Sebuah lensa mampu menembus jauhnya dunia. Menampilkan visual di tempat berbeda.
Kulihat rambut cokelat panjangnya lebih gelap dari biasanya. Badannya yang mampu kuingat betul tersembunyi dibalik jubah mandi.
Ketika kulihat jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang.
Dia berdiri, menghadap ke arah ranjang. Menampilkan pemandangan sempurna belakang tubuhnya.
Polos. Sepolos tatkala dia terlahir.
Terlepas dari sehelai kain sekali pun. Namun tak kan bisa terlepas dariku.
Oh my sweet, sweet Aria.
A/N : kemungkinan judulnya nanti kuganti, idk yg ini kurang pas aja menurutku ;)