pada zaman dahulu kala, hiduplah se ekor angsa yang pelupa namun sangat indah dan mempesona saat berenang di tepian danau
suatu hari si angsa berjalan menyusuri hutan, karna sangat kelelahan berjalan melewati ribuan hutan, si angsa tertidur di sarang ayam yang bertumpukan telur-telur ayam
tanpa di sadari, sang angsa meninggalkan se butir telur di dalam sarang ayam
beberasa saat kemudian si ayam datang untuk mengerami telurnya, karna sudah waktunya pengeraman
si ayam menghitung jumblah telurnya dan ternyata ada sebelas "padahal seingatku telurku hanya sepuluh, kenapa ada sebelas ??? " gumam si ayam dalam hati nya sambil mengingat ingat telurnya
tapi akhirnya si ayam pun tidak terlalu ambil pusing dan langsung mengerami telurnya, setelah selesai masa pengeraman, telur-telur pun menetas sungguh sangat imut dan lucu, semuanya betina
"ada yang kurang" !!
gumam induk ayam sambil menghitung anak-anak nya
lalu tak lama kemudian si anak angsa pun menetas, dan berkelamin jantan, karna berbeda dengan anak-anak ayam maka anak-anak ayam pun berlari di belakang induk ayam sebab takut, tapi induk ayam mendekati anak angsa dan anak angsa pun langsung memeluk induk ayam
karna yang di lihat pertama kali anak angsa adalah induk ayam, maka anak angsa pun mengira induk ayam adalah induk nya
meskipun berbeda bentuk dengan anak-anak ayam, si induk ayak sangat menyayangi anak angsa
suatu malam saat nya mau tidur sang induk memanggil anak-anak nya untuk berkumpul, karna sang induk ayam akan bercerita dongeng tentang SANG JAWARA KAMPUNG
"anak-anak ayo berkumpul waktunya tidur, akan emak ceritakan dongeng."
anak-anak ayam dan anak angsa pun segera berkumpul dan mendengarkan dongeng si induk
tetapi anak angsa takut berkumpul bersama anak-anak ayam, karna sebelum pernah di bully
karna melihat hal ini, sang induk ayam lalu bergegas menghampiri anak angsa dan memeluknya serta menaruh nya di sebelah kanan, lalu membelai dan mencium anak angsa dengan penuh cinta seraya berkata:
"meskipun bentukmu berbeda dengan saudaramu yang lain, tapi kamu tetap anakku."
anak angsa pun memeluk sang induk dengan hangat serta senyuman, kemudian sang induk pun bercerita sampai anak-anak tertidur lelap
ke esokan hari nya, saat waktunya sarapan, sang induk memanggil anak-anak nya untuk berkumpul, tapi si anak angsa tidak ada, ia hilang entah ke mana
lalu sang induk memerintahkan anak-anak ayam untuk mencari anak angsa
"cepat cari saudaramu, jangan kembali sebelum ketemu." anak-anak ayam mencari sampai tengah hari tapi tidak ketemu juga, hingga lelah, lapar, dan haus
karna merasa kepanasan dan haus, mereka pergi ke danau yang ada di dalam hutan, ternyata si anak angsa ada di tengah-tengah danau berenang dengan sangat mempesona dan menakjub kan !!!!!
lalu salah satu anak ayam berlari memanggil sang induk ayam, sambil terengah engah mengatakan:
" anuuu anuuu anuuuuuuuu si anu berenang anu."
tapi kemudian malah di jitak sama sang induk karna si anak angsa bicaranya gagap
lalu kemudian si anak angsa menggandeng sang induk dan di bawa ke danau di tengah hutan, untuk melihat sendiri kejadian menakjubkan, yaitu melihat anak angsa berenang
sang induk ayam pun tercengang melihat si anak angsa berenang, kemudian si anak angsa pun menepi, karna melihat sang induk di pinggir danau
kemudian sang induk pun bertanya: "kenapa kamu pergi tanpa memberi tahu kami, emak sangat cemas" sambil memeluk si angsa.
lalu angsa pun menjawab
"saya ingin jadi JAWARA KAMPUNG ", kan katanya emak semalam, pas cerita dongeng Sang Jawara Kampung pandai berenang, jadi aku mencoba berlatih
dan ternyata aku bisa, saking asyiknya, sampai lupa waktu," maaf ya mak !
melihat dan mendengar adegan serta percakapan ini, anak-anak ayam pun merasa cemburu dan iri, karna ayam tidak bisa berenang seperti angsa, lalu mereka pun berbisik dan merencanakan sesuatu untuk mencelakai si anak angsa
suatu ketika anak-anak ayam mengajak anak angsa untuk bermain bersama
"hei angsa ayo kita bermain di seberang desa, katanya menurut rumor, di sana banyak makanan enak."
anak angsa pun mengangguk dan mengiyakan ajakan anak-anak ayam
" baiklah ayo bermain."
kemudian mereka pun menuju seberang desa dan bermain hingga larut, karna anak-anak ayam merencanakan sesuatu yang buruk, maka mereka pun mulai beraksi dengan rencana nya itu
mereka memberi obat tidur yang di taruh dalam minuman si angsa
"ini minum dulu, lalu kita pulang ke rumah"
kata salah satu anak ayam
dan si angsa pun meminumnya dan tertidur dengan segera, anak-anak ayam pun akhirnya membuang si anak angsa ke dalam salah satu gerobak sang saudagar yang ada di desa
Saat terbangun, anak angsa melihat sekeliling nya di penuhi dengan bermacam macam bangunan indah, serta suasana yang sangat ramai
"di manakah aku ini???"
"kemana saudara-saudaraku?????"
Lalu kemudian anak angsa bangun dan turun dari gerobak, mencari anak-anak ayam saudaranya juga sang induk ayam, tapi tidak ketemu, dan ia sangat bingung karna asing dengan keadaan di sekeliling nya
Anak angsa menangis, tapi kemudian ada seekor bebek menghampiri nya dan bertanya
"kenapa nak???"
"aku mencari keluarga ku tapi tidak ketemu, dan aku tidak tau ini di mana???"
Si bebek pun menjelaskan
"Ini kerajaan unggas!!"
"apa itu kerajaan unggas???" tanya si anak angsa
"Kerajaan yang berpenghuni semua jenis unggas"!! sahut si bebek
"asalmu dari mana nak???" kenapa bisa sampai ke sini???"
"aku berasal dari hutan yang di penuhi dengan pohon cemara" ungkap si anak angsa
"dan seingatku tadi, aku bermain dengan saudaraku lalu tertidur, setelah bangun, aku ada di sini"
"oh begitu ceritanya" sambil mengangguk angguk kan kepalanya
"ya sudah ayo ikut aku ke rumah, kalau di luar sini nanti bisa di tangkap prajurit unggas dan di penjara, karna Raja unggas tidak mengijinkan siapapun tidur di luar rumah di kerajaan ini."
Si anak angsa pun mengikuti bebek ke rumahnya, dan rumahnya sangat bagus sekali, juga di penuhi prajurit unggas fasilitas dari kerajaan.
Ternyata si bebek adalah sang pelatih di kemiliteran kerajaan unggas
Si bebek membawa anak angsa ke dalam barak tempat latihan para prajurit, dan memperkenalkan angsa kepada para prajurit
"perkenalkan ini angsa, mulai sekarang menjadi bagian dari kita, perlakukan dia dengan baik."
para prajurit pun menyahut
"siap komandan"!!!
Anak angsa mulai melalui hari-hari barunya di kerajaan unggas, dia berteman dengan belibis, gagak serta burung hantu
di hari pertama nya si anak angsa hanya melayani para prajurit, memberi minum bagi siapa saja yang mampu memanah dengan sempurna dan tepat sasaran, serta yang ilmu bela dirinya paling baik, bisa mendapatkan pelayanan terbaik dari angsa
para prajurit pun sangat semangat berlatih,
salah seorang prajurit mengatakan :
"jangan hanya yang terbaik yang kamu layani, aku juga mau di layani"
"kalau ingin di layani, jadilah yang terbaik dulu" sahut si angsa
Dan gelak tawa para prajurit pun ramai sekali menghiasi suasana tempat latihan
karna si anak angsa masih belum dewasa, ia belum bisa berlatih dengan para prajurit
Di sisi lain sang komandan mulai melatih angsa sendiri, di mulai dari berenang, bahkan menyelam, memanah dan bela diri lain nya
Karna sang komandan melihat kemampuan dan bakat si angsa jika di kembangkan dan di latih sejak dini, maka nanti saat besar sudah siap untuk bertempur
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, tak terasa kini si angsa menjadi angsa yang gagah perkasa dan sangat di segani oleh prajurit lainnya
Tiba-tiba salah satu prajurit datang
"lapor komandan, perbatasan di serbu oleh oleh simpanse dari negri sabana !!"
Sang komandan yang mendengar berita tersebut langsung geram dan memerintahkan prajurit untuk bersiap dalam pertempuran.
Gendang perang pun di tabuh, prajurit berbaris serta mengibarkan bedera perang.
Utusan istana datang membawa surat titah kerajaan
"serang simpanse jangan kasih ampun, karna berani menerobos perbatasan dan masuk ke benteng pertahaan negri unggas!!!"
Setelah membaca titah kerajaan, komandan dan para prajurit serta angsa segera bergegas menuju benteng pertahanan yang di rebut simpanse.
Angsa dengan gagah perkasa berada di barisan depan, dan peperanganpun di menangkan oleh negri unggas.
Angsa mendapat penghargaan dari raja unggas (burung merak) serta di angkat menjadi panglima kerajaan.
"ku nobatkan angsa sebagai panglima perang dengan membawahi seratus ribu prajurit unggas, dan fasilitas rumah serta dayang-dayang yang akan melayani, serta seribu batang emas" titah sang raja
Prajurit pun bersorak gembira karna keberhasilan angsa.
Angsa pun akhirnya pulang ke hutan cemara demi menemui emak nya, yaitu induk ayam, dan induk ayam pun langsung memeluk angsa, serta menyuruh anak-anak ayam untuk minta maaf kepada angsa.
"cepat minta maaf!!!" ucap induk ayam
Dan anak-anak ayam pun meminta maaf pada angsa
"maafkan kami" sambil menangis memohon ampun kepada angsa.
Mereka pun berpelukan, angsa memaafkan anak-anak ayam
Angsa memboyong induk ayam dan anak-anak ayam ke negri unggas, dan mereka pun hidup bahagia bersama selamanya