Chereads / Kita Sepakat / Chapter 2 - Korban 2

Chapter 2 - Korban 2

"Kenapa harus aku yang menderita... Tuhan, kau tidak adil." ucap seorang pemuda yang sedang menentang Tuhan sambil menangis di dalam kamarnya.

Tiba-tiba pintu kamar yang semulanya terkunci kini mulai terbuka dengan sendirinya, angin kencang masuk ke dalam ruangan seiring terbukanya pintu secara perlahan. Barang-barang yang berada di dalam ruangan habis beterbangan.

Seseorang menggunakan jas dan topeng pun memasuki kamar si pemuda setelah pintu terbuka sepenuhnya. Si pemuda terkejut dan langsung mengenakan kecamata miliknya.

Si pemuda pun bertanya sambil ketakutan, "Si-siapa kau... a-apa yang kau lakukan di ruanganku."

"Sungguh, kemarahanmu terhadap Tuhan sangatlah besar, ayo buat kesepakatan." Jawab pria bertopeng dengan semangat.

Si pemuda berdiri dari duduknya dan mulai mendekati pria bertopeng itu lalu bertanya, "Kesepakatan apa?"

"Melawan Tuhan." Jawab pria bertopeng yang seketika menghentikan angin kencang.

"Apa? Siapa kamu?" Tanya si pemuda.

"Azazil." Jawab pria bertopeng yang seketika membakar kamar si pemuda.

"A-apa?!" Ujar si pemuda tidak percaya.

"Jangan kira aku tidak mengetahuinya nak, aku melihatmu membunuh keluargamu. Aku melihatmu memerkosa puluhan wanita. Aku melihatmu mencuri dari lansia. Aku melihatmu menghancurkan kepala anak-anak. AKU MELIHATMU MENUNJUK TUHAN." Ucap Azazil sambil menyalami tangan si pemuda.

Si pemuda yang semulanya ketakutan berhadapan dengan Azazil kini mulai merasakan ketenangan, ia pun menanyakan kesepakatan yang dijanjikan Azazil kepadanya, "Jadi, apa kesepakatannya?"

"Hahaha, tidak kusangka kamu berubah secepat ini. Baiklah, kesepakatannya adalah jadilah pionku untuk melawan tuhan maka akan aku berikan kekuatan yang tiada taranya." Jawab Azazil meyakinkan si pemuda.

Tanpa berkata-kata si pemuda langsung mengayunkan tangannya tanda sepakat.

Sehari setelahnya, si pemuda merasakan kekuatan yang begitu kuat dari dalam dirinya. Hal pertama yang ingin ia lakukan adalah membalaskan dendamnya kepada pendeta yang telah membunuh anaknya.

Sesampainya di gereja, si pemuda menghipnotis seluruh orang yang berada di gereja, ia membuat pria dan wanita saling bersetubuh, sedangkan si pendeta dibiarkan lepas dari hipnotisnya.

Si pendeta terkejut, "Apa?! Apa yang kalian semua lakukan!?! Tempat suci ini, kalian mengotori tempat suci ini dengan sesuatu yang menjijikkan. Kalian telah dipengaruhi oleh iblis, kalian harus dihukum, aku akan membakar kalian."

Si pemuda berteleportasi ke belakang si pendeta, ia tertawa kecil lalu berkata, "Sungguh? Kau akan membakar para umat tuhan ini?"

"Apa?! I-itu kamu?" Si pendeta kembali terkejut ketika melihat si pemuda berada di belakangnya.

"Iya itu aku, seorang ayah dari seorang anak yang telah dibakar." ucap si pemuda sambil tersenyum. "Bagaimana jika anda ikut dalam pembakaran ini? Tampaknya itu akan menjadi hukuman yang setimpal." Ajak si pemuda kepada si pendeta.

"Apa? Anak yang kau lahirkan adalah anak haram. Aku telah melakukan sesuatu yang benar." Ujar si pendeta membela dirinya.

"Yah, itu memang benar, tetapi sayangnya aku berpihak kepada yang salah. Jadi..." Si pemuda belum menyelesaikan perkataannya pun langsung dihajar dengan oleh si pendeta.

"Kau, memang yang terburuk, seharusnya aku membakar dirimu bersama dengan anak harammu itu. Kau IBLIS." Gertak si pendeta kepada si pemuda.

"... Aku berjalan di jalan yang salah, itu tidak akan pernah berubah setelah kejadian semalam. Aku rasa itu cukup. Aku harap kau meminta maaf kepada anak yang baru saja kau bakar, dan beri tahu kepada anak-anak yang aku bunuh bahwasannya aku meminta maaf kepada mereka." Si pemuda menyelesaikan perktaannya dengan wajah yang murung.

Si pemuda berteleportasi keluar gereja dan memblokir seluruh akses keluar-masuk gereja. Ia pun memulai sesi pembakaran.

Sungguh Tuhan mengampuni mereka yang terbakar di dalam api penyucian.