Pagi itu deringan handphone kembali terdengar, ku lirik sambil meneruskan lipatan baju yang menumpuk seminggu ini.
Kakak Nanda P. terlihat nama yang tak asing muncul di layar HP, tombol hijau ku geser untuk memulai percakapan ini.
Me : Assalamualaikum. Hai kak bagaimana kabar?
Dia: Waalaikumsalam, Alhamdulillah de'. kamu bagaimana kabarnya?
Me : Alhamdulillah baik kak. Tumben nelpon kak, biasanya juga cuma chat ?
Dia : Tidak apa-apa, ini lagi ngumpul sama teman-teman. mau aku kenalkan sama teman aku, Dia satu kabupaten sama kamu , orangnya baik lagi cari calon istri. hehehe
Me: Lagi malas pacaran kak, maunya yang serius yg langsung ajak nikah. Tidak mau yang nge-gombal terus hehehehehe.
Dia : iya ini serius mau cari calon istri, kenalan saja dulu siapa tahu cocok.
Me: (suara berubah di balik sebrang HP)
maaf dengan siapa?
Dia: Salam kenal nama aku Rizal
Me: Salam kenal nama aku Lulu
perbincangan melalui telephone akhirnya berlanjut. hingga akhirnya bertukar no HP. awalnya terasa aneh tidak ada kepercayaan. Karena bagi saya dunia seperti ini hanyalah permainan mereka. Memanfaatkan gadis remaja untuk mereka nikmati saat mereka butuh setelah puas akan berlalu dan mencari mangsa lain.
Karena saya yang selalu menyukai tantangan tidak ada salahnya berkenalan dengan nya.
**************************************************************************************
Setelah beberapa hari perkenalan singkat di sebrang telephone itu, setiap paginya Rizal selalu mengirimkan pesan singkat. Entah pesan penyemangat pagi atau sekedar berbasa-basi saja menanyakan kabar. Sesekali menyempatkan menelpon di waktu luangnya. Yah Si B..ya da.rat mulai beraksi kata ku dalam diri sambil senyum-senyum membalas pesannya yang tak jelas apa arti dari pesan itu.
Seiring waktu berjalan minggu berganti bulan sore itu Hp berdering aku mencoba meraih meski agak dalam keadaan bermalas-malasan namun ku kuatkan diri melihat layar nampak nama dia muncul di layar segera ku tekan tombol hijau.
Dia : "Assalamualaikum, gadis manis.
Me :Waalaikumsalam, abang.
Dia : Bulan depan saya mau pulang nanti kalau di kampung kita ketemuan yah.
Me : Insya Allah jika ada waktu luang abang. (dengan perasaan ragu dan bad mood untuk ketemuan)
Dia : Nanti kalau ketemu jangan malu-malu langsung saja cerita.
Me : iya..
...,.........
pembahasan pun berlanjut dengan humor-humor sedikit sambil menanyakan tempat tinggal dia dan sedikit info tentang keluarganya.