Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

THE BIRTH OF WITCH

Titi_Astuti_7345
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.6k
Views
Synopsis
cerita perjalanan sang penyihir

Table of contents

Latest Update1
Begin2 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Begin

sebuah kota dengan hiruk pikuk kehidupan manusia ada di segala sudut, semua orang berlalu lalang memenuhi jalan ada begitu banyak gerobak makanan berjajar di tepi jalan namun tak menghalangi pergerakan kendaraan yang mengantri di sepanjang jalan.

Di depan sebuah gerobak makanan berdiri seorang perempuan dengan dua kepang rambut, memakai topi kecil membawa pena kecil dan buku nota tergantung di leher, dari pakaian yang dipakai ia terlihat seperti anak berusia 10 tahun.

"pak pesan satu porsi dibungkus" katanya

"sama siapa kesini dek" bukanya menyiapkan pesanan sang penjual bertanya hal lain

"sendirian pak, tapi rumah saya Deket kok pak" jawabnya dengan tersenyum.

sang penjual hanya menggelengkan kepala pelan lalu mulai menyiapkan pesanannya.

"nih dek hati-hati jalan pulangnya" ucap sang penjual

"siap pak, ini uangnya dan terimakasih, saya pergi dulu" jawabnya

belum sempat penjual makanan itu bertanya lagi, gadis kecil tadi sudah menghilang.

sementara disisi lain.

"huhh akhirnya bisa makan" ucap gadis dua kepang setelah menghabiskan makanannya

"mau makan aja sudah banget disini, kalau saja aku sedang gak dihukum, gak mau deh ada di sini, udah berisik banget, mau makan harus kerja dulu, gak ada kasur empuk, ahhhh mama sama papa kejam banget sih kirim aku ke sini" ucapnya berbicara sendiri panjang lebar

"udah seminggu aku disini tapi gak ada tanda-tanda mama sama papa jemput" ucap ya lagi

Gadis dua kepang tak menyadari jika sedari tadi seorang lelaki melihatnya berbicara sendiri.

karena penasaran ia mendekati gadis dua kepang.

"hei siapa namamu, dan kenapa kau bicara sendiri" ucap sang lelaki

Gadis dua kepang terkejut

"aku Li...sa... ya namaku lisa, Kakak siapa" ia mengabaikan pertanyaan kedua

"Nama kakak Zafi, kenapa kamu sendirian, dimana orangtuamu" tanya Zafi

Lisa bingung apa yang seharusnya ia katakan

"emm, itu karena Lisa gak punya rumah kak, Lisa tertinggal orang tua angkat lisa" jawabnya asal

Zafi mempercayai begitu saja ucapan lisa

"trus kamu ingat nama dan wajah orangtua angkat mu"

"Lisa sudah disini selama seminggu kak, jadi Lisa lupa" ucap lisa dengan wajah memelas

Zafi mulai bingung namun ia tak punya pilihan lain

"haaah ya udah kalau gitu Lisa mau ke rumah kakak" ajaknya

mendengar itu tatapan Lisa berbinar-binar.

"Benar kak" ucapnya

"benar ayo" ajak Zafi menggandeng tangan Lisa

setelah berjalan cukup lama Zafi berhenti di depan gang kecil lalu masuk ke sana, Zafi berhenti di sebuah rumah tak terlalu besar dengan satu mobil dan dua motor di halaman.

Lisa melihat itu berlari menghampiri ketiga kendaraan dengan senang,

"kak benda apa ini, Lisa baru liat deh" tanya Lisa sambil memegang mobil kesana kemari

"itu mobil yang lebih kecil namanya sepeda motor" jawab zafi

tiba-tiba dari dalam terdengar teriakan perempuan.

"Zafi, udah pulang nak" teriaknya berjalan keluar

dan terkejut melihat Zafi membawa seorang anak kecil

"siapa dia nak" tanyanya

"aku liat dia bicara sendiri di bawah jembatan gantung bu, jadi Zafi bawa pulang" jelas zafi

"tapi mana orang tuanya nak" tanya ibu

"kayaknya dia dari panti asuhan deh Bu" jawab zafi

"ya udah deh ajak masuk aja, nanti biar ibu minta tolong ayah cari tau ia dari mana" jawab ibu

"nama adek siapa" tanya ibu

"saya Lisa Bu" jawab Lisa

"Lisa yah, ya udah ayo masuk kamu pasti lapar iya kan, ibu udah masak, Zafi ayo kita makan sama-sama" ucap ibu senang

"iya bu" jawab zafi singkat dan berjalan mengikuti sang ibu menuju meja makan

belum sempat menyendok makanan di atas piring suara deru motor terdengar di luar

"itu pasti ayah deh, bentar ya ibu keluar dulu" ucap ibu terburu-buru berdiri dan berjalan keluar

Lisa berdiri dan berjalan pelan melijat dari balik tembok tiba-tiba tanganya ditarik oleh Zafi menuju meja makan dan menyuruhnya kembali duduk

"Duduk aja sini, bentar lagi ayah kesini" ucap Zafi

"Zafi udah pulang nak" ucap sang ayah yang baru saja masuk

"udah dari tadi yah" jawab zafi

"loh siapa si cantik ini" tanya ayah begitu melihat Lisa dan ia langsung membelai kepala Lisa

"Lisa om" jawab Lisa

"ooh Lisa yah" ayah melenggang dan duduk ibu mengikuti duduk dan merek semua memulai makan

selesai menyantap makanan Lisa melihat sekeliling rumah itu.

"nggak begitu besar tapi lumayan lah ada kasurnya" bisik Lisa pada dirinya sendiri

Zafi memgajak Lisa menuju kamar yang hendak ia tempati, ruangan itu tepat di sebelah dapur begitu membuka pintu Lisa terkejut karena semuanya nuansa perempuan, dari warna cat, kasur, hiasan dinding, meja belajar, boneka memenuhi rak.

"wahh...cantik" ucap lisa refleks

"ini dulu kamar adik perempuan ku" ucap Zafi pandangannya menyapu seluruh ruangan

"mana adik kakak" tanya Lisa yang penasaran

"dia menghilang satu Minggu yang lalu" ucap Zafi

Lisa mengerutkan kening, bagaimana bisa seperti itu karena satu Minggu yang lalu adalah tepat hari dimana Lisa dihukum dan diturunkan ke kota berisik ini, semua yang terjadi seperti kebetulan bagi Lisa, namun Lisa juga merasa semuanya sudah direncanakan sejak awal.

Lisa melihat bingkai foto yang sengaja ditutup manghadap ke bawah di atas meja, Lisa berjalan mendekat dan membuka bingkai foto itu.

"Tidak mungkin, ini tidak mungkin..." Lisa menggeleng geleng kan kepalanya sambil berjalan menjauh keluar kamar dan berlari keluar rumah.

Zafi yang melihat itu berteriak memanggil Lisa namun Lisa terus berlari dan berlari tanpa arah

yang Lisa tahu hanya terus berlari sambil mencari sesuatu.

yang kemudian tiba-tiba

"ketemu"