Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kita Sepakat

Rearward
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.8k
Views
Synopsis
Perjanjian dengan iblis seharusnya tidak pernah dilakukan, tetapi mau gimana lagi. Kitakan sudah sepakat.
VIEW MORE

Chapter 1 - Korban 1

Di sebuah gubuk kecil yang terletak di hutan terpencil. Terduduk seorang pemuda yang sedang melaksanakan ritual,

"Wahai iblis Mammon, dengarkanlah permohonanku." mohon si pemuda dalam ritual.

Sesaat setelahnya, angin kencang menghantam gubuk hingga hancur, lilin-lilin dipadamkan, dan lingkaran ritual bersinar terang.

Dari lingkaran ritual, muncul seorang iblis dengan penampilan yang menyeramkan. Mammon,

"Apa yang membuat manusia dapat memanggil diriku yang agung ini?!" Bentak Mammon kepada si pemuda.

"Wahai sang iblis, dengarkanlah permohonanku." Pinta si pemuda sambil menyungkum ke arah Mammon

"Beri aku tawaran yang menarik maka akan aku dengar permohonanmu." Mammon mempertimbangkan.

"Akan aku berikan tubuh dan jiwaku kepadamu." Jawab si pemuda dengan yakin.

"Tidak menarik namun cukup." Mammon menerima tawaran.

"Kalau begitu, aku memohon kekayaan." Si pemuda memberi tahu permohonannya kepada sang ibis.

"Jabatlah tanganku dan akan aku berikan kamu kekayaan selama 10 tahun." Jawab Mammon seraya mengulurkan tangannya.

"Sungguh, kita sepakat."

Setelahnya Mammon pun menghilang, sedangkan si pemuda pulang ke kamar kosnya dengan berjalan kaki.

Keesokan paginya, si pemuda terkejut melihat tas yang berisi uang sebesar Rp 100.000.000.000, rasa takut dan rasa senang bercampur aduk di dalam dirinya. Perlahan-lahan si pemuda menenagkan dirinya, perlahan-lahan...

Ia dibutakan.

*10 Tahun kemudian

Si pemuda menjalani kehidupan orang kaya, kehidupan yang bahagia. Walau hanya untuk tahun-tahun awalnya saja.

Kini si pemuda menjalani hidup seorang gelandangan, barang-barang mewah yang ia miliki kini tiada. Wanita-wanita yang mendekatinya kini telah meninggalkannya. Uang kini berubah menjadi hutang.

Saat ini si pemuda sedang bersembunyi di bawah kolong jembatan, ia bersembunyi dari para debt collector serta dari sang iblis.

Ketika sedang menghela nafasnya, sang iblis Mammon menampakkan dirinya di depan si pemuda.

"Malam, manusia." Sapa Mammon kepada si pemuda.

"Ti-tidak... aku tidak mau pergi." Si pemuda terkejut dan mulai berlari menjauh, ia berlari ke tengah jalan berharap sang iblis tidak mengikutinya.

Di tengah jalan, si pemuda menangis seiring turunnya hujan. Ia mulai mengingat-ingat kembali kehidupan bodoh yang ia jalani sebelumnya.

*10 Tahun Sebelumnya

"Akan aku habiskan duit ini untuk bersenang-senang." Ucap si pemuda ketika sedang berjalan menuju tempat hiburan malam terkenal di kotanya.

Di sana ia langsung merangkul seorang wanita cantik, "Hei cantik, mau main?"

"Sayang sekali aku bukan wanita penghibur." Tolak si wanita.

"Oh ayolah." Si pemuda mengeluarkan dompetnya dan memperlihatkan seberapa banyak uang yang ia miliki sekarang.

"Yah, kurasa malam ini tidak malasah. Apakah kamu punya mobli?" Si wanita merubah jawabannya, ia juga menanyakan kendaraan yang dibawa si pemuda.

"Maksudmu ini." Jawab si pemuda sambil mengeluarkan kunci mobil dari mobil yang baru saja ia beli tadi pagi.

Malam itu pun si pemuda merasakan kesenangan para orang kaya.

Selanjutnya si pemuda semakin menjadi-jadi, ia mulai memainkan lebih banyak wanita dan menghamburkan uang demi mendapat kepopuleran di kalangan orang-orang kaya.

Ketika si pemuda mulai kehabisan uangnya, ia pun mencoba memasuki lingkaran setan untuk kedua kalinya.

Namun... Ia kalah

Kekalahannya membuat si pemuda jatuh miskin hingga harus menanggung hutang yang jumlahnya tidak akan mungkin sanggup ia kembalikan. Sejak saat itu lah ia mulai menjalani hidup yang lebih buruk dibandingkan kehidupan awalnya.

*Kembali ke saat ini

Si pemuda yang masih menangis tidak sadar adanya mobil yang melaju kencang hingga menabrak dirinya. Akibatnya, tubuh si pemuda hancur hingga tidak berbentuk.

Mammon yang melihat kejadian tersebut pun berkata,

"Sungguh ini bukan salahku. Sungguh. Kita sepakat."