Kehidupan Karin selalu berjalan dengan mulus,layak nya seseorang yang tidak memiliki masalah apapun. Setelah lulus SMA, Karin mendaftar di salah satu universitas yang ada di Indonesia. Namun,ia gagal masuk ke universitas tersebut. Sejak di Sekolah Dasar, Karin bukan merupakan mahasiswa pintar dan berprestasi. Di masa sekolahnya Karin,ia siswa yang selalu bolos dan jarang mengerjakan PR. Hasil yang ia dapatkan selama di sekolah didapatkan secara instant.
Bahkan ia tidak diterima di universitas tersebut,ia masih bisa masuk ke universitas tersebut,karena orang tua Karin memiliki kenalan dosen yang bekerja di universitas itu. Hal yang Karin dapatkan terlihat mudah.
Well, cerita ini dimulai ketika Karin pertama kali masuk ke universitas ternama tersebut. Layak nya kebanyakan universitas lainnya, ia menjalankan ospek atau biasa disebut 'Masa Pengenalan Lingkungan Kampus' . Di kampus, terdapat banyak kalangan mahasiswa, tentu saja Karin memilih kalangan mahasiswa kelas atas/orang kaya. Saat ospek, Karin tetap bersikap acuh dan terkesan memilih-milih dalam memilih teman kelompok di ospek, hal ini membuat senior/kakak tingkat Karin merasa kesal dengan Karin dan berkata
"Nama lu siapa sih, kok lu udah berani-beraninya." ujar salah satu senior yang jadi panitia ospek.
"Yah terserah gue lah,mau gue milih-milih kek" sahut Karin
sifat arrogant Karin,membuat dia harus dipanggil salah satu dosen dan Karin tidak diperbolehkan lagi untuk mengikuti ospek. Dosen tersebut akhirnya memanggil orang tua Karin.
"Gini,pak dan bu. Sifat Karin membuat pihak kampus harus memberhentikan Karin untuk mengikuti ospek"
"Lohh kenapa??" ujar orang tua Karin
"Jadi,salah satu mahasiswa kami yang menjadi panitia ospek, cerita bahwa Karin agak sulit untuk diatur,sehingga membuat kakak tingkat Karin ini merasa kesal dengan Karin "
"Emm.. gini pak dosen,mungkin sifat Karin membuat pihak kampus jadi merasa kesal, tapi kami mohon pak, untuk Karin tetap bisa kuliah dikampus ini, berapa pun yang kami harus bayar,akan kami bayar"
dengan pertimbangan yang cukup matang, dosen tersebut akhirnya memperbolehkan Karin untuk tetap kuliah di universitas tersebut, walaupun Karin tetap tidak diperbolehkan lagi untuk mengikuti ospek.
*3 hari kemudian*
Kelas dimulai dan Karin mengambil jurusan ekonomi. Di hari pertama kuliah, Karin berkenalan dengan salah satu mahasiswa yang menurut Karin,dia orang yang memiliki level yang sama dengan Karin..
"Hey,nama lu siapa?" Tanya Karin
"Gue Ananda, dan lu?"
"kenalin gue Karin"
"Oh,yeah senang bisa kenal sama lu"
"Nanti istirahat bareng yuk" ajak Karin
"Oke boleh, sekalian gue mau ajakin salah satu temen gue"
"Ohh siapa? latar belakang keluarga nya gimana? apa dia suka pake barang-barang branded?"
"Hahaha,apaan sih lu Karin"
Saat jam istirahat tiba,Karin dan Ananda pergi ke kantin dan makan siang. Disana Karin berkenalan dengan salah satu teman Ananda bernama Desy. Awalnya Karin merasa ragu untuk berkenalan dengan Deasy. Namun, Karin melihat Desy juga seperti dari keluarga yang berada. Di kampus hanya Ananda dan Desy yang dekat dengan Karin. Sifat Karin yang arrogant,membuat ia juga hanya memiliki sedikit teman saja