Jam empat pagi, Phoebe sudah terlihat begitu rapi memakai celana jeans hitam dipadu dengan atasan putih dan memakai coat hitam. Wanita itu juga memakai sarung tangan dan masker, lalu membiarkan rambutnya tergerai begitu saja. Dia meninggalkan kamarnya sambil menyeret koper, melirik suasana rumah yang sangat sepi karena pastinya semua orang masih tidur.
'Maafkan aku,' batin Phoebe, mendongak ke arah lantai atas sambil membayangkan Travis yang masih tidur dan pasti tidak menyadari kepergiannya. Wanita itu mengusap air matanya yang terus-menerus menetes, lalu rumah karena di depan pasti ada Jacob yang bisa saja memergokinya.
Dengan pelan, Phoebe terus bejalan, melintasi ruangan-ruangan yang membuatnya semakin sedih karena terbayang-bayang sudah lebih dari satu tahun dia berada di rumah itu, menjalanis suka duka bersama Alicia dan Travis. Dia masih tidak menyangka bahwa dia harus pergi tanpa pamit, padahal seharusnya dia menjadi Nyonya di rumah itu, menjadi seorang istri.
