Chapter 76 - Epilog

Suatu pagi, sebuah pesan hologram masuk ke holodevice milik Yuka. Setelah dilihat, ternyata pengirim pesan tersebut adalah Rebecca yang saat ini berada di Verista. Ia meminta Yuka untuk menemuinya di Planet Verista karena ada suatu hal penting yang ingin ia bicarakan. Tanpa pikir panjang, Yuka langsung menemui Aurea untuk memintanya menyiapkan sebuah shuttle untuknya. Setibanya di Verista, Yuka bergegas menuju kediaman Rebecca di Istana Negara Verista. Di sana, dia disambut dengan hangat oleh Rebecca. Keduanya pun meminum secangkir teh hangat sambil mendiskusikan masalah ini.

"Terima kasih sudah datang, Yuka," kata Rebecca sambil tersenyum. "Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu kali ini."

Yuka mengangguk. "Ceritakan apa yang terjadi. Barangkali aku dapat membantu."

Rebecca kemudian menjelaskan bahwa dia baru saja menemukan sebuah fenomena aneh: Sebuah gerbang energi yang menghubungkan alam semesta mereka dengan alam semesta alternatif.

"Biasanya, aku akan berusaha menghancurkan koneksi ini untuk mencegah kerusakan alam semesta yang masif," jelas Rebecca. "Tapi kali ini, ada yang berbeda. Alam semesta alternatif ini memiliki perbedaan kehidupan yang melebihi 100%. Aku ingin tahu apa yang terjadi di sana."

Yuka terdiam sejenak, mencerna informasi yang baru saja dia dapatkan. "Jadi, kau ingin aku pergi ke sana dan menyelidiki?" tanyanya.

Rebecca mengangguk. "Aku percaya kau adalah orang yang tepat untuk misi ini. Kau cerdas, berani, dan memiliki hati yang baik. Aku yakin kau bisa membawa pulang informasi yang berharga bagi kita."

Yuka menimbang-nimbang tawaran Rebecca. Dia tahu bahwa ini akan menjadi misi yang berbahaya, tetapi dia juga merasa penasaran dan ingin membantu.

"Baiklah, aku akan pergi," ujar Yuka. "Tapi aku ingin kau jelaskan lebih detail tentang gerbang ini dan apa yang kau harapkan dariku."

Rebecca tersenyum lega. "Aku tahu kau tidak akan mengecewakanku, Yuka. Aku akan mengirimkan semua informasi yang kau butuhkan ke holodevice milikmu."

Setelahnya, Rebecca menjelaskan bahwa alam semesta ini memiliki tingkat kemajuan teknologi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan alam semesta mereka. Dia juga mengatakan bahwa dia telah menemukan beberapa sekutu potensial yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang luar biasa. Ia ingin Yuka membujuk mereka untuk datang ke Planet Verista. Walaupun demikian, Yuka mengatakan bahwa ia tidak bisa menjanjikan apapun. Setelah itu, Rebecca mengatakan kepada Yuka bahwa Alsteltania akan mengadakan perang dengan Veridia. Namun, Yuka hanya menyampaikan bahwa Alsteltania sudah bukan lagi menjadi urusan dan kewenangannya. Ia hanya mengurus Planet Klaitrosca dan semua penduduknya. Ini membuat Rebecca terdiam, namun tidak membahasnya lebih lanjut.

Keesokan harinya, Yuka dan Aurea, sahabat dan pilot handalnya, berangkat menuju Planet Osthmus, tempat gerbang koneksi alam semesta berada. Perjalanan mereka penuh dengan rintangan, seperti asteroid dan badai kosmik.

"Hati-hati, Yuka! Ada asteroid di depan!" teriak Aurea melalui interkom.

Yuka dengan cekatan mengendalikan shuttle mereka, menghindari asteroid yang datang dengan kecepatan tinggi.

"Kita hampir sampai," kata Aurea beberapa saat kemudian. "Aku melihat gerbangnya di kejauhan."

Yuka dan Aurea mendarat di Planet Osthmus yang tandus dan gersang. Mereka mengikuti petunjuk yang diberikan Rebecca untuk menemukan gerbang koneksi alam semesta. Setelah melewati berbagai rintangan, Yuka dan Aurea akhirnya menemukan gerbang koneksi alam semesta. Gerbang tersebut berupa pusaran energi berwarna biru yang tampak aneh.

"Tampaknya ini adalah gerbang yang Rebecca maksud," ucap Yuka.

"Apa kamu yakin akan melanjutkan semua ini?" tanya Aurea.

"Ya. Aku harap semuanya akan baik-baik saja," jawab Yuka.

"Aku khawatir dengan alam semesta asal kita," kata Aurea.

"Mereka akan terus berkembang. Aku percaya pada mereka. Mari kita masuk dan menjelajahi alam semesta baru ini," balas Yuka.

Pada akhirnya, Yuka dan Aurea masuk ke alam semesta lain yang sangat jauh dari alam semesta asal mereka. Dengan demikian, perjalanan baru mereka pun dimulai. Tak lupa pula, Yuka mengirimkan pesan kepada Sara, yang merupakan adiknya, agar tetap menjaga diri selama berada di Klaitrosca. Yuka berpesan bahwa ia akan kembali secepat mungkin dan menikmati kehidupan yang damai di Klaitrosca.