Tettt tettt tettt (anggap aja bunyi bel sekolah)
Bel sekolah berbunyi. Para siswa berbaju merah putih bersorak senang. Terlihat anak laki laki berumur sekitar sepuluh tahun mengayuh sepeda warna kuning bergaris biru dengan cepat. Ia sedang berlomba dengan temannya. Siapa yang lebih dulu sampai di pohon beringin besar akan menang. Anak laki laki itu lebih dulu sampai di pohon beringin, temannya sangat tertinggal jauh. Tetapi anak laki laki itu mendengar suara bayi menangis di samping pohon beringin. Akhirnya ia mencoba mendatangi suara tersebut. Ia menemukan bayi yang menangis karena kelaparan. Ia bingung ingin sekali rasanya menggendong bayi itu dan membawanya pulang. Tapi anak laki laki itu ragu untuk menggendong nya. Ia takut jika terjadi sesuatu pada si bayi saat di gendongnya. Beberapa saat kemudian temannya menyusul.
"Hei apa yang sedang kau lakukan di sini Geo?-oh astaga bayi siapa ini?". Tanya teman Geovan Arlezo. Hm benar 'anak laki laki' tersebut bernama Geovan. Biasanya ia di panggil Geo atau Ge. Anak laki laki yang di samping Geo ini bernama Baqtiar Alzahir.
"Tidak tahu.aku menemukannya saat sampai di sini duluan". Jawab geo
"Lihat lah kasihan sekali dia,bayi itu terlihat sangat lapar ge".
"Kamu benar, tapi kita harus bagaimana?".
"Bagaimana kalau kamu bawa pulang aja bayinya? Jika di rumahku pasti ayah dan ibu akan kesusahan jika harus mengurus bayi lagi,aku sudah mempunyai adik kecil seperti ini".
"Bagaimana caranya aku membawanya pulang?sedangkan aku saja takut untuk menggendongnya. Kita masih kecil, aku takut jika waktu ku gendong nanti bayinya kesakitan".
"Di coba saja dulu. Ayo ku bantu".
Akhirnya Geo berhasil membawa si bayi ke gendongannya. Bayi tersebut langsung berhenti menangis saat di gendongan Geo. Mereka tersenyum senang. Akhirnya Geo dan Baqtiar berjalan bersama. Baqtiar menuntun kedua sepeda mereka sampai di depan rumah Geo.
"Aku pulang dulu ya..daaaa Geo".
"Iya daaa, hati hati".
"Siap!".
"Assalamualaikum ibu Geo pulang".
"Wa'allaikumusssalam". Jawab ibu Geo sambil menghampiri anak semata wayangnya.
"Lho Ge ini anak siapa?".
"Tidak tahu bu Geo tadi menemukannya di samping pohon beringin besar, kasian bu dia sedari tadi menangis lalu Geo gendong langsung diem".
"Yaampun kasiannya,sini sini kasih kan ke ibu, mungkin dia lapar. Kamu cepat ganti pakaian dan belikan susu di warung ya nak".
"Iya bu sebentar".
Sedari tadi siang Geo bermain dengan adik barunya dan tak terasa sekarang sudah menjelang malam.
"Ibu adiknya mau di beri nama siapa?".
"Coba Geo aja yang beri nama,mau?".
"Mau dong bu". Jawab Geo sambil cengengesan.
"Bentar bentar enaknya di namain apa ya". Ucapnya dengan raut berfikir"gimana kalau Veara Arleza bu?".
"Boleh, namanya bagus". jawab ibu sambil tersenyum.
"Yeay, hey adik kecil mulai sekarang abangmu ini akan memanggilmu Vea". Seperti mengerti apa yang di bicarakan Geo, Vea tertawa senang."Bu mulai sekarang Vea adikku tidak ada yang boleh menyakiti atau merebutnya dariku bu".
"Iya Ge".jawab ibu sambil tersenyum.
Di hari itu Geo sangat senang sampai sampai ia tidak berhenti untuk tersenyum.
______
Hai kalian tertarik gk sama cerita ini?sebenernya aku pernah buat juga semacam cerpen tapi ga ku publish ini pertama aku publish.
ini bakal jadi serita sad si menurut aku.
komen juga ya dan terimakasih yang udah mau mampir hehe^^
18.49
Selasa 5 juli 2022