Rima bangun pagi hari langsung memasak bubur ayam pesanan Tuan Radit. Membuka korden dan hanya membersihkan sedikit saja karena memang masih bersih. Rima duduk - duduk di samping kolam renang sambil melamun merindukan berenang dan menyelam di laut bebas. Rima hendak pergi keluar untuk berangkat bekerja karena melihat keadaan Tuan Radit yang normal bahkan menyebalkan membuat Rima semakin yakin meninggalkan villa ini.
Saat Rima melangkah membuka pintu utama, ada suara dari belakang.
" mau kemana kamu ? " kata Radit
" saya harus berangkat bekerja " jawab Rima
" siapa yang mengijinkan kamu pergi ? " tanya Radit
" bukankah tidak terjadi apapun pada tuan semalam dan Rima dengar tuan tidur dengan nyenyak sampai dengkurannya kedengaran " jawab Rima
" saya juga sudah membuatkan bubur ayam dan jus jeruk, buah juga sudah saya iris " Rima memberikan alasan
" apakah tuan masih ingin mempersulit hidup saya ? " tanya Rima kemudian
" siapa suruh kamu mukul kepalaku dan sampai sekarang masih pusing " jawab Radit dengan berpura - pura memegang kepalanya yang sebenarnya tidak pusing.
" kalau tuan pusing, saya sudah membelikan paracetamol, tuan tinggal minum saja, obatnya saya taruh di meja makan " Jawab Rima
" lalu bagaimana kalau saya pingsan karena pusing tak tertahankan " alasan Radit tak mau kalah
" jika tuan merasa pusing tak tertahankan telepon saja ambulan, akan langsung datang mungkin itu bukan karena kejadian kemarin tapi karena covid, jadi tuan bisa dikarantina di rumah sakit sekalian " jawab Rima
" jadi kamu mendoakan saya kena covid ? " tanya Radit dengan nada seperti biasa
" jika tuan positif covid maka saya juga akan ikut dikarantina karena kita berada satu atap " Rima menjawab.
Radit dan Rima dalam berkomunikasi tidak pernah meninggikan suaranya seperti mengobrol tanpa penyelesaian. Rima terbiasa menghadapi banyak orang asing dari berbagai negara sehingga mempunyai ketahanan psikis yang kuat, tahan banting telah terbentuk dari karakter Rima.
Sebelum obrolan mereka mencapai kesepakatan Rima melihat seseorang yang dia kenal menuju kearahnya. Ya dia adalah bos cleaning servicenya, bosnya masih muda usia awal tiga puluh tahunan dengan wajah yang gantheng, tubuh atletis, kaki panjang baju casual warna coklat, ya dia memang cogan mirip Kim Namjoon BTS. Nama bos Rima adalah Bli Wardana kami memanggilnya Bli War.
Dengan sopan bosnya datang dan menyapa tuan pemilik Villa ini.
" selamat pagi Pak Radit, saya Wardana dari Clean Cling yang bertanggup jawab atas segala kejadian yang terjadi saat pembersihan dilakukan " kata Bli War sambil mengulurkan tangannya pada pemilik Villa untuk menyalaminya.
Raditpun menyambut tangannya dengan keengaanan
" Apakah Pak Radit merasakan sesuatu di kepalanya ? " kata Bli War kemudian " saya baru tau tadi pagi mendengar berita ini, jika Mo tidak sengaja memukul kepala belakang anda dikarenakan anda mengendap -endap " katanya melanjutkan
" memang menurut SOP villa ini kosong dan beberapa bulan ini memang kosong dan Bu Mirna pun tidak memberitahu kami ada orang dalam villa ini " jelas Bli War
Bu Mirna adalah orang yang memesan jasa cleaning servive Clean Cling untuk membersihkan villa ini secara berkala.
" sehingga ketika ada orang asing masuk mereka meningkatkan waspada " tambahan penjelasan Bli War yang membuat pemilik Villa diam
" seharusnya mereka tidak langsung memukul, bukankah lebih baik bertanya dahulu tidak langsung pukul ? " kata Radit
" iya disinilah kami mengakui kesalahan, sebagai tanda permintaan maaf kami, kami akan mengantarkan anda ke rumah sakit sekarang untuk diperiksa lebih detail dan teliti jika ada luka dan biaya kami yang menanggung " kata Bli War
" sungguh tidak masuk akal jika anda harus menahan salah satu pegawai kami dan sampai kapan anda akan menahannya ? Apakah anda tidak berpikir apa akibatnya jika seorang gadis menginap di Villa bersama pria ? " kata Bli War lagi
Kata - kata terakhir dari Bli War membuat Radit tersadarkan bahwa kita masih hidup dalam aturan - aturan masyarakat yang disebut norma. Meski Radit dan Rima hanya sebatas kerja tapi norma masyarakat harus dipatuhi. Dan saat ini Radit sadar dia telah menyulitkan Rima tanpa berpikir panjang akibatnya.
Raditpun akhirnya membiarkan Rima dan Bli War pergi.
Diperjalanan Rima dimarahi Bli War
" bagaimana kau ini Mo ( panggilan Rima di kantor karena Rima mirip sekali dengan Moana ) kenapa kau tidak langsung telpon Bli ? " tanya Bli War pada Rima
" maaf Bli, saya gugup dan tak mau dipecat karena ini kesalahan saya " kata Rima menjelaskan
" saat kau bekerja untukku semua adalah tanggung jawab saya, jika ada sesuatu yang terjadi langsung hubungi saya " Kata Bli War dengan tegas
" Ini sudah termasuk terlambat jika saja Bli gak tanya kenapa Dita tadi datang sendiri dan menceritakan kejadian ini, seharusnya jika kau langsung menghubungi ku saat kejadian kemarin langsung bisa diselesaikan secepatnya, ngerti kamu Mo " kata Bli lagi dengan tegas
" maaf Bli, saya telah membuat masalah " kata Rima
" Mo...Bli ga menyalahkanmu atas tindakanmu, Bli mendukungmu jika ada yang kau merasa tidak nyaman terhadap perlakuan atau perkataan orang lain kau harus membela dirimu dahulu, ingat Bli terus berpesan kesehatan mental sehat akan tercipta lingkungan yang sehat " nasehat Bli War
Bli War adalah bos yang baik perhatian terhadap karyawannya, tidak ada jarak antara bos dan karyawan kami seperti teman yang saling menghormati dan menghargai, sehingga kami melakukan pekerjaan dengan senang tapi selalu ada standart yang ditentukan untuk mencapai tujuan dan berjalan sesuai dengan job desk masing - masing. Bli War juga membantu dalam pekerjaan cleaningnya jadi bukan tipe bos yang dikantor dan kerja bawahnnya. Melainkan pemimpin yang selalu memdidik dan mengembangkan bawahannya. Gaji kamipun besar, Bli tidak mengambil untung banyak dengan tenaga kami. Dulu Bli War sebelum ada pandemi memiliki beberapa toko souvenir besar dan kerajinannya juga sampai di export namun karena pandemi semua toko ditutup dan tidak ada permintaan dari luar negeri jadi merubah haluan mendirikan cleaning service ini. Bli War asli orang Bali dan belum berkeluarga. Rima melihat Bli War adalah orang gila kerja seharian sibuk dengan bekerja mungkin tidak ada waktu untuk mengejar cinta.
Semua pekerjaan yang dilakukan harus perfec sesuai dengan standartnya. Bli War selalu memberikan contoh bagaimana menyelesaikan masalah dalam bekerja, ia terlibat dalam semua bidang pekerjaan ketika kami sudah bisa mengerjakan sesuai dengan standartnya baru Bli War melepaskan namun masih dalam pengawasan. Bekerja di bidang jasa harus memberikan kepuasan pada pelanggan agar tetap berdiri dan berjalan. Pelanggan tetap kami adalah villa tersebut jadi Rima tidak ingin membebani Bli War dan berusaha menyelesaikannya sendiri.
" Bli...Bli maaf ya saya buat kesalahan, Bli gimana kalau Villa tadi ga jadi pelanggan kita lagi karena kesalahan saya ? " tanya Rima
" Sudahlah Mo...jangan kwatir berlebihan rejeki sudah ada yang ngatur, sebenarnya Bli mendukungmu sikap beranimu jika ada sesuatu yang salah dan kau merasa terancam, sifat alami mahkluk hidup untuk mempertahankan hidup tapi kita sekarang hidup bersosial yang harus hidup bersama orang lain sehingga kita harus berbicara dulu agar tidak terjadi kesalahpahaman, ini merupakan pembelajaran buat kita semua Mo.. ga usah dipikir " nasehat Bli War yang membuat Rima sedikit lebih tenang.