Non-fungible Quest [Locked]
Hiro tidak bisa membuka isi quest itu karena levelnya masih belum mencukupi.
Terdapat pop-up yang muncul saat ia mencoba membuka isi quest itu.
[Minimum level required is 20]
Karenanya, ia tak punya pilihan lain selain meningkatkan levelnya terlebih dahulu untuk bisa membukanya.
Setelah menyelesaikan dungeon itu, Hiro bertahan bersama dengan Liberty dan Jacob yang kini sudah seperti dua orang yang terus mengikutinya kemana-mana.
Noah sudah meninggalkan mereka dengan kesal karena tidak berhasil mendapatkan item yang diincarnya.
Sementara itu, Hiro bermaksud untuk meningkatkan levelnya menjadi level 20 seperti dengan world cap level. Meskipun sedikit keberatan, Hiro terpaksa mengiyakan Liberty dan Jacob yang ingin melakukan hal yang sama dengannya bersama-sama.
Di dalam game LSO, grinding di dalam party memang akan membuat bonus exp yang didapatkan akan terbagi menjadi sejumlah member party tersebut sehingga Hiro yang sudah menarget level 20 akan sedikit terhambat dengan dua orang lain bergabung dalam partynya.
Namun, ia adalah seorang player yang cerdas.
Dengan tiga member party, Hiro sengaja memilih lokasi grinding yang memiliki tiga spot monster yang jaraknya berdekatan.
Meskipun bonus exp yang diterima akan dibagi menjadi tiga, dengan menguasai tiga spot monster sekaligus, jumlah monster yang dapat dibunuh dalam hitungan detik akan lebih banyak dibandingkan dengan melakukan grinding sendirian.
Untuk bisa mengoptimalkan rencananya itu, Hiro harus menemukan jenis monster yang tidak terlalu sulit untuk dibunuh namun memiliki jumlah bonus exp yang tinggi.
Setelah berkeliling selama lebih dari dua jam mencari monster yang tepat sambil mengumpulkan informasi-informasi monster-monster baru, akhirnya ia pun menemukan spot yang dicari-carinya.
Hiro membagi tugas pada Liberty dan Jacob untuk tetap berada di satu spot yang sama dan menghabisi monster di spot tersebut menggunakan senjata terbaiknya.
Liberty memilih untuk menggunakan bow nya karena, skill [Rain of arrows] cukup efektif untuk memberikan damage area pada monster-monster yang ada di spot itu.
Sementara itu, Jacob menggunakan satu-satunya senjata yang ia punya. Sebuah pedang dan shield.
Hiro memeriksa skill apa saja yang telah dimiliki oleh Jacob dan skill apa yang efektif untuk digunakan grinding di spot yang telah ia pilihkan untuk knight itu.
Dan kebetulan, Jacob memiliki sebuah skill knight yang sangat efektif untuk grinding.
[Earth Cross]
[Earth cross is an Attack skill using a sword. When used, a knight will be smashing the ground with a sword to create a small-ranged earthquake. The damage will be so powerful that it will destroy the opponent and anyone standing nearby in all four directions]
"Kau bisa memakai [Provoke] untuk mengumpulkan monster lalu menyerang mereka dengan [Earth Cross]."
"Yes, Chief!" Jacob memberikan sebuah salute kepada Hiro karena telah mengajarinya cara menggunakan skillnya dengan benar. Hitung-hitung ia mendapatkan sebuah pelatihan gratis.
Hiro tersenyum puas. Dua rekannya memiliki skill damage area yang cukup menggiurkan. Dengan begitu, kalau semua berjalan sesuai dengan rencananya, ia akan mendapatkan banyak exp dalam waktu cepat tanpa perlu kepikiran akan exp yang terbagi menjadi tiga.
Ia bisa mempercayai mereka berdua.
Monster yang menjadi target dari party grinding itu adalah [Skeleton Crow (Level 18)].
Monster menyerupai tengkorak burung gagak itu berkumpul di tiga spot berbeda di atas tanah yang tak ditumbuhi oleh rumput. Mereka tidak bisa terbang dan satu-satunya damage yang bisa mereka lakukan adalah mematuk player dengan paruh runcingnya yang melengkung.
Monster itu hanya bisa menyerang dari jarak yang sangat dekat. Health point mereka hanya 2500 dan defensenya sangat lemah.
Hiro sudah melakukan survey terlebih dahulu sebelum memilih monster.
Selain itu, ia juga mengharapkan drop set armor dari sang monster yang memiliki efek spesial yaitu [Demon monster damage reduction 5/10/15/20%] apabila satu set berupa head, top, bottom, shoes armor Crow warrior berhasil didapatkan. Persentase damage reduction akan meningkat apabila jumlah armor yang dimiliki lebih dari satu.
Hiro mengambil posisinya dan mulai menyerang, seperti yang dilakukan oleh Liberty dan Jacob.
Meskipun bonus exp yang diterima sangatlah deras, dan Hiro bersama kedua temannya sudah grinding selama berjam-jam hingga hari berubah menjadi malam, target level Hiro belum juga tercapai dan tidak ada drop item armor yang berhasil didapatkan.
Liberty kelelahan lebih dulu dan grinding pun dihentikan selama beberapa menit.
Dalam waktu istirahat, Liberty mengeluarkan beberapa makanan dari inventory miliknya dan membaginya dengan Hiro dan Jacob.
Makanan seperti sandwich dan burger yang rasanya sama persis dengan rasa makanan itu di dunia nyata.
Hiro sekali lagi mengagumi bagaimana sistem mempengaruhi brainwaves di dalam otaknya sehingga diterjemahkan menjadi sebuah rasa yang dikenal dengan begitu akurat.
Selain itu, Liberty dan Jacob tak menyadari jika makanan yang diberikan oleh Liberty itu memiliki buff setelah dikonsumsi.
Dan mereka berdua bahkan tidak paham apa yang dimaksud dengan buff dari makanan.
Hiro harus menjelaskan satu per satu.
Sandwich yang dibawa oleh Liberty merupakan produk dari life skill [Cooking level 1] yang dimiliki oleh Liberty.
Makanan itu termasuk dalam kualitas normal sehingga buff yang diberikan pun tak begitu banyak.
Sandwich Normal Quality [+150 point attack speed]
Burger Normal Quality [+100 point physical damage reduction]
Setelah beristirahat, mereka lanjut grinding sampai malam semakin larut dan server time menunjukkan pukul 22:00 PM.
Liberty dan Jacob sekali lagi mengejutkan Hiro dengan pernyataan mereka berdua bahwa mereka akan pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat dan mereka berjanji akan melanjutkan grinding bersama besok pagi.
Dan mereka pun berpisah.
"Apa mereka sangat benci rumah asli sampai segitunya gak mau logout dan tidur di dalam game?"
Hiro memutuskan untuk logout dari sistem game dan ia pun membutuhkan waktu untuk tidur.
[System Logout]
Hari sudah siang di dunia nyata ketika Hiro melepaskan mesin VR dari kepalanya.
Perbedaan waktu yang sangat signifikan di dalam game dan di dunia nyata membuatnya merasakan seperti terkena efek jetlag.
Ia bahkan berkali-kali menguap meskipun di luar sana sudah sangat terang benderang.
Tokyo di awal bulan Desember memiliki udara yang cukup dingin karena Winter akan datang.
Hiro menyalakan penghangat di ruangan kamarnya lalu memutuskan untuk tidur.
Hari berlalu dengan cepat saat ia sedang asyik bermain di dalam game demi meraih masa depannya.
Demi mendapatkan 60,000USD.
Membayangkan hal itu membuat Hiro mendapatkan sebuah mimpi indah yang membuatnya tertidur sangat lelap.
Meskipun begitu, ia sudah mengatur alarm agar tidak bablas ketiduran sekali lagi seperti sebelumnya.
Saat ini, ia memiliki misi untuk dijalankan.