Sakit!
Sangat menyakitkan ...
Kepalaku seperti akan meledak ...
Di dalam pikiran Dio terdapat sebuah bayangan besar yang mengitari sekelilingnya, dimanapun arah dia melihat dan memikirkannya, hanya terdapat sebuah bayangan gelap gulita dengan tekstur tidak beraturan. Pikiran normal dan akal sehat akan sangat bengkok dan tidak dapat berpikir. Hanya ada keputusasaan yang langsung menyerang pikiran dan jiwa nya.
Bayangan itu terus melahap jiwa Dio. Suara menguyah terdengar dari berbagai arah. Seperti makhluk tak kasat mata dan tak terlukiskan bersenang senang dengan mainannya. Mungkin itu hanya perasaan Dio yang pikirannya sudah kacau sejak awal, membuatnya memikirkan hal-hal yang menakutkan. Tapi, bagaimanapun itu digambarkan itu adalah perasaan nyata dan sangat realistis sekaligus sangat kacau.
Dio menatap lurus kedepan dengan air mata mengalir dengan deras dan isakan tangis tak terhenti. Pemandangan yang dilihatnya menjadi sangat kabur dikarenakan air mata. Dia melihat meja yang ada dikamarnya. Bagaimanapun meja itu terlihat normal dengan buku aneh terletak disana. 1 detik, 2 detik, dan 3 detik ... suara detik jam terdengar jelas di telinga Dio bersamaan detak jantung yang masih berdetak.
Setelah 2 detik, kamar itu menjadi sangat abnormal seperti akan hancur di detik ke 3. Visi Dio sangat kabur melihat pemandangan ini. Dia sudah sangat kacau dengan perlahan lahan matanya mulai membuta.
Sebelum itu terjadi dia melihat buku aneh itu terbang ... bertentangan dengan hukum fisika, dan melawan hukum gravitasi. Buku aneh itu membuka lembaran lembaran yang sangat banyak dengan kecepatan tidak normal. Lembaran itu terbuka satu demi satu dengan sangat cepat dan begitu sudah mencapai ujung, itu kembali lagi ke awal.
Dio sudah sangat hancur di dalam dan diluar. Dia menempatkan tangannya diatas kepalanya dan menggenggamnya sangat kuat dalam upaya mengurangi rasa sakitnya. Itu percuma ... karena jiwa nya sudah rusak.
Dio melalukan banyak hal dalam upaya mengurangi rasa sakit ini. Tapi ... semua upaya itu sia-sia. Dio menjadi lemas dan tidak bisa bergerak dengan posisi tubuh jongkok. Menatap buku itu dengan mata kosong (buta) dan tidak dapat melihat harapan lagi.
Dio merasakan sakit yang jelas dari seluruh tubuhnya. Perasaan tak berdaya yang dimiliki oleh manusia untuk melawan entitas lebih tinggi ini membuatnya sangat trauma. 5 detik telah berlalu ... buku aneh itu tertutup dengan rapih dan mengeluarkan sesuatu seperti tombak yang sangat runcing. Itu lebih seperti jarum yang ukurannya sedikit lebih besar dan lebih panjang. Dalam 1 detik, jarum itu menjadi sangat banyak dan cukup untuk memenuhi satu ruangan.
Dio sudah tidak dapat melihat lagi, merasakan sesuatu yang akan datang. Dia tahu ini akan menjadi akhirnya. Dia mendengar suara gesekan 2 logan tajam mengeluarkan bunyi 'clink ... clink'.
Jarum yang sudah siap itu segera melaju dengan kekuatan sangat besar walaupun sangat banyak. Itu menuju tempat Dio, lebih tepatnya ke tubuhnya.
Dalam hanya 3 detik, identitas bernama Dio Dyl telah lenyap sepenuhnya. Organ-organ di dalam tubuhnya tak dapat dilihat lagi. Semuanya menghilang, lenyap karena tusukan dari jarum jarum yang sangat banyak itu. Hanya tersisa darah dan rambut hitam kecoklatan di seluruh ruangan.
Buku aneh yang masih terbang dengan posisi tertutup itu jatuh kembali ke Meja. Bersamaan dengan itu jarum yang baru saja melenyapkan manusia itu menghilang tanpa jejak.
Ruangan itu menjadi sunyi selama 10 detik sebelum buku aneh itu tiba-tiba terbuka kembali dengan Judul [The Crazy Traveler : Adventure in Another World] dan dibawahnya tertulis [Perjalanan 250 Tahun Seorang Crazy Traveler Dio Dyl]. Buku itu juga tertulis nama [Author : Andika46710]
...
... Aah ... Apa yang terjadi padaku ... Aku ... A-aku tidak bisa mengingatnya! ... Aku ada dimana? ... Aku siapa? ... Kenapa aku ada disini? ... Berapa lama aku disini? ... Bagaimana aku tidak bisa mengingatnya? ...
Dio Dyl terus mencoba mengingatnya dengan sekuat tenaga daya pikirnya. Tetapi dia tidak dapat mengingatnya. Ingatan dalam dirinya benar benar sudah menghilang. Itu dengan mudah hilang.
10 detik telah berlalu ... Dio benar benar tidak dapat mengingatnya bagaimanapun caranya. Dia hanya bisa pasrah ...
Dio mulai menenangkan pikirannya. Walaupun dia tidak dapat mengingatnya, dia merasakan ada sesuatu yang terus muncul dalam pikirannya. Itu adalah 'Buku', tetapi dia tidak dapat mengingatnya. Yang dia tahu hanya perasaan merinding dan ketakutan setiap kali dia mencoba mengingat tentang Buku itu.
Hah .... Yaa, sudahlah ... Tidak perlu diingat lagi, mungkin ini yang terbaik untuk saat ini ... Kalau tidak dapat diingat itu juga berarti sesuatu yang buruk untukku jika diingat ...
Tepat setelah dia memikirkan itu, dia melihat sekeliling. Dia hanya dapat melihat kegelapan tak berujung dengan kabut abu-abu menyelimuti semua tempat.
Aku merasakan ketakutan berlebihan dan badanku merinding setelah melihat kegelapan tak berujung itu ...
Sepertinya didalam ingatanku, aku sangat trauma dengan kegelapan sampai terukir di jiwaku ...
Dio melangkah maju ke arah kegelapan itu, walaupun didalam jiwanya sangat menolak untuk pergi kesana.
1 langkah, 2 langkah ... dan dalam 5 langkah ke depan. Dio merasakan bahaya sangat jelas ...
Kabut abu-abu menyelimuti seluruh badan seperti akan melahap segalanya.
Dio melawan dengan menggunakan tangan untuk menghilangkan kabut. Kakinya juga menendang kabut abu-abu. Tetapi, itu tetap percuma.
Kehabisan segala cara, Dio menyimpulkan bahwa kabut abu-abu ini tidak berbahaya dan tidak dapat dihilangkan. Dia menyerah, dan mengikuti pilihannya untuk tetap maju ke arah kegelapan itu berasal.
Ketika dia ingin berjalan untuk langkah ke 3. Dio tiba-tiba jatuh kedalam jurang kegelapan dan berdasar dengan kabut abu-abu tetap menempal padanya.
Ahhhhh ... Aggghhhh ...
Tidak lama ketika Dio terjatuh. Dia mendengar ocehan ocehan yang membuat telinganya sakit, ocehan ocehan itu sangat menyakitkan hingga ingin membuat siapapun yang mendengarnya akan merintih dan mengantukkan kepalanya di dinding atau lantai dalam upaya menghilangkan ocehan itu.
Dio yang dalam posisi jatuh tidak bisa melakukan upaya itu, sebagai gantinya dia ingin menggunakan tangannya dan memukul kepalanya.
Agggghhhh ... Betapa menyakitkannya! ... Sial! ...
Dio memukul kepalanya sebanyak 5 kali, tetapi tidak mengeluarkan darah.
Tiba-tiba ... kabut abu-abu yang menemaninya bergetar dan terus menyelimutinya dengan hangat. Rasa sakit dari ocehan itu meredah dan perlahan menghilang.
20 detik telah berlalu, dan Dio telah menjadi tenang.
Sepertinya kabut abu-abu telah menyelamatkanku ... Tidak-tidak ... Jangan berpikir begitu! Mungkin ini perangkap ... Tapi, itu kebenaran kalau kabut ini telah menyelamatkanku ...
Dia melihat kebawah dalam posisi jatuh dan mendapatkan bahwa jurang ini tidak memiliki ujung. Dia menyipitkan matanya dalam upaya untuk mencari detail yang mungkin bisa membuat dia pergi dari tampat ini.
Melihat kesegala arah, Dio tidak melihat ada sesuatu. Hanya ada kehampaan dari Kegelapan Tak Berujung. Ketika dia melihat lagi, dia mendapatkan bacaan dengan bahasa yang tidak dikenal dan rumit disekitar kabut abu-abu.
A-aku tidak bisa membacanya ...
[ รє๏гคภﻮ Շгคשєɭєг ՇเภﻮкคՇ קคภเςкץ ɭєשєɭ 1
ค๒เɭเՇเєร : Շєɭєק๏гՇครเ ՇเภﻮкคՇ гєภ๔คђ (ןคгคк 50 ๓єՇєг), קєภﻮɭเђคՇคภ ๓คɭค๓, เภՇยเรเ ๒คђคץค, รקเгเՇ שเรเ๏ภ ๔คภ קยภςђ/кเςк ՇเภﻮкคՇ гєภ๔คђ ]
Tepat ketika Dio melihat itu, Kabut abu-abu mulai menyaringnya dan membuatnya bisa dimengerti.
[ Seorang Traveler Tingkat Panicky Level 1
Abilities : Teleportasi Tingkat Rendah (Jarak 50 meter), Penglihatan Malam, Intuisi Bahaya, Spirit Vision dan Punch/Kick Tingkat Rendah ]
Eh? Traveler? Apa maksudnya ini?
Dio melihat tulisan itu dengan serius.
Seperti telah membaca hati Dio, Kabut Abu-Abu itu menambahkan:
[ ๒єภคг, คภ๔ค ค๔คɭคђ รє๏гคภﻮ Շгคשєɭєг. คภ๔ค ๔คՇคภﻮ ๔คгเ ןคยђ ๔เ ... ๔คภ รค๓קคเ кє ๔ยภเค เภเ. ]
[ Benar, Anda adalah seorang Traveler. Anda datang dari jauh di ... dan sampai ke Dunia ini. ]
Alis mata Dio mengerut dan dengan fokus mencerna apa yang tertulis di kabut itu.
Aku sepertinya datang dari Dunia yang berbeda, dan aku mendapatkan kekuatan setelah sampai disini. Tapi ... walaupun dia mengatakan 'sampai ke dunia ini' yang aku lihat hanyalah Kegelapan tanpa kehadiran makhluk lain. Hanya aku dan Kabut Abu-Abu.
Dan, apa yang kabut ini katakan? Aku seorang Traveler? Aku tidak tahu konsep dunia ini seperti apa. Tapi ... Traveler kah ... dan juga itu bisa melakukan Teleportasi sejauh 50 meter ... ini kekuatan yang berguna untukku. Penglihatan Malam juga sangat berguna untukku karena ketakutanku pada Kegelapan akan teratasi.
Intuisi Bahaya sepertinya adalah kekuatan Pasif, Spirit Vision mungkin akan berguna nantinya. Lagipula, aku belum tahu bagaimana cara memakai semua kemampuan ini. Punch/Kick ini mungkin bisa menambah kekuatanku. Hanya kekuatan Punch/Kick yang memiliki serangan langsung yang berguna untuk mengalahkan musuh.
Setelah 1 menit hening. Kegelapan Tak Berujung ini menciptakan Kegelapan yang sangat besar berbentuk sebuah tangan yang menggepal. Lalu, Kegelapan itu mengarahkan tinju nya ke arah Dio.
Dio yang belum mengetahui cara menggunakan kekuatannya tidak berdaya. Kabut Abu-Abu juga langsung pergi meninggalkan tubuhnya.
'Bam'
Dio terkena pukulan Kegelapan Tak Berujung, mengakibatkan jatuhnya Dio menjadi sangat cepat.
Dio membuka matanya dan melihat ke dasar Jurang. Itu adalah seorang remaja gelandangan yang masih muda berumur sekitar 16 Tahun berwajah baby face dengan tubuh sangat pendek tidak mencapai 155 cm. Matanya berwarna cokelat yang dalam dengan kegelapan. Bisa dikatakan itu mata rata-rata seorang Homeless dengan keinginan yang lemah juga kantung matanya menandakan keputusasaan.
Dio terlempar dengan sangat cepat memasuki tubuh remaja itu. Dengan begitu, kedua jiwa saling menyatu tetapi jiwa remaja itu hancur. Menjadikannya tubuh dengan jiwa Dio Dyl. Hanya rambut saja yang sama dengan wajah Dio, berwarna hitam dengan sedikit warna cokelat diujung rambutnya.