Chereads / Takdir Untuk Terlahir Kembali / Chapter 30 - Siapa Yang Bersalah?

Chapter 30 - Siapa Yang Bersalah?

"Suara apa ini?" Ketika Pangeran Lucius Artorius tiba di kamar tidur miliknya saat ini, dia mengerutkan kening karena keributan yang terjadi di kamarnya. Maya buru-buru membungkuk dengan tangan ke bawah. "Yang Mulia."

"Aku menyambut Yang Mulia." Anne menyapanya dengan sikap genit saat melihat sang pangeran, yang dia lihat dari dekat untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan.

Pangeran Lucius Artorius memandang ketiga wanita di ruangan itu secara bergantian dan menoleh ke arah Zophie seraya bertanya, "Apa yang sedang terjadi?"

Zophie menghela napas dalam-dalam, memperbaiki kacamatanya yang terjuntai. Pelayan itu menjawab, "Maaf tapi diriku juga tidak tahu. Lady Maya datang secara tiba-tiba lalu menampar wajahku."

Saat mata dingin sang pangeran menatap ke arah Maya, wanita itu mulai menangis dengan cemas. Dengan lirih dia berbicara, "Yang Mulia, pelayan kurang ajar itu mengabaikan diriku. Aku wanitamu. Mengabaikanku seperti itu akan menjadi tindakan penghinaan untukmu juga. Jadi bagaimana aku bisa menanggungnya?"

Maya terisak lebih sedih dan mendekat seolah-olah akan dipeluk dalam pelukan sang pangeran. Pria bangsawan itu mundur selangkah dari Maya dan memberi isyarat bagi dirinya untuk melanjutkan.

Sang wanita itu berucap, "Aku hanya ingin terlihat cantik di hadapanmu Yang Mulia. Jikalau kau tidak mau mengunjungi kamarku, aku memintanya untuk menyiapkan seprai merah yang cocok untukku, dan itu tampak lucu baginya. Kudengar dia berkata sesuatu tentangku bahkan dibelakangku. Hari ini, dia bahkan mengatakan bahwa aku akan segera dikeluarkan, jadi dia tidak perlu melayaniku."

Pangeran Lucius Artorius menoleh pada Zophie yang mulutnya menganga karena malu, setelah dia melihat Maya yang sedang menatap wajahnya dengan saputangan renda. Merasakan tatapannya, pelayan itu mulai memprotes dengan kesal.

Zophie mulai membela diri, "Yang Mulia, tidak. diriku tidak pernah bersikap seperti itu, atau pun memikirkannya. Bagaimana bisa aku mengatakan hal seperti itu saat diriku bahkan tidak pernah ada di hatimu, dan aku juga tidak yakin kau akan mengusir sang nyonya karena aku tahu itu bukan urusanku. Dan kau tahu betul bahwa aku tidak pernah akan melakukan hal-hal seperti itu, maka tidak mungkin aku berpikir atau mengatakannya, sebab diriku sendiri sudah diperlakukan sebagai orang buangan sejak awal."

Pangeran Lucius Artorius bertanya pada pelayan itu yang dengan bangga mengucapkan kalimatnya, lalu kemudian menunjukkan tanda-tanda malu. Sang pangeran secara spontan bertanya, "Apa maksud orang buangan?"

Dia mengerti apa artinya, tapi sang pangeran bertanya karena hal itu terdengar sangat lucu sehingga dia merasa sedikit canggung, dan mengerutkan keningnya. Lagi pula dia ingin mendengar maksud dari kalimat puitis yang dramatis dari pelayannya itu.

Zophie menjawab, "Satu-satunya orang di kerumunan. Seseorang penuh integritas. Satu-satunya tokoh di tengah para pembohong. Dengan kata lain, orang yang mirip seperti bangau yang tidak pernah bisa akur dengan ayam, itulah artinya."

Sang pangeran bergumam, "Maksudmu kau seorang penyendiri, tanpa teman dekat, sekarang?" Pria bangsawan itu tersenyum pada Zophie yang menoleh dengan malu setelah dia menjelaskan istilah 'orang buangan,' sebagai pembelaan dirinya.

Pangeran menoleh ke Maya lagi, lalu bertanya, "Dari siapa kamu mendengar itu?" Saat situasi yang tadinya sempat menjadi tenang kini berubah menjadi dingin lagi. Wanita itu akhirnya goyah dan berbalik ke arah Anne. Wanita itu mendongak dengan percaya diri saat dia mengukur situasinya.

"Aku melihat seorang pelayan yang seharusnya tidak berada di ruangan ini, Albert," sebut pria bangsawan itu

"Maafkan diriku Yang Mulia. Aku akan segera mengusirnya. Joseph!" ucap Baron Albert.

Saat Joseph, yang diinstruksikan oleh Albert mendekat, pria itu berjalan ke depan membelakangi Maya yang berdiri di depan sang pangeran.

"Yang Mulia, gadis itu mengatakan sesuatu yang merendahkan kekasihmu, dia memintaku untuk menunggunya. Itu sangat kasar, makanya aku memberitahunya sebelum aku menyadarinya," alasannya.

Anne memelototi Zophie, seolah dia baru saja melakukan hal terburuk di dunia. Sang pangeran menatapi adegan yang ada dihadapannya sesaat, kemudian pria itu menyinggung Baron Albert. Dia bertanya, "Menurutmu siapa orang yang paling bersalah di sini? Atau siapa yang kurang bersalah di antara mereka"

Albert menatap Zophie tanpa sadar. Dirinya belum pernah melihat seorang anak yang begitu tenang dan bersikap rendah diri bahkan setelah gadis itu dipromosikan menjadi pelayan kamar pangeran.

Pria itu secara khusus bersedia mengambil tindakan yang lebih berani untuk melindungi Zophie, sebab pangeran sangat puas dan terkadang memujinya akibat memilih pelayan yang dipilihnya tepat kali ini. Albert lantas menoleh dan melihat dengan hati-hati ke arah pelayan berambut hitam yang telah mengganggunya dan pernah membuat pangeran berada dalam suasana hati yang buruk.

Menurut laporan kepala pelayan, penilaian pembantu yang bernama Anne tidak terlalu baik. Dia selalu mengeluh karena jabatannya diturunkan menjadi pelayan kebersihan dan dirinya juga tidak pernah akur dengan pelayan lain khususnya Zophie. Wanita itu pikir tempatnya telah diambil oleh si pelayan baru.

Pangeran Lucius Artorius sempat bertanya pada Zophie yang dengan bangga mengucapkan kata-katanya dan kemudian mendadak bersikap malu pada singgungan dari pangeran atas kalimatnya mengenai maksud dari orang buangan. Pada akhirnya, Albert menunjuk Zophie sebagai orang yang paling tidak bersalah. Meskipun dia tidak melakukan banyak hal, dia bukanlah tipe gadis yang akan bergosip di belakang, terutama saat menilai dari perilakunya selama berada di kediaman ini.

Pangeran Lucius Artorius berkata dengan dingin pada pandangan Albert, "Tidak jelas siapa yang kau tunjuk di sini. Jadi, biarlah mereka ditangani sesuai dengan dosa yang telah mereka lakukan."

Setelah mengucapkan kalimatnya, pria bangsawan itu menghilang ke dalam kamar tidurnya. Baron Albert menghentikan langkah Maya saat dia mencoba mengikuti sang pangeran dengan cepat. Pria itu bahkan berbisik singkat, "Bersiaplah dan tinggalkan kediaman ini sekarang."

Maya otomatis memprotes, mulutnya menjadi berbusa mendengar kata-kata Albert. "Apa sih? Apa aku melakukan sesuatu yang salah? Haruskah aku mendengarkan kata-kata yang merendahkanku dan membiarkannya?"

Albert menggelengkan kepalanya atas protes Maya. Pria itu merespon, "Ini tidak penting. Tidak peduli siapa yang melakukan pekerjaan dengan baik atau siapa yang melakukan pekerjaan buruk. Nona Maya, kau telah membuat kesalahan besar dengan menyebut dirimu sebagai seorang kekasih Yang Mulia, dan Anne telah menentang perintah untuk jangan pernah terlihat di hadapan Pangeran Lucius. Maksudku, dua orang yang seharusnya tidak berada di sini sekarang harus meninggalkan kediaman ini." Albert berbicara dengan sopan lalu membukakan pintu keluar untuk mereka berdua.

***

Sebulan setelah Anne dan Maya diusir, seorang wanita baru pangeran datang mengunjungi Kediaman Lucius Artorius. Viscountess Gwen yang berasal dari Kerajaan Narva menjelajahi kediaman itu di hari pertamanya.

**To Be Continued**