Di sebuah pertempuran meja bundar.
3 Orang di duduk di setiap sudut meja, ditutupi oleh bayang - banyang.
"Kenapa dia lama sekali?"
Dewa Beast Behemot.
Salah Satu dari 4 Black Card. Dikenal sebagai The Jack.
"Dia selalu seperti ini"
Dewa Ular Medusa.
Salah Satu dari 4 Balck Card. Dikenal sebagai The Queen of Posion.
"...."
Dewa Laut Poseidon
Salah satu dari 4 Balck Card. Dikenal sebagai The king of Sea.
"Akhirnya kau datang"
Ketiga anggota Black Card melihat orang yang berjalan menuju kursi kosong.
"Maaf atas keterlambatan ku, ada beberapa hal yang harus aku urus"
Dewa Kematian Hades.
Salah satu dari 4 Black Card. Dikenal sebagai The Joker.
"Karena semuanya sudah ada disini mari kita mulai pertemuannya"
- - - -
- - - -
"Wahhh, Hujannya benar-benar deras ya"
Semua pandangan orang di kapal tertuju pada Kobo selama beberapa saat.
"Jangan melamun! abaikan dia! gerakan tubuhmu, kita masih di posisi yang sulit, Hey nak cepatlah berlindung disitu berbahaya"
Semua orang kembali melakukan pekerjaannya, seseorang masih melihat Kobo dari dalam dek kapal, seorang perempuan.
"Hey! Kau Kemarilah! disana berbahaya!"
Sepertinya dia mengkhawatirkan ku, yah mau bagaimana lagi. Aku turun dari pinggiran kapal dan berjalan ketengah kapal yang sedang berguncang di hantam ombak.
"Hey Nak! aku sudah memperingatkan mu disini bahaya, masuklah ke dalam"
"....."
Mengulurkan tangan ke depan, mengumpulkan mana di tangan, dengan kekuatan dari berkah Dewi Air aku dapat memanipulasi Air, dapat digunakan untuk menyerang maupun bertahan.
" ( Aegis ) "
Sebuah air muncul dari sekitar tubuh Kobo, menciptakan sebuah pelindung besar yang melindungi kapal, Pelindung Air raksasa yang menyelimuti seluruh kapal dan membuatnya aman dari badai dan tetap stabil.
"Bos lihat!"
Salah satu kru kapal menyadari sihir pelindung yang digunakan Kobo.
"Sebuah sihir pelindung? siapa yang.... jangan-jangan-"
Kapten kapal langsung melirik ke belakang, melihat Kobo yang duduk di atas barrel dengan mudahnya menggunakan sihir Pelindung skala besar.
Gadis perempuan yang tampak seumuran dengan Kobo berlari ke arahnya dan menggenggam tangan Kobo dengan eksperesi senang.
"Aku lihat itu! Aku melihat sihirmu! itu, itu sangat menakjubkan!"
"Apa kamu yang menggunakan sihir pelindung ini?"
Kobo hanya tersenyum dengan wajah polos. Membuat sang kapten berpikir.
"{Penyihir tingkat 4, tidak, mungkin tingkat 5 dia menggunakan sihir yang begitu hebat dengan mudahnya}"
Bergumam, masih berpikir apa benar gadis yang ada di depannya penyihir tingkat 5. Tidak masuk akal untuk mencapai tingkat 5 di usia begitu muda, apalagi tampilan tubuh Kobo saat ini seperti anak berusia 14 Tahun.
Faktanya sihir pelindung hanyalah sihir tingkat 3. Namun ukuran normal sebuah pelindung tergantung tubuh seberapa besar si pengguna dan tingkatan sang penyihir, untuk membuat pelindung itu terus aktif kita harus mengalirkan Mana kita.
Biasanya Penyihir yang menggunakan Pelindung seperti ini adalah penyihir tingkat 4 yang berada di kapal perang, butuh 3-5 penyihir tingkat 4 untuk membuat pelindung seperti ini dan terus dialirkan Mana agar pelindungnya tetap aktif.
Balda kapten kapal terus memutar pikirannya, bahkan pelindung yang digunakan di kapalnya tidak perlu di alirkan Mana, seolah-olah pelindung itu akan terus ada sesuai keinginan penggunanya.
"{aku tidak tahu siapa dia tapi dia sudah menyelamatkan kami, aku harus menunjukkan sikap yang layak}"
Balda bergumam.
"Maafkan sikapku sebelumnya, terima kasih telah menyelamatkan kami dari badai, ngomong-ngomong bagaimana anda bisa berada di sini? saya tidak melihat adanya daratan di sekitar sini"
"Benar, bagaimana bisa kau sampaikan ke kapal ini? siapa kamu? siapa nama kamu? apa ayahku yang mengirim mu?"
Balda dan putri melemparkan beberapa pertanyaan kepada Kobo namun Kobo, membuat wajah bingung beberapa saat dan kemudian hanya tersenyum, membuat Balda dan Putri bingung.
Apa kau tau kenapa aku tersenyum? ya karena aku tidak mengerti apa yang mereka katakan!! bahasa apa yang digunakan mereka, ahhhhh memalukan.
"Imutnya..."
Seluruh orang di kapal tersenyum malu dan mengatakan isi hati mereka dengan keras.
"Baiklah, Baiklah kalau begitu namaku adalah Luna. Putri kerajaan Lunaria, ini adalah Balda Kapten kapal ini. Kami sedang berlayar ke Kerajaan Esterio, untuk melakukan hubungan diplomatik, jadi....siapa namamu??"
Sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Kobo.
"Luna....."
"Bukan namaku, Namamu...Namaku Luna...Namamu?"
Menunjuk Kobo sekali lagi.
Ah jadi dia menanyakan namaku.
"K-Kobo Kanaeru...Nama"
"Kobo...Kobo! imutnya ahhh!!! ~♡"
Sang putri yang pertama kali mendengar suara lembut Kobo langsung blushing dan memeluk Kobo dengan kegirangan.
Ugh hentikan, padahal kami sepertinya seumuran, bagaimana dia memiliki aset yang sangat besar.
"Ngomong-ngomong Nona Kobo, apa anda memiliki Tujuan"
Aku bingung dan memiringkan kepalaku.
"Kami....sedang menuju.....Kerajaan Esterio"
Balda mengeja kata sambil menggunakan bahasa tubuh agar sedikit di mengerti Kobo.
Oh jadi mereka ingin ke sebuah tempat bernama Kerajaan Esterio.
"Kamu.... akan pergi.... kemana"
Sekali lagi Balda mengeja dan menggunakan Bahasa tubuh.
Aku menggelengkan kepalaku, karena aku tau dia menanyakan tujuanku.
Apakah tidak ada sihir penerjemah bahasa gezz, Aku seperti seorang non Jepang ketika pergi ke Jepang dan panik karena tidak ada subtitle di Jepang. Kursa aku harus mempelajari bahasa manusia di dunia ini secara manual.
"Itu berarti ... "
"Benar putri sepertinya dia tidak memiliki tujua-"
"Dia bisa pergi bersama kita!!!"
"eh?"
"Jika kamu tidak memiliki tujuan bagaimana jika bersama kami! Ikutlah bersama kami! kumohon, kumohon, kumohonnnnn"
Uhh dia sangat bersemangat sekali. Walaupun aku tidak tau apa yang dia katakan, entah kenapa aku mengerti apa yang coba dia sampaikan, sepertinya dia mengajakku dalam perjalanan mereka kalau begi-
"Tapi putri kita tidak bi-"
"Apa tidak boleh?"
Dengan wajah yang polos Putri bertanya kembali, memohon kepada Balda.
"uhh....Baiklah, *sigh"
"Yesss, Kobo mulai sekarang kita adalah teman!!"
Oi oi oi apa yang kalian bicarakan, bahkan sepertinya mereka tidak meminta pendapat ku dan memutuskan seenaknya.
Sementara itu beberapa ratus meter dari Kapal.
"Hehe lihat itu, itu adalah Kapal keluarga kerajaan, lambang itu....lambang kerajaan Lunaria"
"Tapi kenapa hanya ada 1 Kapal? biasanya kapal kerajaan memiliki 2 Kapal tempur disisinya"
"Apa kau bodoh liat langitnya, mereka baru saja melewati badai, kemungkinan besar 2 kapal tempur yang bersama mereka tenggelam karena badai.
Alasan kenapa hanya kapal keluarga kerajaan yang selamat itu pasti hanya kapal utama yang memiliki penyihir dan tebakanku pada penyihir tersebut sudah kehabisan mana jadi tidak perlu di takuti"
"Kau sungguh jenius Bos, kalau begitu ayo kita serang, Siapkan 3 Kapal"
"Apa 3??? bukan kah kau bilang penyihir mereka sudah kehabisan Mana"
"Dasar idiot, Kerajaan Lunaria dikenal dengan memiliki banyak Ksatria Graduate, mereka memiliki 2 orang tingkat Master, ada kemungkinan jika salah satu Master yang mereka miliki berada di kapal itu, cepat siapkan"
"B-Baik Kapten"
Dia adalah Gram dikenal sebagai Dragon Water. Pengguna tombak yang mencapai puncak Graduate. Walaupun begitu Puncak Graduate dan Master sangat jauh berbeda, bagaikan Bumi dan Bulan jarak kekuatannya benar-benar jauh.
Alasan bajak laut seperti dia sangat sulit untuk di basmi, karena dia memiliki Spear of Nightmare, Salah satu harta Nasional yang dicuri.
- - - -
- - - -
"Ini Kapal"
"Kapal?"
"Ya benar! coba tanyakan padaku aku akan menjawabnya"
Aku melihat 3 Kapal datang dan menunjuk
"Lalu itu apa?"
"itu Bajak laut, eh BAJAK LAUT!!"
Balda dan Kru nya langsung pergi ke deck kapal, beberapa ksatria yang berada di dalam kapal mulai keluar.
"Putri tolong berlindung di dalam kapal, ya tuhan, mereka membawa 3 kapal perang...."