Chereads / Love is Blind (Cinta itu Buta) / Chapter 3 - Destiny 2

Chapter 3 - Destiny 2

Ramon pun tersenyum melihat kelakuan Miranda yang manja padanya, namun saat Ramon sedang memeluknya, Joana tiba tiba keluar dari dapur dan melihat keduanya sedang berpelukan mesra namun dengan gerakan reflek Ramon justru melepas pelukannya.

"Hmm.. sayang sudah… gak enak di liat orang."

"Aneh? Biasanya juga kamu duluan peluk peluk dan cium aku di mana aja kenapa sekarang malu,"cibir Miranda.

Dia malu pada siapa? dia malu sama Joana?~pikir Miranda.

"Hmm.. permisi.." Joana tiba tiba menghampiri keduanya.

"Iyah Jo..." Jawab Miranda.

"Ehm.. aku izin ke market sebentar yah, ada yang harus aku beli,"seru Joana.

Tunggu! Apa karena ada Joana? Apa dia malu Joana melihat kita tadi?~pikiran pikiran aneh mulai bergelayut di pikiran Miranda.

"Apa lama Jo?" tanya MIranda.

"Enggak kok gak lama cuma sebentar,"balas Joana.

"Ya sudah aku pamit dulu yah,"seru Joana.

"Ya udah aku tunggu kamu disini yah Joana,"seru Miranda.

Joana hanya menganggukan kepalanya.

"Ehmm.. ya sudah sayang, aku pamit dulu yah, baik baik kamu disini," ucap Ramon.

Ramon pun segera keluar dari kedai milik Joana.

"Biar saya antar,"seru Ramon pada Joana.

"Oh, No.. terima kasih." Joana segera berjalan menjauhi Ramon.

Entah kenapa, Ramon merasa ada sesuatu yang aneh dalam dirinya saat melihat Joana.

"Hufftt.. ingat, Miranda adalah cinta sejati kamu,Ramon!"

Setelah mendapat kabar dari Lily bahwa Joana ada urusan mendadak, Miranda pun akhirnya memilih pergi ke Mall sendirian dan menghabiskan waktunya disana.

Joana terpaksa harus ke Rs Jiwa Ketika pihak Rs tiba tiba menelponnya.

Joana meminta tolong kekasihnya Jonathan untuk membawa mobilnya ke Rs, karena Joana perlu untuk mengantar sang Ibu.

Jonatan yang sebenarnya malas ke Rs Jiwa mau tidak mau menuruti kemauan kekasihnya dan membawa mobil butut yang sudah cukup lama itu.

"Sial! Mana sumpek banget, panas, dasar gadis bodoh, bukannya mengganti mobil yang baru dia malah menghabiskan uangnya untuk mengobati ibunya yang sakit jiwa itu,"seru Jonathan dalam mobil.

Dia memilih menunggu di luar Rs Jiwa, setelah selesai dia dan Joana pun akhirnya Kembali karena rencana pemindahan sang Ibu di batalkan hari itu.

Hari sudah semakin gelap, bahkan cuaca saat itu sangat buruk, petir tiba tiba menyambar pepohonan dan juga hujan badai melanda kota itu.

Mobil yang sudah setengah perjalan tiba tiba di arahkan Kembali berbalik ke Rs karena sang Dokter menelpon Joana dan mengabarkan kondisi sang Ibu yang Kembali mengamuk karena trauma dengan cuaca buruk juga petir yang terus bergemuruh di langit.

Jonathan terpaksa memutar balik arah mobilnya ke Rs, karena tidak enak dengan sang kekasih, Joana pun memutuskan untuk menginap dan menetap di Rs untuk menjaga sang Ibu dan menyuruh kekasihnya untuk Kembali pulang membawa mobilnya.

"Arghh! Benar benar hari yang buruk, sial… aku membuang waktuku di jalan dan lagi shit! Mobil ini apa gak bisa ngebut dengan cepat, kenapa lama sekali, mana wipernya gak berfungsi baik, bagaimana aku bisa melihat jalan dengan baik," Jonathan terus menggerutu sampai akhirnya dia memaksakan menginjak pedal gas mobil Joana dan memaksakannya lari di kecepatan maksimalnya.

Namun saat melewati memutari sebuah Mall dan melewati jalan yang tidak terlalu ramai, tanpa sadar Jonathan menghamtan sesuatu di depannya.

Buumm!

Bunyi hentakan besar tak terelakan lagi, Jonathan pun menginjak rem dengan sangat kuat.

"Astaga, apa itu tadi? Apa aku menabrak kucing?" pikirnya

Miranda yang sedang dalam pikiran kacau itu pun memilih bersantai di sebuah café dan meminum anggur sampai dirinya mabuk, karena berbuat ulah di café, Miranda terpaksa di seret keluar oleh petugas café. Dalam kondisi mabuk, Miranda berjalan tidak tau arah, dia terus berjalan bahkan saat hujan turun membasahi dirinya dan juga petir bersahut sahutan di langit yang gelap.

Miranda yang lelah itu pun memilih duduk di trotoar dengan keadaan basah kuyub, namun dirinya seakan tersentak saat melihat ada sinar lampu yang semakin dekat menghampirinya.

Saat sinar lampu itu semakin dekat saat itu juga Miranda segera berdiri dan justru menghampirinya.

Buumm!

Tubuh Miranda terlempar jauh dari lokasinya duduk semula.

Dengan ragu ragu, Jonathan mengambil paying dan keluar dari mobil, dia melihat sekeliling yang sepi, lalu dia melihat sesosok tergeletak beberapa ratus meter di depannya.

"A---paaaa itu? Kucing kah? Tapi kenapa cukup besar? Ahh atau mungkin anjing, yah itu anjing, aku menabrak anjing."

Jonathan bergetar ketakutan namun dia juga penasaran ingin melihat sesuatu yang ada di depannya, Langkah kakinya bergetar pelan pelan mendekati. Dan jantungnya hamper berhenti saat melihat yang ada di hadapannya bukan kucing ataupun anjing melainkan seorang manusia.

"Gak mungkin… gak mungkin….. aku gak mungkin menabraknya, enggak… enggak…" Jonathan segera berlari sambil melempar payungnya ke jalan dan segera masuk ke dalam mobil dan pergi.

Sementara itu Ramon berusaha menghubungi Miranda namun telepon kekasihnya tidak aktif, Ramon Kembali ke kedai Joana namun hanya menemukan Lily yang juga memberitahu bahwa Miranda sudah lama pulang dan Joana sedang berada di Rs bersama Ibunya.

Pikiran Ramon semakin tidak tenang.

Keesokan paginya berita di Tv menyiarkan kabar tentang badai yang melanda kota London semalam juga kerusakan di beberapa tempat dan lokasi jalan akibat banyak pohon tumbang dan menimpa beberapa bangunan juga mobil yang sedang terparkir.

Ramon kembali mencoba menghubungi Miranda namun Miranda masih belum bisa dihubungi.

"Astaga, kenapa ponselnya masih belum aktif? Kemana dia?" gumam Ramon.

Bob yang sedang dalam perjalanan menuju rumah Ramon pun sedikit tersendat karena kondisi kota yang kacau akibat badai semalam, lalu Bob memilih jalan alternatif namun saat akan melintas terlihat beberapa mobil polisi juga ambulance berhenti disana dan ada kerumunan masa yang membuat jalannya Kembali tersendat.

"Gosh, c'mon ada apa ini? Kenapa macet dimana mana? Dan apa lagi itu…" runtuk Bob kesal. Karena kesal Bob pun ikut turun dan mencoba mencari tau apa yang sedang terjadi.

"Maaf pak, ada apa yah ini? Saya gak bisa lewat.. biasanya jalan in ikan sepi,"tanya Bob pada salah satu petugas kepolisian yang sedang bertugas.

"Di temukan sesosok tubuh Wanita yang diperkirakan adalah korban tabrak lari Pak jadi untuk sementara jalan ini akan kita tutup untuk penyelidikan lebih lanjut,"jawab sang polisi.

"Wahh.. kasian banget yah itu yang jadi korban tabrak lari,"gumam Bob berbicara kepada sang polisi seolah meresponnya. "Hemm, ya sudah pak, kalau begitu saya pamit saya akan putar balik aja,"seru Bob sambil berpamitan pada sang polisi.