Chereads / Temporary hiatus / Chapter 2 - Mengatasi Kemiskinan, Serangan Malaikat Tertinggi

Chapter 2 - Mengatasi Kemiskinan, Serangan Malaikat Tertinggi

"Hm... aku mengerti, di luarnya terlihat kumuh, namun saya dilihat di dalam, itu menuju ke tempat lain yang sangat mewah!" pikir Beelzebub yang terlalu jauh.

Tunggu-tunggu, pemikiran Beelzebub terlalu jauh... padahal isinya hanyalah sebuah ruang sederhana.

"Uhhh... sepertinya kau harus melihat isinya terlebih dahulu."

"A— apa!? apakah kemewahan anda lebih dari ekspetasiku?"

Sekali lagi Beelzebub salah paham akan interior ruangan apartemen.

Azess menuntun Beelzebub masuk sekaligus menaiki tangga, kemudian membukakan pintu.

"Hahhhh....!! uh— uhhh..."

Tampaknya berdasarkan ekspresi dari Beelzebub, dia merasa sangat kasihan kepada Azess.

Azess pun merasa begitu, namun karena dia adalah Raja Iblis, seharusnya dia tak membutuhkan sebuah uang. Pikirnya.

"Huhhh.... baiklah, daripada banyak melamun, lebih baik kit mengurus keuangan. Aku juga ingin membayar hutangku." Ucap Azess yang berubah pikiran.

"Oh ya Beelzebub, namamu kan terdengar aneh, dengan begitu aku akan memberimu nama."

"Begitu kah? baiklah."

"Baiklah, namamu... Belzie! bagaimana?"

"Terdengar bagus, tapi bukankah itu kata singkat dari Beelzebub?"

"Uhh, iya juga ya. Tapi tak apa, intinya agar tidak ad ornag yang mencurigai namamu, walau nama kita terlihat aneh."

"Tidak-tidak-tidak, nama anda tidak aneh, namaku lah yang aneh."

"Sudahlah, ayo sekarang kit harus mendiskusikan."

Mereka berdua duduk di samping kotatsu dan mendiskusikan tentang keuangan.

Pendiskusian tersebut berakhir ada 3 menit kemudian dan mereka berdua tertidur hingga 7 Jam kemudian, sesosok bayangan dengan mata putih menguntit Azess dan Belzie.

Dia adalah.....

Rael.

Entah siapa Rael itu, namun sepertinya dia adalah entitas sayang tak bisa ditandingi oleh siapapun, Azess sekalipun.

Menandinginya, maka akan seketika terhapus dengan mutlak hanya karena munculnya niat.

Azess segera sadar dan melihat ke jendela, tetapi tak terlihat ornag sedikitpun. Sadar telah jam sore, Azess bersiap-siap dan pergi ke kantor taksi karena ingin mendaftar menjadi supir taksi.

Tetapi ia lupa bahwa dirinya belum membuat SIM dan hal tersebut sangatlah penting. Maka dari itu dia harus datang pada esok hari karena tidak mungkin mendaftar tanpa SIM.

Azess kembali menggunakan taksi, tiba di apartemen lalu membayar dan kemudian turun berjalan masuk ke kamarnya.

Perlahan membuka pintu, terlihat Belzie yang sedang menggunakan laptop.

Azess terkejut melihatnya dan menannyai. "Oh! tunggu. Kenapa kau memiliki laptop?" ucap Azess yang berpikir bahwa Belzie memiliki uang yang banyak.

"U—uhh... apakah anda tak memikirkan bahwa kita dapat menciptakan emas dan menjualnya?" jawab Belzie dengan otaknya yang cukup cerdas.

"Kenapa itu tak terpikirkan olehku?" Azess menyesal dan mencoba menciptakan emas juga.

Azess memikirkan emas dan mengaktifkan skill 『 Creation 』 sambil menjulurkan kedua tangannya.

Dan ternyata itu berhasil, Azess yang mengetahuinya sedikit bahagia karena kebutuhan akan tercukupi.

"Woahh!! ini berhasil... tetapi, kita tak boleh membuat emas sepuasnya, itu akan menimbulkan inflasi karena negara kan terus menciptakan uang untuk membeli emas. 10 gram cukup untuk mendapatkan sekitar 8 ribu Yen."

Beelzie menyetujuinya, Azess senang mengetahuinya. Kemudian mereka berencana untuk membeli beberapa peralatan seperti Vacuum Cleaner, Router, Kasur dan Televisi.

Mereka berdua menaiki taksi selama 1 menit dan setibanya di toko, Azess sedikit merasakan aura malaikat berbahaya.

"Perasaan ini... malaikat kah..." Azess yang bergumam. dengan suara yang rendah.

Tak menghiraukan hal tadi, mereka kembali berjalan memasuki toko emas.

Azess mengambil 3 emas dari sakunya dan menaruhnya di atas meja.

"3 Emas sekaligus? baiklah. Kami akan melakukan pengukuran berat."

Ucap karyawan tersebut yang mengambil timbangan yang kemudian menaruh setiap emas ke timbangan.

Alhasil, emas tersebut dinyatakan memiliki berat 10 gram. Tidak sampai disitu, emas tersebut akan diperiksa ke asliannya, dan hasilnya adalah emas murni 100%.

Mereka berdua pun mendapatkan sekitar 255.000 Yen yang berguna untuk membeli beberapa peralatan rumah.

Sesudahnya, mereka pergi keluar dan...

Dugaan dia benar, aura dari sesosok malaikat yang dirasakan semakin besar. Para manusia merasakan kesegaran dan ketenangan, namun bagi ras demon seperti Azess dan Belzie mendapatkan perasaan seperti dicekik, namun tak berlaku dengan Azess.

'Belzie, kau merasakan ini?" Azess yang menggunaka telepati kepada Belzie.

'Ya, Baginda. Ini adalah aura dari salah satu malaikat tertinggi. Kemungkinan mereka telah melewati alam semesta dan datang ke sini.' balas Belzie sambil bergaya waspada.

Azess menggunakan 『 Omniscient Eyes 』 untuk melacak keberadaan dari malaikat tersebut.

Ketahuanlah keberadaan dari malaikat tersebut, dirinya berada tepat di atas gedung pusat kota.

"Dia berada di atas gedung, pusat kota."

"Sasuga Azess-sama. Apa mau dihampiri?"

"Tidak, jangan cari masalah terlebih dahulu. Aku harus menemukan sabitku karena itu adalah senjata yang kusayangi."

"Baiklah kalau begitu. Ayo kita lanjut dan mencari perlengkapan rumah."

"Ayo."

Mereka melanjutkan tujuannya yaitu membeli beberapa peralatan rumah dan perlengkapan.

Kegiatan itu membutuhkan waktu 5 menit yang akhirnya mereka selesai membeli dan menyisahkan 1.000 Yen untuk persediaan makanan.

Azess dan Belzie pulang menggunakan teleportasi dan merapikan beberapa barang belanjaan.

Setelah itu mereka mematikan lampu dan pergi tidur.

12 Jam kemudian entah jam berapa, mereka berdua masih tidur. Sedbgkan waktu menunjukkan sudah pukul pagi.

Di luar jendela, terlihat sesosok mahluk putih cerah pada seluruh tubuhnya dengan sayapnya yang selebar mobil.

Ya, itu adalah malaikat. Walaupun begitu ia tak dapat dilihat oleh sembarang orang, dan hanya bisa dilihat oleh orang yang sangat beriman kepada Tuhan.

"*Gasp! aura ini lagi... sepertinya beberapa malaikat memang telah datang ke dunia ini." Azess yang tiba-tiba terbangun akibat aura dari malaikat.

Segera memeriksa jendela, namun tak terlihat seorangpun. Kemudian Azess menggunakan mata 『 Omniscient Eyes 』 dan merasakan jejak-jejak malaikat tersebut.

Yang ia lihat adalah dunia yang berwarna hitam putih dan menunjukkan jejak malaikat berwarna putih.

Tanpa basa-basi dia langsung mengikuti jejak itu menggunakan keceptan sonik. Beberapa jalan yang ia lewati tertumbuk retakan karena gelombang sonik yang dahsyat.

Hanya butuh 10 detik, dia sampai di tempat malaikat itu berada.

Dan....

Seketika Sang Malaikat Tertinggi tersebut dengan cepat berada di hadapan Azess lalu menusuk Jantung, Paru-paru, Otak, Hingga memenggal.

Saat akan menusuk jiwa dari Azess, Malaikat itu sadar bahwa tak ada Jiwa/Akar/Inti/Sumber satu pun.

Secara tiba-tiba Malaikat itu. terpental jauh mengenai bukit hingga menyebabkan retakan dan gempa yang dahsyat.

Hal itu diakibatkan Azess yang menendangnya dari belakang sekaligus mencabut cincin malaikatnya dan menjadikannya senjata 『 Lasernova 』 yang dapat menggandakan diri hingga jumlah yang Tak Terbatas.

Akan tetapi untuk Malaikat tadi, hanya perlu 6 Cincin untuk membunuhnya.

Menggunakan kecepatan cahayanya kemudian menembakkan ke-6 cincin tersebut yang tipis ke tengah dan menjadikan laser itu berukuran besar hingg membuat beberapa bukit dan kota hancur.

Serta malaikat tadi yang telah hancur lebur tanpa sisa.

Tetapi tanpa diduga, ratusan Malaikat Tinggi menyusul menggunakan mantra 『 Absolute Chastity 』.Yang hebatnya lagi, mereka menggabungkan semua itu menjadi 1 dan mentargetkannya keada Azess.

Na'as, semua malaikat tinggi terkena serangan balikan akibat skill 『 Total Revenge 』.

Tidak sampai disitu, mereka semua sudah malaikat yang merupakan mahluk suci. Maka serangan balikan tadi tidak mempan sama sekali.

Azess segera menggunakan sihir menggunakan cincin tadi yang kemudian menggunakan ribuan cincin. Lalu dia menggabungkannya dan menembak target yang telah dituju.

Dalam sekejap semua malaikat mati dengan tubuh nya yang hancur lebur tetapi masih ada yang bertahan hidup dalam 4 detik.

Seusai pertarungan, Azess kembali ke apartemen. Saat akan telah membuka pintu, ia melihat ada 6 Emas yang diciptakan oleh Beelzie.

"W— woii! kan aku sudah bilang cukup 3 emas atau 2 emas saja."

"Bu— bukan itu masalahnya. Aku ingin membeli kendaraan karena tanpa kendaraan, kita hanya menghabiskan uang hanya untuk bertransportasi."

"Be— benar juga ya... kalau begitu kita beli saja sepeda onthel."

Belzie berdiri dan mulai membawa 10 emas itu.

"Sepeda onthel? menarik juga. Kalau begitu ayo segera beli."

Sejujurnya untuk membeli barang tersebut tak memerlukan banyak uang. Mungkin hanya 3 emas atau 1 emas saja cukup.

Mereka keluar dari apartemen dan menaiki taksi.

Setibanya di toko sepeda, Belzie melihat banyak sepeda dan terkagum. "Woah!?! sepedanya banyak sekali. Apa kau akan membeli yang ini." tunjuk Belzie ke sepeda yang kelihatannya cukup mahal.

"Tidak, aku akan membeli 2 sepeda onthel yang memiliki keranjang untuk belanjaan."

"Yahhh....."

Belzie menerima keputusan Azess dan memilih sepeda onthel yang akan dia beli.

Setelah memilih cukup lama, akhirnya Belzie dan Azess memilih sepeda onthel yang terbaru.

Setelah itu mengambil 1 emas 10 gram dan memberikannya kepada sang Penjual.

Sang Penjual terkejut melihatnya dan mengatakan. "Tunggu, aku tak memiliki kembaliannya."

Azess pun menjawab. "Ambil saja kembaliannya."

Setelah itu mereka berdua mengendarai sepeda yang telah mereka beli kembali ke rumah mereka.

"Bagaimana hari ini Belzie?"

"Yahh... cukup bagus mung—" kata-kata Belzie seketika terpotong merasakan aura yang sangat hebat.

Bahkan melebihi aura Raja Iblis Agung.

"Aura ini!!"

Entah siapakah mahluk itu. Mungkin dia adalah musuh terkuat saat ini.