah lama mengagumi seni kuno itu dan mulai mengoleksi beberapa seri karena keindahan grafisnya.
Kartu 44 dek MOONOLOGY milik Yasmin Boland adalah kartu favoritnya yang selalu dia bawa dalam tas. Artwork Nyx Rowan terlihat elegan namun juga misterius dengan gambar fase bulan yang berubah. Secara iseng mengacak kartunya, Katrina tak sempat melihat kartu yang terlempar karena bel pintu dibunyikan.
New Moon Eclipse: Expect Powerful Change.
Seandainya dia melihat tulisan di kartu, Katrina mungkin dapat menghindari kesialannya selanjutnya.
"Humpth..!"
Katrina dibekap begitu membuka pintu dan tak lama kemudian kehilangan kesadaran.
Jika CCTV di koridor itu tak diganggu, para petugas keamanan di control room akan melihat bagaimana Katrina dimasukkan ke bagian bawah trolley makanan dan dua orang dengan seragam hotel tanpa name tag membawa Katrina yang tak sadarkan diri ke lift staf menuju parkiran bawah tanah hotel.
Ketika Katrina terbangun dunia di sekelilingnya masih buram, mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan matanya dengan pencahayaan yang minim. Seperti adegan dalam drama dia berada di ruangan kosong yang gelap. Hanya ada satu lampu redup tak jauh darinya. Jarak pandang Katrina terbatas tetapi dia yakin hanya ada dirinya seorang di tempat luas ini. Menarik tangan dan kakinya, suara rantai yang bersentuhan membenarkan dugaan Katrina kalau dia disekap. Tangan dan kakinya langsung lemas setelah beberapa kali mencoba.
The kidnapper really means business.
Dia tak memakai tali atau borgol, dia memakaikan Katrina rantai panjang yang berat dan tak memberikan celah bagi Katrina untuk kabur.
Suara roda pintu yang didorong diikuti beberapa langkah kaki.
"Lola?"
Duduk di kursi yang dibawakan pengawalnya, Lola terlihat berantakan. Wajahnya sayu dan lingkaran hitam dibawah matanya membuat wanita yang dikenal sebagai pujaan banyak pria itu terlihat lebih tua dari usianya. Dengan pakaian all black leather Lola terlihat seperti seorang anggota girl group yang akan manggung dengan tema bad ass, tetapi ekspresi dingin dan revolver berwarna perak di tangannya sangat cocok dengan stereotype penjahat dalam film.
"Lola, apa yang terjadi? Kenapa kamu-"
Katrina membatu kala sebuah peluru menyerempet tulang pipinya. Telinganya pekak karena desingan peluru sementara darah segar mengalir di pipinya.
"Bicara satu kata lagi dan aku pastikan pelurunya menembus matamu."
Katrina tak tahu kesalahan apa yang dia buat tetapi amarah Lola nyata, wanita itu tak mungkin menyerangnya tanpa alasan tetapi Katrina yakin dia tak melakukan apapun untuk menyulut amarah Lola. Kemarin mereka bahkan tak bisa bertemu karena Jeff memergokinya.
Nama itu menyadarkan Katrina, mengamati Lola yang terlihat lelah dan juga tiga pengawalnya yang lusuh. Pakaian, wajah hingga rambut ketiga pria itu kotor seolah baru saja bergulingan di tanah.
"Kenapa? Sekarang kamu takut?" Katrina membalas tatapan Lola, "Katrina, Katrina, aku hanya memintamu mengenalkanku dengan bosmu, aku bahkan memberikan kamu keuntungan. Berani-beraninya kamu menghancurkan markasku!"
Wajah Jeff yang menusuk tangannya dengan brutal terlintas di benaknya. Benar, Katrina selamat karena membuka semua kartu truf yang dia punya karena itu Jeff membiarkannya hidup. Kesalahan Lola adalah ingin dikenalkan dengan Hellraiser, jika Katrina baik-baik saja tapi Lola tak mendapatkan bantuan yang dia inginkan maka nama Hellraiser akan menjadi cemoohan. Itu artinya sembarang orang bisa seenaknya mengatasnamakan Hellraiser dan lolos dari hukuman. Karena Jeff sudah memutuskan membiarkan Katrina hidup maka dia harus menghancurkan Lola sebagai pernyataan tegas bahwa Hellraiser tidak melakukan pekerjaan amal dan secara tidak langsung turut menjaga facade Katrina sebagai seseorang yang memang didukung Hellraiser. Katrina memahami Jeff tetapi dia tak bisa menjelaskan ini pada Lola.
"Semua orang di dunia bawah tahu kalau Hellraiser mengejarku, semua musuhku sedang kegirangan menunggu aku jatuh. Semua ini karena aku bodoh dan mempercayaimu, Katrina. Para bedebah yang mengira kamu lemah salah menilaimu, mengambil alih bisnis Zeus dalam hitungan bulan aku kira itu hanya keberuntungan semata tapi sepertinya kamu memang berguna bagi Hellraiser untuknya membantumu begini," memberikan sinyal pada anak buahnya, dua pengawal Lola melepaskan rantai panjang yang mengikat Katrina ke dinding sementara satu pria lain membuka sebuah pintu rahasia di lantai gudang itu.
Gudang ini semacam rumah panggung yang dibawahnya langsung mengarah ke laut. Suara pasang surut air terdengar jelas dan asin airnya seolah menyentuh lidah Katrina.
"Kalau kamu bukan orang Hellraiser, kita mungkin bisa akrab. Sayang sekali."
Lola mengaitkan pemberat besi yang seperti bola bowling dengan rantai di kaki Katrina, membuat gestur goodbye dengan tangannya dan menendang bola itu ke pintu lantai tadi.
Suara gebrakan dari arah pintu menarik perhatian Katrina namun gravitasi sudah mengambil alih tubuhnya dan seluruh bobotnya tertarik ke pintu tadi.
Udara tergantikan air laut begitu cepat sebelum Katrina dapat memenuhi paru-parunya dengan oksigen cadangan, semakin Katrina berusaha berenang naik semakin cepat dia jatuh ke dasar air. Gelembung udara terus berkurang hingga akhirnya dia tak bergerak dan tenggelam dengan tenang. Mungkin ini adalah karma karena meninggalkan Ali dan teman-temannya di lautan lepas, sekarang katrina memiliki akhir yang sama dengan mereka. Kehilangan nyawa di kerajaan biru tanpa diketahui siapapun dan menjadi santapan penghuni laut.
[Sial, padahal Katrina belum memulai balas dendamnya pada Bara.]