Chereads / Nanairo no Tenmondai / 七色 の 天文台 [Re-Published] / Chapter 51 - Chapter 3: Tiga Rute Orion Terminal

Chapter 51 - Chapter 3: Tiga Rute Orion Terminal

...

Spaceship yang dikendarai Estella kemudian memasuki orbit Orion Terminal.

"Sylviane, tolong hubungi pusat komunikasi Orion Terminal dan minta akses pendaratan," kata Estella.

"Ya," balas Sylviane yang kemudian menekan tombol kontak.

Sesaat setelahnya, keduanya terhubung dengan pusat komunikasi Orion Terminal. Estella kemudian memberikan kode masuk sistem pada navigator Orion Terminal. Setelah dikonfirmasi, keduanya diperbolehkan untuk mendarat di Orion Terminal. Spaceship pun mendarat. Estella dan Sylviane lalu diajak untuk masuk ke ruang utama. Di sana, keduanya bertemu dengan ibu dari Sylviane, yakni Elvie.

"Bunda!" panggil Sylviane.

Elvie lalu melihat ke arah Sylviane dan menghampirinya.

"Hai Sylviane dan Estella. Ada apa datang ke sini?" tanya Elvie.

"Begini, kami datang ke sini untuk mencari artefak untuk membuka Dimension Gate. Seharusnya itu ada di planet yang berada di sistem bintang ini," jawab Sylviane.

"Hmm ... Kalau ingatan bunda tidak salah, sepertinya benda yang kalian cari ada pada sebuah museum di pusat planet Alta. Tetapi, planet tersebut saat ini sedang dalam kendali pemerintahan otokrasi. Sebaiknya kalian berhati-hati kalau ingin ke sana," balas Elvie.

"Bukankah planet di sistem bintang ini semuanya dikendalikan oleh republik?" tanya Sylviane.

"Semua tak akan sama selamanya, Sylviane. Perang terjadi dan semuanya berubah," jawab Elvie.

" ... " Sylviane terdiam.

"Oh ya, armada tambahan kami sebentar lagi akan sampai di sini. Bisakah bunda memberi akses masuknya?" tanya Sylviane.

"Tentu, ada berapa banyak?" tanya Elvie.

"Satu kapal induk dan beberapa kapal kecil di dalamnya," jawab Sylviane.

"Baiklah, beritahu teman-teman kalian bahwa mereka boleh mendarat di ruang 901," kata Elvie.

"Kalau begitu kami ke sana dulu ya," balas Sylviane.

"Hati-hati," kata Elvie.

Sementara itu ...

"Himeka, kode aksesnya sudah diberikan. Kita bisa mendarat di ruang 901," kata Florel.

"Baiklah, aku akan nyalakan mesinnya. Florel, tolong nyalakan akseleratornya," balas Himeka.

Himeka kemudian menyalakan mesin lalu mereka langsung menuju ke Orion Terminal dan mendarat di ruang 901. Sesampainya di sana, Estella dan Sylviane masuk ke kapal induk untuk memberitahukan situasi saat itu. Di ruangan rapat kapal ...

"Seperti yang kita lihat di layar, saat ini seluruh planet di sistem bintang Orion telah dikuasai oleh otokrasi, termasuk planet yang akan kita kunjungi, yakni planet Alta. Jadi, kali ini kita akan membagi kelompok menjadi dua. Kelompok pertama akan memastikan rute angkasa aman agar kita dapat kembali ke sini, sedangkan kelompok kedua akan mencari artefak di planet Alta sambil memastikan keamanan lokasi di planet tersebut," ujar Estella sambil mempresentasikan rencana di layar tampilan.

"Di sisi lain, kita akan bekerjasama dengan pihak republik yang berada di pusat Orion Terminal," sambung Sylviane yang kemudian menyalakan sebuah layar tampilan baru. Di layar tersebut, terlihat Elvie dan beberapa orang lainnya sedang bekerja di depan layar komputer mereka.

"Sesuai kesepakatan sebelumnya, kami akan membantu misi kalian di planet Alta. Kami akan bantu mengawasi semua pergerakan dari terminal. Perkenalkan, ini Frank, Maya, dan Rei," kata Elvie via hologram untuk memperkenalkan teman-temannya.

"Jadi, untuk mencapai museum tersebut, kalian harus melewati sebuah pasar yang terletak tak jauh dari situ karena semua akses lain sudah ditutup. Namun, kalian harus berhati- hati karena daerah tersebut selalu dijaga oleh penjaga pemerintahan. Pastikan kalian tidak memancing perhatian mereka, terutama saat mengambil artefaknya," kata Elvie lagi.

"Baiklah, arahkan saja saat kami berada di sana. Aku akan membawa alat komunikasi kecil milikku. Nyalakan saja pada frekuensi spaceship Spectator apabila ada masalah ataupun hal lain," balas Estella.

"Kalau begitu, aku akan menjaga rute angkasa bersama Leonardo. Kalian hati-hati di sana," ujar Florel yang kemudian menuju ke ruang kendali kapal induk.

Hologram kemudian dimatikan oleh Elvie yang berada di Orion Terminal.

"Baiklah, artinya kita bertiga akan ke sana," kata Sylviane.

"Hmm ... Entah kenapa aku benci dengan pasar. Kondisinya terlalu ramai dan berdesak-desakan," balas Himeka.

"Sabar saja lah. Kita kan hanya melewatinya saja," ujar Estella.

"Ya. Kau benar," balas Himeka.

"Sudahlah, sebaiknya kita langsung saja ke sana," kata Sylviane.

Ketiganya lalu diantar oleh Elvie menuju ke Planet Alta. Mereka bertiga mendarat di sebuah padang rumput tak jauh dari pasar.

"Ya ampun, dingin sekali di sini. Seharusnya aku memakai jaket sebelum berangkat," kata Sylviane.

"Sudahlah, coba tahan sebentar. Kita hanya akan mengambil artefaknya lalu pergi dari sini," balas Estella.

Ketiganya lalu berjalan dari padang rumput ke daerah pasar melalui jalan utama. Di sana, tampak banyak orang yang sedang berkelahi karena membahas ideologi yang mereka yakini. Sylviane sempat akan melerai mereka, tetapi ditahan oleh Estella. Mereka lalu mendekati arah pasar yang terletak di dekat museum tempat tujuan mereka.

Ketika Himeka dan yang lainnya akan masuk ke dalam pasar, tiba-tiba ia merasa tersengat listrik. Ia pun berkata,"Aduh!"

"Ada apa?" tanya Sylviane.

"Aku merasa seperti tersengat listrik di bagian leher," jawab Himeka.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja kali," balas Estella.

"Mungkin. Ya sudahlah, kita lanjutkan saja. Waktu kita semakin menipis," ucap Himeka.

Setelah melewati pasar, ketiganya sampai di sebuah area perumahan. Beberapa saat kemudian, sebuah pesan dari Elvie masuk.

"Ya?" tanya Estella.

"Hati-hati, di ujung jalan ada beberapa orang penjaga yang sedang berpatroli," jawab Elvie.

"Baiklah. Terima kasih atas infonya," balas Estella.

Ketiganya kemudian berjalan perlahan-lahan menuju ke arah museum. Sesampainya di sana, Estella berkata kepada Sylviane,"Kamu tolong cari kendaraan agar kita bisa kabur dari sini."

"Kendaraan? Kamu memintaku untuk mencurinya?" tanya Sylviane.

"Bukan mencuri. Kita hanya mengambil paksa dan tidak mengembalikannya," jawab Estella.

"Aku tidak tahu apa yang kamu rencanakan, tetapi baiklah. Aku akan mencoba mencari kendaraan. Jika sudah menemukannya, aku akan mengabarimu. Pastikan receiver mu aktif," kata Sylviane.

"Pastinya," balas Estella.

Sylviane kemudian pergi menuju ke arah pasar.

"Ayo cepat kita masuk sebelum para penjaga kembali. Bisa gawat kalau sampai kita ketahuan," ucap Estella pada Himeka.

"Benar," balas Himeka.

Keduanya pun masuk ke dalam museum. Namun langkah mereka terhenti saat Himeka tiba-tiba mengatakan bahwa ia melihat perangkap.

"Hati-hati, ada perangkap di dekat kakimu," ucap Himeka.

Estella lalu melangkahi perangkap tersebut dan melanjutkan perjalanan. Keduanya pun sampai di tempat penyimpanan artefak yang mereka cari. Estella lalu mengambil secara perlahan artefak tersebut dan memasukannya ke dalam tas miliknya. Saat ia akan berjalan keluar, seorang penjanga datang dan berkata,"Jangan bergerak!"

Estella dan Himeka pun menghentikan langkahnya. Dalam waktu yang sangat singkat, Himeka mengambil alat kejut yang ia bawa dan mengarahkannya pada penjaga tersebut. Sesuai perkiraannya, penjaga tersebut langsung jatuh pingsan.

"Ayo cepat kita jalan," kata Himeka.

Keduanya lalu berlari ke arah pintu depan museum. Namun saat akan menuju ke sana, sebuah panggilan masuk dari Elvie. Suara panggilan masuk tersebut kemudian menarik perhatian para penjaga sehingga mereka berdua pun dikejar.

"Ada apa?" tanya Estella sambil melarikan diri dari kejaran para penjaga.

"Kalian berdua, cepat keluar dari sana. Area sekitaran museum akan segera diledakkan oleh banyak kapal induk republik. Beberapa kapal induk sudah sampai di Orion Terminal," jawab Elvie.

"Hah, kok tiba-tiba sekali sih? Lalu bagaimana dengan Sylviane? Dia belum memberi kabar sedikitpun," kata Himeka.

"Tenang saja. Kalian naik saja ke lantai paling atas dan pecahkan jendelanya. Sylviane seharusnya sudah hampir tiba di sana," balas Elvie.

"Baiklah," kata Estella.

Setelah mendapat arahan dari Elvie, Estella yang tadinya mengarah ke lantai bawah memutar balik menuju kembali ke lantai atas. Saat sampai di lantai teratas, ia langsung mengeluarkan palu kecil untuk memecahkan kaca. Namun, Himeka menghentikannya.

"Tunggu, jangan dipecahkan," kata Himeka. Ia kemudian menggeser jendela tersebut. Ternyata, jendela tersebut langsung terbuka.

"Oh ternyata tidak dikunci," ucap Estella.

"Tunggu apa lagi, itu Sylviane sudah menunggu," balas Himeka.

"Kalian cepat naik," kata Sylviane.

Himeka dan Estella lalu melompat ke dalam kapal yang dibawa oleh Sylviane. Mereka bertiga kemudian langsung menuju kembali ke Orion Terminal. Ternyata, peperangan antara dua pemerintahan sedang berlangsung di sana saat mereka sampai dan semua kru armada Estella sedang mempersiapkan diri untuk evakuasi.

"Untunglah kalian selamat. Aku khawatir terjadi sesuatu pada kalian," ujar Florel.

"Kami hampir menyatu dengan tanah tadi. Oh ya, di mana Elvie?" tanya Himeka.

"Dia masih di ruang utama. Kalian ke sana saja sekarang," jawab Leonardo.

"Kalian berdua duluan saja. Ada yang harus aku lakukan terlebih dahulu. Nanti aku menyusul," ucap Himeka.

"Hmm ... Aku mau istirahat saja deh. Estella, kamu saja yang ke sana," kata Sylviane.

"Hei tunggu sebentar. Kalian yang menanyakan, kenapa malah aku yang harus ke sana?" balas Estella.

"Hahaha, kamu kan pemimpinnya. Jadi kalau apa-apa, ya kamu yang harus mengurusnya," kata Sylviane dengan santai.

"Dasar pemalas," balas Estella.

Estella lalu berjalan ke arah ruang utama.

"Hai Estella, kudengar misimu telah berhasil. Selamat ya," kata Elvie.

"Terima kasih. Ini semua juga berkat bantuanmu," balas Estella.

"Oh ya, kurasa ini sudah waktunya aku memberitahukan sesuatu yang penting padamu. Aku percaya kamu sudah cukup siap untuk mendengarnya," kata Elvie

"Ada apa?" tanya Estella.

"Aku punya sesuatu yang mungkin menarik perhatianmu," kata Elvie.

"Maksudnya?" tanya Estella.

"Ini tentang orangtuamu," jawab Elvie.

"Katakan padaku," ucap Estella.

"Sahabat gurumu, tepatnya orangtuaku, mungkin tahu di mana orangtuamu berada. Tetapi, kamu harus menemukan mereka terlebih dahulu," ujar Elvie.

"Di mana lokasi orangtuamu?" tanya Estella.

"Di sistem bintang Vaala, tepatnya di planet Kitra. Tetapi, jangan harap kamu akan menemukan sistem bintang itu di peta, karena posisinya selalu berpindah-pindah tempat setiap tahunnya," jawab Elvie.

"Apa maksudnya? Aku bahkan tidak pernah mendengar nama sistem itu sebelumnya," ucap Estella.

"Karena itu adalah sistem yang menjadi tempat ujicoba alat perang galaksi yang bisa memindahkan pusat sistem bintang," kata Himeka yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Bagaimana kamu bisa tahu? Lagipula, aku juga belum pernah mendengar tentang megastruktur seperti itu. Setidaknya pasti ada salah satu pemerintahan yang mengumumkan pembangunannya jika ada proyek sebesar itu," balas Estella.

"Aku tahu karena aku pernah mengunjungi tempat itu, setidaknya untuk mengantar barang. Megastruktur itu sebenarnya bukan buatan pemerintah, tetapi buatan perusahaan swasta. Jadi, baik kerajaan, republik, federasi, otokrasi, maupun persatuan dagang tidak akan mengumumkan pembuatannya" jawab Himeka.

"Hah? Swasta? Bagaimana cara perusahaan swasta bisa mendirikan megastruktur seperti itu? Itu kan perlu dana yang besar," ucap Estella kebingungan.

"Aku tidak terlalu mengetahui detailnya, tetapi yang pasti proyek itu mendapatkan banyak bantuan dana dan tenaga kerja yang sumbernya masih misterius. Di samping itu, tidak ada yang spesial di tempat itu, hanya kumpulan planet tempat berdagang," balas Himeka.

"Apakah kamu bisa mengantarku ke sana?" tanya Estella.

"Jujur saja, aku tidak bisa mengantarmu ke sana karena aku tidak tahu pasti di mana keberadaan sistem bintang itu. Aku hanya bisa memperkirakan di mana sistem bintang itu berada," jawab Himeka.

"Kalau begitu berikan saja koordinatnya padaku. Biarkan aku yang mencarinya," ucap Estella.

"Kamu yakin? Perlu aku kirimkan beberapa orang untuk mengantarmu?" tanya Himeka.

"Tidak perlu. Ini adalah misi pribadiku. Aku akan ke sana sendiri dan dengan spaceship milikku," jawab Estella.

"Lalu bagaimana dengan yang lainnya?" tanya Himeka.

"Kamu yang memimpin. Aku percaya padamu," jawab Estella.

"Baiklah kalau begitu, kamu langsung saja naik ke spaceship milikmu. Aku akan mentransfer koordinatnya ke sana," balas Himeka.

"Terima kasih," ucap Estella.

Estella lalu meninggalkan ruangan utama Orion Terminal.

"Apakah kamu akan berangkat juga? Kalau ya akan aku buka jalannya sekalian," tanya Elvie.

"Tentu saja, mana mungkin aku melewatkan sebuah ... pesta," jawab Himeka yang kemudian juga pergi.

Elvie lalu mengambil ponsel miliknya dan mengirim pesan singkat pada Sylviane yang berisi pesan agar Sylviane berhati-hati pada Himeka. Sementara itu ...

"Estella!" panggil Himeka.

Estella yang sedang berjalan ke arah spaceship menghentikan langkahnya dan menengok ke arah Himeka.

" Hati-hati dalam perjalananmu," ucap Himeka.

"Ya, tentu saja. Oh ya, kamu mengubah penampilanmu ya?" tanya Estella.

"Ya, pakaian lamaku rusak sewaktu kita kembali dari Alta. Aku juga sedikit merapikan rambutku," jawab Himeka.

"Itu sangat cocok untukmu," ucap Estella.

"Terima kasih," balas Himeka.

"Kalau begitu aku duluan ya," kata Estella.

"Ya," balas Himeka.

Keduanya lalu kembali mengurus urusan mereka masing-masing. Di sisi lain, Elvie menyuruh salah satu temannya, Maya, untuk mengirim koordinat sebuah planet yang menjadi tempat artefak selanjutnya tersimpan kepada Himeka.