Chereads / GIGOLO GAME / Chapter 20 - TIDAK BOLEH MATI

Chapter 20 - TIDAK BOLEH MATI

Leon melibatkan Rena dalam sebuah situasi super bahaya, karena ia bersama pasukannya harus menghambat pengejaran dari pasukan Goblin yang mengejarnya dengan jumlah ratusan hanya dengan 32 orang ditambah Rena.

"Dengar semuanya! Kita bukanlah ksatria apalagi pahlawan, kita hanya sekumpulan orang yang suka harta! Demi kehidupan yang damai di masa depan, maka kita semua tidak boleh mati!"

Leon menyuarakan sebuah kalimat yang seketika memotivasi pasukannya. Pasalnya memang mereka terjun ke sini bukanlah untuk membela wilayah atau punya dedikasi tinggi. Mereka adalah pasukan yang dibayar, dan demi masa depan mereka yang lebih damai pun mereka harus tetap hidup.

"Ayo! Pasukan Tidak Boleh Mati!"

Leon, Ciel, dan Don memimpin barisan paling depan. Kemudian menghabisi Goblin sebisa mereka, untuk urusan Goblin Warrior akan ditangani ketiganya.

[ Status Karakter: Ciel ]

Class : Assasin (common)

Level : 42

[ Status Karakter: Don ]

Class : Warrior (common)

Level : 45

Ciel dan Don harusnya cukup untuk membereskan para Goblin Warrior satu lawan satu. Leon pun segera menumbangkan satu Goblin Warrior.

Kemampuan kedua mantan pembunuh bayaran tersebut setara dengan para Guild Master. Leon pun sudah mempersenjatai mereka dengan yang terbaik. Apalagi mereka adalah NPC yang gerakannya sudah amat terbiasa. Berbeda dengan para player yang terkadang masih ada hambatan karena bukan tubuh asli mereka.

Di sisi belakang terdapat Rena memberikan buff berupa nyanyian beruntun. Hadirnya sosok Bards cantik ini tidak hanya memberikan buff tapi juga semangat untuk para pasukan yang dulunya merupakan pembunuh bayaran, alasan mereka bertarung pun hanyalah untuk bertahan hidup.

"Mundur!"

Ketika keadaan sudah mulai membahayakan, Leon bersama pasukannya lebih memilih mundur. Karena tujuan mereka hanyalah menghambat para Goblin dan mengurangi jumlahnya sebanyak yang mereka bisa.

Hujan panah dari langit harus membuat pasukan Leon berpencar sejenak. Namun tak jadi masalah karena pada dasarnya mereka memang lah seorang petarung seorang diri, jarang sekali mereka bertugas berkelompok.

[ Aeral Cut ]

[ Saber Slash ]

Sembari melarikan diri, Leon melesat ke kanan dan kiri, tetap berhasil menghabisi sebagian Goblin barisan terdepan. Sebuah gerakan yang bahkan para pembunuh bayaran akan kesulitan namun seorang player mudah melakukannya.

Sementara itu di Kota Lumerick, pasukan pertahanan Kota dibantu dengan Pasukan utama tengah bentrok habis-habisan dengan pasukan Goblin Jenderal.

Para penduduk Kota yang awalnya merasa aman, kini berhamburan mengungsi menggunakan kereta kuda dan berlarian keluar menuju Kota lain yang terdekat.

Sang Walikota, William Rich. Memerintah seluruh pasukan pertahanan Kota untuk ikut membantu menghalau gelombang serangan yang dilancarkan para Goblin.

"Jika begini terus, Kota mu akan hancur tuan."

Sosok pemuda nyentrik dengan dua Rapier di pinggangnya, rambut berwarna merah lengkap dengan aksesoris di bajunya. Seorang pemimpin dari CROWN, in game name ACE.

"Lalu bagaimana tuan Ace?"

"Aku akan membantu mu asal kau memberikan ku benda itu."

"Bagaimana mungkin aku harus memberikan harta berharga keluargaku?!"

"Terserah padamu."

Ace pun pergi dari ruangan sang Walikota. Kembali memantau bagaimana jalannya peperangan dibalik bayang-bayang Kota yang mulai gelap, karena sebentar lagi fajar akan tergelincir dan malam akan muncul.

Di sisi lain, Richard telah tewas, ia harus menerima kekalahan melawan Goblin Jenderal dan harus menerima pinalty turun 1 level.

Ketika seorang player mati atau game over maka ia akan mendapatkan pinalty turun beberapa level. Dan akan hidup lagi setelah 48 jam dunia ini, artinya Richard akan hidup lagi ditempatkan yang sama dua hari lagi.

Sementara Walker kini berjuang sendirian dengan pasukannya. Ia pun memimpin pasukan pertahanan Kota sebisa mungkin menghadapi gelombang serangan dari Goblin Jenderal.

Di sisi belakang pasukan Goblin Jenderal, muncul pasukan Rebecca dan Ryuma. Mereka menyerang dari sisi belakang untuk mengurangi jumlah pasukan Goblin Jenderal.

"Ini gawat, Alicia dan Ivan belum datang."

Pasukan Rebecca dan Ryuma tidak cukup banyak untuk menghadapi barisan belakang Goblin Jenderal, jika begini terus justru pasukannya akan dihabisi terlebih dahulu.

"Kita tarik mundur!"

"Kita akan mengurangi para Goblin dengan jarak aman."

[ Ice Lancer ]

"Baik my Queen"

[ Fire Arrow ]

[ Wind Arrow ]

Para pasukan Rebecca yang memiliki kemampuan jarak jauh memberikan serangan beruntun kepada barisan belakang Goblin. Dan memicu mereka bergerak mengejar, maka barisan dari pasukan Goblin berhasil mereka pecahkan.

Sebagian bergerak mengejar pasukan Rebecca dan barisan depan diisi oleh pasukan Ryuma siap menyerang.

[ Ryu Ogi: Hanate Giri ]

Ryuma menebas banyak Goblin sekaligus, memimpin pasukannya memburu para Goblin namun dalam jarak aman. Dibantu sihir jarak jauh dari Rebecca dan pasukannya.

Hari pun mulai malam, bertarungan di depan Kota Lumerick mencapai puncaknya, Walker dan pasukannya dipaksa mundur, Goblin Jenderal berhasil masuk dan mengacak-acak Kota indah tersebut.

Di sisi lain Alicia dan Ivan sudah bergabung melawan barisan belakang pasukan Goblin. Kini giliran Goblin diserang dari belakang. Eldegar memimpin dengan langsung menerobos barisan para Goblin dengan wujudnya Werewolf.

Meski begitu Goblin Jenderal seperti punya rencana lain, ia terus maju untuk menyerang hingga ke pusat Kota. Menghancurkan segala apa yang ia lewati.

"Alicia, aku butuh bantuan kekuatan suci untuk mengalahkan Dark Lizard!"

Walker memberitahu kan hal itu lewat player chat, posisi dirinya terus dipukul mundur oleh Goblin Jenderal yang dibantu Dark Lizard.

"Semuanya, kita harus segera menerobos ke pusat Kota, kita harus segera membunuh Goblin Jenderal dan Dark Lizard sialan itu."

Sally memimpin sisa Guild ATMA yang tersisa menggantikan Guild Master Richard, semua Guild mengerahkan segala yang mereka punya untuk segera menaklukkan Goblin Jenderal karena jika tidak, Kota Lumerick akan benar-benar jatuh ditangan pasukan Goblin.

Kembali ke Pasukan Leon, saat kondisi mulai gelap. Para Goblin semakin buas, ditambah para pasukannya semakin kelelahan maka mereka harus fokus berlari menuju Kota Lumerick.

"Tuan, kondisi tidak menguntungkan kita."

"Kita akan berlari ke Lumerick,"

Leon memimpin pasukannya untuk kembali, dan ia mendapat kabar dari Eldegar bahwa Goblin Jenderal berhasil masuk ke dalam Kota Lumerick dan seluruh Guild beserta pasukan pertahanan akan mengerahkan kekuatan maksimal.

"Tunggu, Ciel kau carikan tempat berkemah yang aman. Don pimpinan pasukan dan bersiap benturan dengan para Goblin. Rena kau ikut aku."

"Tuan?"

"Ini darurat."

Leon melesat bersama Rena menuju lautan Goblin yang ada di hadapan mereka. Sementara Don mengikuti mereka dari belakang dengan barisan pasukannya.

"Kau gila Leon!"

Rena terengah-engah mengikuti kecepatan Leon dalam berlari. Ia melihat ratusan Goblin di hadapannya, sebuah pemandangan yang mengerikan, mata merah menyala dengan cakar dan taring. Ini akan menjadi malam terburuk sepanjang karier seorang Idol.

[ Saber Slash ]

Leon menebas dengan beberapa kepala Goblin dengan sekali serang, kemudian mencekik dan melempar satu Hob Goblin hingga menghancurkan barisan. Menarik tangan Rena kemudian menggendongnya di punggung.

"Bernyanyilah"

"Ini sebuah rencana paling gila!"

Mereka berdua dihadang puluhan Goblin dengan sekejap Leon memberikan tebasan hingga efeknya mementalkan semua Goblin yang menyerangnya.

[ Aeral Cut ]

"Semuanya akan aku habisi di sini!"

[ Saber Slash ]

Seketika Leon menebas dengan energi yang terkumpul di pedangnya, efek dari tebasannya membuat semua yang dilaluinya terbelah. Para Goblin berhamburan jika terkena serangan tersebut.