Jam sepuluh pagi, Travis baru saja selesai melakukan yoga bersama Phoebe di teras lantai atas. Mereka tidak langsung beristirahat di kamar masing-masing melainkan duduk bersama di lantai sambil menatap pemandangan sekitar taman rumah.
"Apa kamu pernah merindukan suamimu?" tanya Travis, melirik Phoebe, yang terlihat imut dan sexy memakai setelan seragam yoga berwarna abu-abu, tak dapat menyembunyikan perutnya yang sudah sangat menonjol.
"Hanya kadang-kadang, karena sekarang saya tidak pernah merasa kesepian," jawab Phoebe dengan tersenyum tipis. "Ada baby saya, anda, Matheo, Alicia, Angelica ... Saya tidak bisa memungkiri bahwa kalian sangat membuat saya kembali semangat menjalani hidup ini," lanjutnya.
Travis tersenyum merona, merasa tersanjung karena ternyata dia juga bagian dari semangat Phoebe. Dia melirik maid yang mengikat rambutnya ala ekor kuda itu, lalu melirik perut buncitnya dan membayangkan bayinya pasti cantik dan menggemaskan.