Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Berani Menghadapi

🇮🇩rachel_jordyn
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.5k
Views
Synopsis
sering kali kita mendapat perlakuan yang memang tak pantas untuk dilakukan, tapi berbagai macam cara kita pasti justru mensyukuri akan kehadirannya hal seperti itu di hidup kita. pevita, menjalankan hidupnya dengan mindset yg dia dapat saat mengalami hal buruk. ia berani mengambil keputusan apapun yg bisa membuat hidupnya berhasil.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Hari Kelulusan.

Ada sebuah hari dimana aku merasa dunia seolah olah tak berpihak kepada ku, aku merasa dikucilkan, direndahkan, harga diri ku diinjak semau mereka. yaitu , dimana hari kelulusan ku sebagai kelas 3 smp. sejak awal, mereka bilang pakaian yg kukenakan ini terlihat katro, kumuh. memang tak semewah punya teman teman ku , tapi aku sangat bersyukur dengan kebaya yang dijahit serta dibuat oleh ibuku sendiri. ibu memang tak punya cukup uang untuk menyewa kebaya tetapi, ibu cerdik untuk bisa membuat aku mengenakan kebaya. di pos sekolah aku hanya duduk berdua oleh pak toni alias satpam sekolah, kami sempat saling bertukar cerita. dan tak ada satu teman pun yg mendekati ku pada hari itu karna, disisi lain mereka sibuk untuk berfoto dengan circle pertemanan mereka. sampai, ada Stanley salah satu gadis populer disekolah ku ia menghampiri ku.

'' Halo Pevita, hari ini kau mengapa terlihat seperti gelandangan ya? ini hari graduation loh, minimal kau rapih dong '' sapaan pedas dari stanley untuknya.

'' apa yang salah dari penampilanku stanley? perasaanku ini sudah rapih deh, pakaian yg kukenakan dari atas kepala sampai bawah sudah ku gosok dan cuci '' jawab pevita dengan menyikapi dengan sabar nya.

'' oh ya? memang tak ada yg salah tetapi, aura orang miskin mu sangat tercium hahaha'' ejek stanley kepada pevita. dan ia juga ditertawai oleh sekumpulan genk perempuan terkenal disekolah. disisi lain, pevita hanya tersenyum lalu pergi tetapi salah satu teman stanley yaitu Naomi , ia menginjak kain batik milik pevita saat ia bangun dari duduknya. al hasil, kain batik yg dikenakan sebagai rok itu robek. pevita terkejut melihat nya, sambil menutup mulut ia bergegas lari ke toilet untuk menutupi rasa malunya didepan umum.

sesampai nya di toilet , ia menangis melihat dirinya di cermin, make up nya meluntur. ia berusaha menemukan cara bagaimana agar bagian belakang tubuhnya tak terlihat. didalam rok kain batik , ia hanya menggunakan celana legging hitam yg begitu ketat , sedangkan kain robek sampai area selangkangan. tetapi tiba tiba ada seorang lelaki yang mengulurkan tangannya sambil mengasihi kain rok kepada pevita, itu adalah Romeo , yg merupakan termasuk golongan orang yg dikenal disekolah ini , Magnet nya perempuan dia tuh .

'' sudah, ambil aja lagipula aku berniat baik kok '' kata nya sambil tersenyum.

'' r-romeo? kenapa kau kemari?pergilah sebelum teman elite mu itu datang dan kemari mengejek diri ku lagi'' jawaban gugup pevita sambil mengalihkan badannya kebelakang , karna ia tak mau terlihat sedang menangis.

'' jangan bawel, ambil dan cepat ganti saja bodoh. nanti kembalikan ya , itu punya kakak perempuanku, kurasa tubuhmu sesuai dengan tubuh kakak ku'' ucap romeo lalu menaruh rok kain di wastafel dekat cermin.

'' tunggu! kau kok tahu aku membutuhkan itu?'' tanya pevita dengan keheranan nya.

'' kubilang jangan banyak cakap! , nanti selesai acara temui aku di warung bu narti '' jawab raden lalu pergi meninggalkan pevita. lalu, ia selesai memakai rok kain dari romeo kesenangannya bangkit kembali. ia berfikir, beginikah mengenakan pakaian orang kaya?harum sekali, seberapa mahal kira kira rok ini, selera kakak nya pasti ga mungkin yg abal abal . gak kaya diriku, aku beli baju saja yg seharga 20 ribuan . itupun bukan tak mengenal selera tetapi, karna aku tak punya uang.

lalu, acara penyambutan perpisahan dimulai. para murid duduk sesuai kursi perkelas dan yg sudah di isikan nama masing masing. pevita kelas 9A , jadi kelasnya yg maju pertama untuk penyerahan medali penghargaan. MC { Master of Ceremony } sudah mengumumkan agar kelas 9A segera maju berdiri dan berbaris untuk dipasangkan medali .

Pevita dipanggil setelah temannya Odelyn , sesuai alphabet setelah O adalah P . setelah turun dari panggung ia diharuskan segera jalan kembali ke tempat duduk masing masing. saat sedang berjalan menuju kursi Naomi menggerakan kaki nya sengaja, lalu pevita tersandung. seketika semua orang disana hening seketika dan, tak ada satu pun yang menolong pevita untuk berdiri. malahan, ia di tertawakan dan dilempari bunga, tetapi Romeo dari kejauhan melihat dirinya dengan rasa cemas. dan sorakan itu diberhentikan oleh salah satu guru disana.

'' sudah, sudah mari kita lanjutkan acara kita hari ini'' ucap pak halim disana. setelah menertawakan pevita , Stanley melihat ada yg aneh dari pevita entah mungkin ia menyadari ada yg berbeda dari penampilannya, ia segera membisikki Naomi.

''Nao, pevita itu rok nya tadi kau injak terus robek kan? tapi tadi aku tak melihat ada bagian yg robek deh '' bisikkan stanley. '' oh iya, benar juga aku baru sadar! motif nya juga beda, kain rok tadi terlihat lebih mahal, kok aneh ya? '' naomi yg membisikki stanley juga. '' nanti selesai acara kita labrak yuk, sekalian bawa rombongan juga ! '' pinta stanley. '' ide bagus! tapi itu juga kalau bertemu dengan si bocah kumuh itu '' saut naomi. '' pasti ketemu dong, itu anak kan selalu sendiri , gampang ditemukan, lagian siapa sih yg mau kayak modelan pevita? '' kata stanley dengan penuh kesombongannya.

berhubung acara sudah selesai , pevita langsung menuju kantin bu narti. kebetulan romeo sudah sampai disana sambil meminum kopi.

''hai, maaf jika menunggu lama aku baru saja dari toilet , dan ini rok kain kakak mu . terima kasih banyak ya''

'' kok udah dikembalikan saja? apa kabar bagian belakang mu'' tanya romeo yg sedikit menunjukan perhatiannya.

'' ah iya benar juga, tapi ini kan milik kakak mu . kembalikan saja dengan kakak mu kalau dia tahu pasti bisa marah '' saut pevita. lalu, romeo menaruh dan menggeserkan hoodie hitam di meja dan mengarahkan ke pevita.

'' tuh, bawa saja itu sampai rumah mu. itu hoodieku, kau tak mau kan selama perjalanan celana dalam mu dilihat lihat? kau ini kan pakai legging ketat, terus rok robek lagi'' ucap romeo.

'' sungguh? terima kasih loh, kau baik sekali kepada ku. tapi, kenapa? jelas level ku dengan mu berbeda, kau anak terkenal, orang kaya. sedangkan, aku? ''

'' ga usah di fikirkan sampai situ, kita ini sesama manusia kan? sudah jangan bawel, ambil saja itu. ''

'' ya sudah, aku mau pulang. selamat tinggal'' pevita pamit. saat ingin bangun dari duduk nya seketika, tiba lah stanley dan kawan kawan.'' wah, ngeri juga si gembel ini deket deket sama romeo '' kata stanley. '' didunia ini tuh kaca murah tau, saking miskinnya ga mampu ya beli kaca , makanya gabisa ngaca sama sadar diri'' sindir Naomi.

'' Pevita, kau pergi saja sana duluan biar aku yg urusi mereka semua.'' pinta romeo. tapi salah satu teman nya yaitu, Hannah ia menarik kebaya pevita. '' e..ee.. eiitss mau kemana duluu''

''hannah ! lepasin ga? '' tegas romeo. '' ga usah ikut campur , yg dituju kan anak gembel ini '' saut stanley. '' Hannah, lepasin gak? pada tega banget si kalian '' . romeo sampai muak melihat perlakuan genk stanley, ia membantu memisahkan tangan hannah dari pundak pevita. akhirnya pevita berhasil lepas dari stanley dan kawan kawan.

''Meo! ngapain dibantu si gembel itu, kau lihat aku saja. jelas! aku lebih cantik dan kaya dari nya, mikir dong'' saut stanley.

'' bodo amat , '' jawab romeo, sambil meninggalkan mereka.