Pasalnya, untuk menggerakkan dimensi, jiwa baru yang lahir dibatasi setiap lima puluh tahun sekali. Kami masih memiliki lima tahun tersisa sebelum kelahiran yang berikutnya. Aku tidak tahu harus berbuat apa dengan hal ini," ungkapnya.
"Tunggu, apa yang kamu bicarakan? Ada apa dengan dunia ini? Dimensi apa yang berbeda, dan apa hubunganku dengan jiwa baru tersebut? Semua penjelasanmu benar-benar membingungkan dan rasanya itu sedikit aneh," Jeanne menuangkan kata-katanya tanpa menyembunyikan rasa malunya, tapi anjing itu mengabaikannya dan terus berbicara dengan santai.
"Aku adalah Maker, seorang manajer dimensi yang menepati janjinya. Aku harus menemukan tubuh kosong yang baru kehilangan jiwa akibat sebuah insiden dalam yang mendadak."
"Kau? Mengelola dimensi? Tapi itu cukup aneh. Mendengar seekor anjing berbicara saja sudah tidak masuk akal bagiku. Pasti akan menjadi masalah besar bagi seekor anjing untuk mengelolanya," Jeanne bergumam dengan putus asa, mengira dia masih sedang berada dalam mimpi.
"Aku berjanji untuk mengeluarkan kau dari kehidupanmu saat ini. Percayalah pada diriku. Maker adalah teman dan juga guardian angel untukmu Jeanne. Apakah kamu telah siap?" tegurnya.
"Tunggu, siap? Apa maksudmu diriku harus siap? Ada apa denganmu? Aku merasa sangat gugup sekarang!" balasnya.
"Maker merasa sangat senang bertemu denganmu. Kita mulai yah. Satu dua tiga!"
"Ayo, tunggu! Berhenti! Tunggu dulu!"
Jeanne buru-buru menghentikan anjing yang dengan bersemangat sedang mengetukkan sesuatu pada keyboard yang berada di depan monitor tersebut.
"Jeanne, apa ada yang ingin kau katakan? Perintah untuk pindah ke dimensi lain cukup rumit dan diriku harus fokus. Jika ada yang salah, kau mungkin akan jatuh ke dimensi yang tidak diketahui!" Maker bergumam karena tidak puas dan mendesak wanita itu untuk segera mengatakan sesuatu.
Jeanne memutuskan untuk menikmati mimpi menyenangkan ini dengan benar dan mulai berdalih sesuai dengan kepribadiannya yang biasa. "Diriku bisa merasakan bahwa aku telah keluar dari tubuhku saat ini. Kau mengatakan bahwa aku akan dilahirkan kembali, dan aku akan pergi ke tubuh lain yang aku tak tahu siapa itu. Namun, diriku juga tidak menyukainya. Mengambil kembali kontrol dalam sebuah perjalanan baru. Aku akan masuk ke layar kelima yang diriku lihat sebelumnya."
"Jika kau sudah memilih sekali, kau tidak akan bisa menariknya kembali. Putuskan apakah dirimu ingin melepaskan kesempatan yang ada atau menerima kehidupan yang telah kau pilih ini."
"Kamu sangat pelit. Mengambil mundur saja dalam satu langkah diterima dalam permainan catur. Namun, aku tidak punya cukup waktu untuk membuat pilihan yang mengancam diriku. Jika hidupku berakhir dengan buruk, maka habislah aku saat ini."
"Apa maksudmu dengan menghabisi dirimu? Itu hal yang kejam untuk dilakukan. Aku menolaknya!"
"Kamu membuat orang marah. Tidak bisakah kamu mengambilnya kembali?"
"Tidak, aku tidak bisa."
"Kalau begitu, kau harus menjelaskannya dengan baik dari awal. Aku akan memilih dengan hati-hati, jika kau telah memperingatkan diriku bahwa ada kehidupan seseorang yang akan aku ambil dari enam kehidupan yang kau tampilkan. Oleh karena itu kau sama bersalahnya karena lalai dalam menjalankan tugas."
"Kini kau terdiam. Apa tidak punya sesuatu untuk dikatakan? Setidaknya kau bisa berkompromi denganku."
"Kompromi macam apa yang kamu bicarakan? Aku tidak ingin membuat kompromi yang seperti itu."
"Aku akan menerima hidup yang telah ku pilih ini. Jadi setidaknya, beri aku kemampuan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Bukankah seharusnya aku punya kemampuan khusus seperti pindah ke dimensi lain mungkin? Aku tidak ingin terjebak dalam kesulitan apapun, maka beri aku kemampuan untuk melakukan sesuatu yang berguna."
"Kemampuan? Apa yang kau maksud?"
"Hmm, kamu tahu betul apa maksudku. Setidaknya, beri aku pekerjaan yang baik dan hidup di tempat yang lebih baik dari sekarang. Kau bisa menjadikanku sebagai pengacara atau politisi karena aku memiliki kefasihan yang tinggi. Jika tidak, jadikan aku sebagai seorang atlet. Karena aku memiliki bakat atletik yang cukup bisa diandalkan. Bagaimanapun, kau tahu sesuatu yang lebih baik dariku. Jadi, beri aku salah satunya."
"Aku bisa melakukan itu, tapi aku tidak bisa memberitahumu mana yang akan kamu dapatkan, sebab itu ditetapkan secara acak."
"Apa? Itu tidak masuk akal! Seekor anjing yang bertanggung jawab pada sebuah dimensi, dapat memindahkan seseorang ke dimensi lain tapi, tidak dapat memberikan kekuatan yang orang itu inginkan. Entah bagaimana, aku merasa tidak nyaman dengan fakta bahwa seekor anjing kecil sepertimu memiliki tugas yang begitu berat sebagai manajer dimensi. Kau harus jujur. Kau berbohong bahwa dirimu seorang manajer dimensi, bukan? Kau tidak memiliki kemampuan sedikit pun. Aku yakin itu."
"Kata-kata macam apa yang baru saja kau katakan padaku? Kau tidak harus mengambilnya jika dirimu tidak menginginkannya. Aku adalah anjing super dengan kemampuan luar biasa untuk masuk dan keluar dari semua dimensi."
Dengan suara cemberut yang ditonjolkan oleh Maker, Jeanne berpikir, "Apakah aku terlalu bersemangat karena ini hanya mimpi? Bagaimanapun juga, siapa yang peduli?"
"Aku terjebak dalam penawaran seekor anjing, tapi aku justru malah sangat bersemangat," kata Jeanne dengan senyum di wajahnya.
"Tidak buruk, bukan?" sebut Maker.
"Ya, tidak buruk. Karena ini lebih baik dari yang lain," papar Jeanne.
"Baiklah. Apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali. Baiklah, cepat berikan kemampuan itu padaku," tambahnya.
"Tidak mungkin di sini. Jika kau terlahir kembali dalam tubuh yang baru, dirimu akan diberi kemampuan secara otomatis," ungkap Maker.
"Betulkah? dirimu harus menepati janji," kata Jeanne karena merasa tak yakin.
Jeanne pada akhirnya setuju dengan Maker. Dia bertanya-tanya seberapa jauh mimpi menyenangkan ini akan berlanjut.
Namun, tak terasa hanya dalam beberapa saat, sekelilingnya terlihat menyala, kesadarannya memudar. Kilasan yang terakhir ia ingat yakni, akankah dia bangun dari mimpinya atau tidak.
"Dasar bodoh. Akankah ada kemampuan yang diriku miliki? Mimpi ini benar-benar gila," ucapnya terakhir kali.
***
Kemampuan yang dia dapatkan menjadikan dirinya wanita tercantik dibandingkan dengan semua wanita lain di luar sana. Jeanne, yang terbangun dari tidurnya tak merasa senang. Tapi, di satu sisi dia terkejut.
Dirinya berkata, "Aku tidak percaya!" Ketika dia menyadari bahwa semua yang dia pikir mimpi ternyata adalah sebuah kenyataan. Kini, dia terbangun dalam tubuh seorang anak kecil dengan gaun tidur renda yang terlihat aneh.
Saat cahaya mengisi penglihatannya dengan jelas, kesadarannya bangun dengan penuh. Jeanne merasa syok dan mencoba menghadapi kenyataan. Tak lama setelahnya, sebuah layar tiba-tiba muncul di udara, menari-nari seperti sedang menggodanya. Layar yang berkilauan menampilkan huruf-huruf berwarna dan berkilauan, sesuatu yang tidak ada di dunia ini.
**To Be Continued**