"Kalian berdua, ayo bangun. Jika tidak nanti kalian akan terlambat loh!" teriak ibu dari dapur
"Ya." sahut Doni dari lantai dua rumah
Setelah selesai mandi, Doni pun kemudian segera turun ke ruang makan untuk menyantap sarapan yang telah dibuatkan oleh ibu. Namun, Doni tidak melihat Lyla saat sampai di ruang makan.
"Dimana Lyla?" tanya Doni
"Ibu belum melihatnya sejak ibu bangun, mungkin Lyla masih berada di kamarnya." jawab ibu
"Doni panggil Lyla sekarang ya,bu?" ujar Doni
"Ya, tetapi jangan terlalu lama." balas ibu
"Iya, cuma sebentar kok." ucap Doni sambil menuju kamar Lyla
Saat sampai di kamar Lyla, Doni segera membangunkan Lyla yang ternyata masih tertidur pulas.
"Hei, bangun. Nanti kita terlambat." ucap Doni sambil menepuk pundak Lyla
Tak lama kemudian, Lyla pun bangun. Lyla terkejut saat melihat Doni membangunkannya.
"Hei, cepat bangun." ucap Doni
"A..Iya..iya,aku segera turun"jawab Lyla dengan gugup
Doni kemudian kembali ke ruang makan. Beberapa menit kemudian, Lyla juga turun ke ruang makan.
"Kamu kenapa, Lyla?" tanya Doni
"I..itu..kedinginan habis mandi barusan." jawab Lyla
"Seharusnya kamu minta air hangat ke ibu." ujar Doni
"Iya iya, lain kali aku akan memintanya." balas Lyla
"Nanti kamu tolong serahkan dokumen yang kemarin kita ketik ke Bu Elise ya." ujar Doni
"Memangnya ada apa?" tanya Lyla
"Aku mau bertemu dengan Lala dan Adi saat sampai di sekolah, jadi tidak bisa menyerahkan dokumennya ke Bu Elise." jawab Doni
"Kan menyerahkan dokumen hanya sebentar." ucap Lyla
"Aku mau sekaligus bertemu Bu Reion di sekolah." jawab Doni
"Untuk apa?" tanya Lyla
"Remedial Sejarah." jawab Doni
"Ya sudah deh, nanti aku yang serahkan dokumennya ke Bu Elise." kata Lyla
Setelah selesai makan, mereka langsung berangkat menuju sekolah. Sesampainya di sekolah, Lyla langsung menyerahkan dokumennya ke Bu Elise. Saat masuk ke ruang kepala sekolah, Lyla juga melihat Pak RT yang sedang mengobrol dengan Bu Elise.
"Permisi bu. Saya ingin menyerahkan dokumen yang saya ketik kemarin." ucap Lyla
"Terima kasih. Kamu datang tepat waktu." balas Bu Elise
"Saya permisi dulu ya bu." ucap Lyla sambil meninggalkan ruang kepala sekolah
Sementara itu, Doni pergi ke kelas 12C untuk bertemu dengan Lala dan Adi. Sesampainya di kelas 12C, Doni langsung mencari Lala dan Adi.
"Lala, ini ada titipan surat dari Bu Reion untukmu dan Adi." ucap Doni sambil menyerahkan sebuah surat
"Apa ini?" tanya Lala
"Surat pertemuan komite sekolah." jawab Doni
"Terima kasih." balas Lala
Setelah selesai memberi surat pertemuan, Doni langsung menuju ruang guru untuk melaksanakan remedial.Saat selesai, Doni pun kembali ke kelasnya. Siang harinya...
"Ayo kita ke ruang guru." ajak Doni
"Untuk apa?" tanya Lyla
"Untuk membantu komite sekolah." jawab Doni
"Kita kan bukan pengurus komite sekolah." ucap Lyla
"Tidak ada salahnya kita membantu,daripada kita hanya tidur di rumah." balas Doni
"Ya sudahlah, aku ikut saja." ucap Lyla
Mereka berdua kemudian menuju ruang guru. Disana sudah ada Lala, Adi, Mes, Lya, dan Bu Reion yang sedang mempersiapkan acara sumbangan.
"Permisi bu, apakah ada hal yang bisa kami bantu?" tanya Doni
"Tentu saja ada. Kalian bisa membantu teman-teman yang akan meminta sumbangan di rumah-rumah penduduk." ujar Bu Reion
"Jadi, apakah kalian mau membantu?" tanya Bu Reion
"Mau." jawab Lyla dan Doni
"Baiklah, Lyla dan Doni akan meminta di RT 1 dan 2, Lala dan Adi di RT 3 dan 4, sedangkan Lya dan Mes di RT 5 dan 6." ujar Bu Reion
"Kapan kita akan mulai?" tanya Lyla
"Kalian bisa mulai pukul 1 siang dan selesai pada pukul 4 sore, tepat pada saat kegiatan ekskul selesai." jawab Bu Reion
Tepat pukul 1 siang, mereka semua mulai menuju pos masing-masing untuk mulai meminta sumbangan. Sekitar pukul 3 sore, mereka semua sudah kembali dengan membawa kotak sumbangan yang telah terisi penuh. Merekapun langsung menyerahkan kotak tersebut kepada Bu Reion.
"Ini bu kotaknya." ucap Adi sambil menaruh kotak sumbangan di Ruang guru
"Terima kasih ya semuanya karena telah membantu." balas Bu Reion
"Kira-kira terkumpul berapa, bu?" tanya Lyla
"Mungkin antara 5-10 juta." jawab Bu Reion sambil menghitung uang yang terkumpul
"Ada berapa kepala keluarga yang akan menerima sumbangannya?" tanya Lala
"Ada 4 kepala keluarga." jawab Bu Reion
"Bu, kami pamit duluan ya. Kami takut nanti terlambat sampai di rumah."ucap Lyla
"Ya, hati-hati di jalan ya." balas Bu Reion
Lyla dan Doni kemudian pulang menuju ke rumahnya. Saat di jalan pulang....
"Tadi melelahkan ya." ucap Lyla
"Ya...Begitulah." jawab Doni
"Oh ya, dalam dua hari lagi akan diadakan acara classmeeting. Apakah kamu mau ikut?" tanya Lyla
"Boleh. Bagaimana denganmu?" balas Doni
"Hmmmm....mungkin aku akan ikut jika ada waktu...dan jika aku tidak sedang malas." ujar Lyla
"Dasar, kamu ini..."ucap Doni dengan ekspresi datar
"Hehehe." balas Lyla
"Jadi, apakah kamu akan ikut?" tanya Doni
"Tergantung." jawab Lyla
"Tergantung apa?" tanya Doni
"Tergantung cabang perlombaannya." jawab Lyla
"Dari apa yang kudengar, ada 3 cabang perlombaan."ujar Doni
"Apa saja?"tanya Lyla
"Sepakbola, basket, dan renang." jawab Doni
"Sepertinya seru." ucap Lyla
"Seru jika banyak yang ikut." balas Doni
"Ya begitulah." ucap Lyla
Sesampainya di rumah, mereka langsung mengerjakan PR, mandi, dan beristirahat. Tepat pukul enam sore, mereka berdua pun turun menuju ke ruang makan untuk menyantap makan malam.
"Lyla!" panggil Doni
"Ya, ada apa?" tanya Lyla
"Sudah memilih mau ikut lomba apa?" balas Doni
"Sudah, aku sepertinya akan mengikuti lomba renang." jawab Lyla
"Renang?" ucap Doni kebingungan
"Memangnya ada apa?" tanya Lyla
"Ini kan musim kemarau, pasti panas." jawab Doni
"Tidak apa-apa lah, kan aku juga ingin berenang di sekolah." ucap Lyla
"Ya, terserahlah." ucap Doni dengan wajah datar
"Pokoknya kalian jangan sampai pulang terlambat ya." ujar ibu kepada Lyla dan Doni
"Iya, bu." balas Doni
Setelah selesai makan, Lyla dan Doni pun langsung menuju ke kamar masing-masing untuk tidur. Keesokan harinya...
"Kami berangkat dulu ya." ucap Doni sambil menutup pintu rumah
"Ya, hati-hati di jalan." balas ibu
Mereka kemudian berangkat bersama-sama ke sekolah. Saat berada di tengah jalan, Lyla melamun dan tidak sadar ada mobil yang melaju kencang dibelakangnya.
"Minggir!" teriak Doni sambil menarik Lyla ke tepi jalan
Mobil tersebut kemudian melintasi Doni dan Lyla.
"Hei, kamu ini kenapa melamun?" tanya Doni
"Nggak kok, tadi aku nggak melamun." jawab Lyla
"Nggak melamun apanya, kamu tadi bisa tertabrak mobil tahu." ujar Doni
"Iya maaf." balas Lyla
Tiba-tiba...
"Kalian berdua ini, selalu saja romantis ya, hehehe." ucap Bu Reion
"Bu Reion? Sejak kapan ibu berada di sini?" tanya Doni yang terkejut saat melihat Bu Reion
"Ibu baru saja turun dari bus, masa tidak lihat?" jawab Bu Reion
"Sudahlah, lebih baik kita cepat menuju ke sekolah." potong Lyla sambil berjalan menuju ke sekolah
Sesampainya di sekolah, Lyla dan Doni langsung menuju ke kelas mereka. Karena para guru sedang melaksanakan rapat classmeeting dengan OSIS, semua murid bebas melakukan apapun dari bel masuk sekolah sampai bel pulang sekolah jam 11 siang.
"Semuanya, ayo kita berkumpul di depan kelas untuk menentukan peserta lomba." ucap Emma
Semua murid kemudian berkumpul di depan kelas.
"Akan ada dua cabang lomba,yaitu basket dan renang."ucap Emma
"Bukannya ada tiga?" potong Joshua
"Tidak, cabang lomba sepakbola dibatalkan karena kekurangan tempat." jelas Emma
"Benar apa yang dikatakan Emma, sekolah kita hanya mempunyai satu lapangan dan satu kolam renang." sahut Ira membenarkan
"Jadi siapa saja yang mau ikut?" tanya Emma
"Aku mau ikut lomba renang." balas Lyla
"Aku mau ikut basket." ucap Doni
Sementara itu di kelas 12C...
"Ayo cepat tentukan pesertanya. Kalau tidak, kita bisa didiskualifikasi." ucap Adi
"Biarin aja." balas Mes dengan santai
"Bahaya kalau sampai kita didiskualifikasi." ucap Lala
"Biarin aja." balas Mes dengan santai
"Nanti Kelas kita akan rugi bila tidak ikut." ucap Lya
"Biarin aja." balas Mes
"Nyebelin banget nih orang." teriak salah satu murid dengan kesal
"Hahaha, tenang saja. Ini daftar pesertanya." balas Mes sambil menyerahkan selembar kertas
"Kamu ini..."ucap Adi dengan kesal
Di sisi lain...
"Jangan lupa daftar peserta nya diposting di grup ya." ucap Doni
"Ya, nanti siang akan aku post di grup." balas Emma
"Sekarang kalian boleh melanjutkan kegiatan masing-masing." sambung Lyla
"Panggil Bu Reion saja deh. Lebih baik kita belajar daripada kita main-main saja, kan?" cetus Joshua
"Ide bagus." sahut Lyla membenarkan
Karena semua murid juga sudah setuju, maka Emma kemudian pergi ke ruang guru untuk memanggil Bu Reion. Berhubung rapat guru sudah selesai, Bu Reion pun menuju ke kelas.
"Karena hanya tersisa 30 menit sebelum bel pulang sekolah berbunyi, bagaimana jika ibu bagikan saja latihan soal untuk ujian?" tanya Bu Reion
"Boleh." sahut semua murid mengiyakan
"Baiklah, ini tolong dibagikan ya." ucap Bu Reion sambil menyerahkan setumpuk kertas
Semua murid pun mengerjakan soal tersebut. Tak lama kemudian, bel pulang sekolah berbunyi.
"Karena bel pulang sekolah sudah berbunyi, soal yang tadi ibu bagikan otomatis menjadi PR dan dikumpul paling lambat lusa." ucap Bu Reion
"Iya bu." sahut semua murid
Bu Reion kemudian meninggalkan kelas dan kembali ke ruang guru
"Mau pulang?" tanya Doni
"Nanti saja pulangnya, aku mau ke kolam renang dulu." jawab Lyla
"Ya sudah deh, aku ikut." ucap Doni
Di kolam renang...
"Aku ganti baju dulu deh." ucap Lyla
"Silahkan. Aku duduk di dekat pintu masuk ya." balas Doni
Lyla kemudian pergi menuju ruang ganti. Sementara itu...
"Halo Doni, sedang apa di sini?" tanya Bu Reion yang baru saja masuk
"Sedang menemani Lyla." jawab Doni
"Lyla nya dimana?" tanya Bu Reion
"Di ruang ganti." jawab Doni
"Ooh, aku duluan ya." ucap Bu Reion
"Mau ke mana?" tanya Doni
"Ganti Baju." jawab Bu Reion sambil berjalan menuju ruang ganti
Tak lama kemudian...
"Hai Don." sapa Emma
"Hai Emma, sedang apa disini?" tanya Doni
"Ya hanya ingin duduk-duduk saja sih." jawab Emma sambil duduk disebelah Doni
"Oh ya, bagaimana hubunganmu dengan Lyla?" tanya Emma
"Eh? Ada apa, kok tiba-tiba bertanya seperti itu." jawab Doni kebingungan
"Hanya penasaran saja sih." balas Emma
"Bagaimana ya....Pokoknya sulit dijelaskan deh." ucap Doni
"Jelaskan sesingkat-singkatnya saja deh." balas Emma
"Ya sulit saja menjelaskannya. Apalagi Lyla adalah adikku, ya walaupun bukan adik kandung sih." jelas Doni
"Heh? Jadi Lyla itu adikmu?" tanya Emma
"Iya." jawab Doni
"Diadopsi?" tanya Emma lagi
"Iya." jawab Doni
"Kalau kamu memang menyukainya, katakan saja kepadanya." kata Emma
"Yah tidak bisa semudah itu juga." balas Doni
"Tapi apa benar kamu menyukainya?" tanya Emma
"Ya kalau itu sih iya. Entah kenapa belakangan ini aku malah jadi menyukainya." jawab Doni
"Kalau begitu nanti aku beritahu teman sekelas deh." ucap Emma
"Jangan!" seru Doni
"Kenapa?" tanya Doni
"Apa jadinya kalau mereka tahu aku menyukai Lyla, yang merupakan adikku sendiri?" ucap Doni panik
"Hehehe, tenang saja. Aku akan merahasiakannya kok." balas Emma
Tak lama kemudian, Lyla terlihat kembali.
"Panjang umur kamu Lyla,kami baru saja membicarakanmu." ucap Emma
"Apa?" tanya Lyla
"Bukan apa-apa, lupakan saja." jawab Doni
"Ya sudah, aku duluan ya." jawab Lyla sambil menaruh pakaian gantinya di tas.
"Sebaiknya jika kamu menyukainya, cepatlah menyatakannya. Lakukan itu sebelum terlambat." ucap Emma
"Sepertinya sudah terlambat." balas Doni
"Apa maksudmu?" tanya Emma
"Lyla sudah pernah menyatakan cintanya padaku. Namun aku menolaknya secara halus." jawab Doni
"Sayang sekali. Kalau begitu, temui aku besok saat selesai classmeeting di taman belakang sekolah." balas Emma
"Baiklah." ucap Doni
Sore harinya, di jalan pulang...
"Maaf ya. Karena aku, kamu jadi pulang lebih sore." ucap Lyla
"Tidak apa-apa kok." jawab Doni
"Sudah siap untuk classmeeting?" tanya Lyla
"Sudah." jawab Doni
"Aku jadi lelah setelah beraktivitas hari ini." ucap Lyla
"Sebaiknya kamu istirahat lebih banyak malam nanti." balas Doni
"Iya." ucap Lala
Sesampainya di rumah, Lyla dan Doni langsung menyantap makan malam, belajar, dan kemudian tidur. Akan tetapi...
Tok...tok...tok...
Doni pun mendadak bangun karena suara ketukan pintu tersebut.
"Don, buka pintunya." ucap Lyla
"Iya sebentar." sahut Doni
Doni kemudian membukakan pintu kamarnya.
"Ada apa" tanya Doni
"Aku takut tidur saat hujan badai seperti ini. Bolehkah aku tidur dikamarmu?" balas Lyla
"Tapi kamarku tidak besar dan kasurnya sempit." ucap Doni
"Tidak masalah." balas Lyla