"Duh, mana kebelet pipis lagi."
"Lama banget sih anak temen mama."
"mana harus kumpul osis buat gladi resik lagi." batin Risa berteriak sambil mencengkram rok hitam selututnya dengan erat
"astagaaa gue nggak kuat. bodoh amat dikira nggak sopan juga. salah sendiri telat"
risa beranjak dari tempat duduknya menuju toilet sambil terus menggerutu.
"asem banget nih orang. gue nunggu hampir 3 jam tapi nggak nongol nongol. hiiiih."
"kan bisa tuh ya ngehubungin lewat hp. kaaan, ah kesel banget ya ampun." risa masuk ke dalam toilet, untuk menuntaskan rasa kebelet pipisnya yang sudah tertahan setengah jam lamanya.
"pokoknya ini semua gara gara anak temen mama"
"kalo risa anyang anyangan gimana" kata risa sambil menghentak hentakkan kaki kesal keluar toilet.
"tapi setelah di pikir pikir ini salah risa juga gak sih kenapa nggak langsung ke toilet aja. tapi kan risa nggak enak, takut kalau anak temen mama udah dateng tapi nggak ada orang, pasti rasanya nggak enak banget kayak nggak dihargain. ini risa udah baik banget loh. malah gak dateng gini. kan udah dibilangin kalau jam 8 malam risa harus balik lagi kesekolah buat lanjut gladi resik buat pentas drama besok. ah nggak tau lah. mending risa hubungin mama aja kalau udah balik duluan karena anak temennya itu nggak dateng." risa terus menggerutu dan berbicara sendiri, anehnya dia nggak mau kalau harus menghubungi orang yang dia tunggu, tentu saja apalagi kalau bukan karena egonya risa yang sebesar gunung everest itu.
gerutuan risa masih terus berlanjut walaupun tangannya bergerak cepat diatas layar ponsel, hingga sebuah tabrakan kencang di bahu, membuat risa hampir jatuh.
"sorry sorry nggak sengaja." ucap laki laki yang menabraknya sambil berlalu cepat.
'udah gitu doang minta maafnya!!' ucap risa dalam hati, risa merasakan ubun ubunnya terasa terbakar. nafasnya berhembus berulang kali. kepalanya meneleng kesamping sambil menghembuskan udara lewat mulut dan tersenyum aneh. risa kembali menegakkan kepalanya, berbalik berlalu keluar dari cafe.
sesampainya di pelataran parkir risa langsung misuh misuh hingga segala macam makhluk kebun binatang tidak luput diucapkan
Babi,Anjing, Monyet gak niat banget minta maaf. mana ada orang minta maaf sambil lari. ngeselin banget. astagaaa makin sebel gueee. astagfirullah haladzim.
****
di lain tempat seorang laki laki mengernyit saat menemukan meja yang sudah di reservasi kosong. laki laki itu menghentikan seorang pramusaji pria.
"mas kemana ya, cewek yang ada di sini tadi?"
"oh mbak yang tadi ya mas? barusan banget pergi. mbaknya juga nitipin ini sama saya, buat dikasiin ke masnya."
pramusaji itu berucap sambil menyerahkan sebuah kertas struk kepada laki laki itu.
"ini maksudnya belum di bayar?"
"oh udah mas, maksudnya ini?" ucap pramusaji itu sambil membalik kertasnya yang dibalas anggukan oleh laki laki itu
"ada lagi yang bisa saya bantu?" laki laki itu mendongak menatap pramusaji dengan senyuman ramah
"oh nggak, makasih ya mas"
"sama sama." setelah pramusaji itu berlalu, sebuah senyuman tertahan dari laki laki itu muncul. kembali membaca kertas di tangannya dia tersenyum geli.
woy mas adi. tolong ya. kalau nggak mau ketemu saya itu konfirmasi dulu dong, saya udah nunggu 3 jam disini. kampret bener masnya. saya sampek nahan pipis loh biar masnya gak kayak jomblo pas tau gak ada orang di meja. pokoknya kalau saya anyang anyangan, masnya harus tanggung jawab. titik!!
tertanda
risa anaknya mama erika
"oh. namanya risa anaknya mama erika"
ucapnya bergumam, disusul sebuah tawa keluar dari bibirnya