Infus terpasang di tubuhnya.Alat bantu kesehatan terpasang di banyak ditubuhnya.Sudah lama tubuh itu terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang rumah sakit.
Nadia membuka matanya.
Ini keajaiban.
Dokter segera memeriksanya.Kedua orang tuanya sama sekali tidak menyangka Nadia akan sadarkan diri kembali setelah lama tak sadarkan diri akibat aksi bunuh dirinya kala itu.
Nadia memang hidup kembali,tapi dia menjadi kehilangan akal.Dia gila.Ada gangguan otak yang tak bisa ditangani dokter akibat benturan yang terjadi kala itu.Tingkahnya layaknya anak balita usia 4 tahun.
Nadia yang gila terpaksa diamankan di rumah sakit jiwa.Keadaannya sangat memprihatinkan.Dia lupa akan semua tentang dirinya.Kadang dia berontak dan mengamuk sehingga menyebabkan dia harus dikurung di ruang khusus dan ditenangkan dengan obat penenang.Dia juga kadang menyakiti dirinya sendiri dengan mencakar-cakar tubuhnya sampai berdarah.Dia benar-benar sudah lupa dengan Sahrul.Rambutnya dia jambak sendiri sehingga berguguran.Dia kemudian dikenal sebagai pasien tergila di rumah sakit jiwa itu.
.....
Sementara itu,Ibu Indira juga tidak bisa membawa Mutiara ke rumah sakit yang ada di Jakarta karena saat ini LPM sedang kedatangan tim pengawas nasional.Tim pengawas hanya mengizinkan Mutiara yang merupakan narapidana kelas berat karena divonis telah membunuh itu untuk melahirkan di klinik LPM yang hanya memiliki peralatan sederhana.
Meeting sudah dimulai.Sahrul terus memikirkan Mutiara.Namun dia harus fokus.Dia ingat pesan Mutiara tadi bahwa karir dan masa depannya lebih utama.Dan salah satu karir dan masa depannya adalah berdirinya Hotel Sahrul di Sentosa Island.
Meeting berjalan lancar.Sangat lancar.Bahkan peletakan batu pertama untuk bangunan Hotel Sahrul di Sentosa Island dipercepat 5 hari dari jadwal yang dirancang.Klien tanpa ragu siap bekerjasama dengan Sahrul untuk proyek tersebut.Penandatanganan kerjasama pun dilakukan.Sahrul bersyukur atas semua karunia tersebut.
Seusai meeting Sahrul segera menelepon Ibu Indira.
"Isteriku bagaimana?"tanya Sahrul cepat.
"Sahrul...."jawab Ibu Indira pelan.
Sahrul sangat mengkhawatirkan Mutiara.
"Ada apa,bu?.Katakan ada apa?"tanya Sahrul khawatir.
"Isterimu tidak bisa..."jawab Ibu Indira tertahan.
"Tidak bisa apa,bu?"tanya Sahrul.Firasatnya sudah tidak baik.
"Dia tidak bisa melahirkan di rumah sakit yang kau inginkan karena ada tim pengawas yang datang."jawab Ibu Indira prihatin.
"Lalu?"tanya Sahrul.Dia sudah meneteskan airmatanya.Isteri seorang CEO hanya melahirkan di klinik LPM.Sahrul tidak mau tapi dia harus patuh kepada kekuatan hukum.
" Prosedur melahirkan Caesar di klinik LPM tidak bisa dilakukan lantaran alat yang tak memadai....."kata Ibu Indira sedih.
Sahrul tak mampu berkata-kata lagi.Dia hanya bisa meneteskan airmatanya saat ini.
"Sedangkan Mutiara yang mengandung 3 bayi sangat beresiko jika melahirkan normal...Maafkan kami Sahrul....kami tidak bisa ....."kata Ibu Indira tak kuasa menahan airmatanya.Kata-katanya jadi tertahan lantaran isak beliau.
Sahrul seperti mau pingsan saat ini,namun dia berusaha untuk tegar dan bisa menahan diri.Mutiara pergi?.Apa dia kuat?
"Maafkan kami tidak bisa membuat Mutiara tidak nyaman.Dia sangat menderita saat melahirkan."kata Ibu Indira serak.Beliau kemudian menghapus airmatanya.
"Apa Mutiara baik-baik saja?"tanya Sahrul tak percaya diri.Pertanyaan itu diutarakannya saat otaknya menyangka 90% keadaan Mutiara sedang tidak baik-baik saja.
"Sahrul....."kata Ibu Indira hati-hati.
"Ya,bu.Katakan saja.....saya siap mendengar apapun kabar yang disampaikan."kata Sahrul sedih.
"Kau beruntung memiliki isteri yang sangat kuat.Meski sangat menderita dan kesakitan lantaran melahirkan 3 bayi berturut-turut secara normal,Mutiara bisa bertahan.Dia sangat luar biasa."kata Ibu Indira.
Sungguh bahagia Sahrul mendengar semua itu.Rupanya Mutiara baik-baik saja.Dia terus bersyukur dalam hati untuk semua karunia tersebut.
"Bayi-bayi kami bagaimana?"tanya Sahrul kemudian.
Ibu selamat.Lalu apa bayi-bayinya juga demikian?.Atau ada kabar buruk yang datang?
"Sahrul..."kata Ibu Indira lagi.
"Iya,bu...."kata Sahrul.
"Kenapa bisa ketiga anakmu sangat menggemaskan?.Mereka sehat dan sekarang sedang bersama ibunya."kata Ibu Indira bahagia.
"Alhamdulillah,bu....."kata Sahrul.Dia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat ini."Bisakah saya videocall dengan Mutiara?"
"Bisa.Tapi,jangan lama karena nanti pengawas datang.3 menit cukup?"tanya Ibu Indira.
"Cukup,bu.....Itu lebih baik daripada tidak bisa sama sekali."jawab Sahrul.
Sahrul kemudian videocall dengan Mutiara menggunakan handphone Ibu Indira.Senyuman Mutiara begitu indah.Tiga bayi mereka terbaring di samping kanan Mutiara.Betapa bahagia Sahrul menyaksikan pemandangan yang luar biasa itu.Dua bayi lelaki dan satu bayi perempuan.
"Terima kasih sudah melahirkan anak-anak kita."kata Sahrul sambil menatap Mutiara erat dan penuh cinta.
"I love you."kata Mutiara sambil tersenyum.
Sahrul tersenyum bahagia.
Anak-anak itu kemudian dibesarkan dengan penuh cinta.Meski mereka harus mengalami pola asuh dan didikan yang sedikit berbeda dengan anak-anak kebanyakan karena ibu mereka ada di dalam penjara dan ayah mereka ada di alam bebas.Meski begitu mereka tumbuh dengan baik.Selama dua tahun penuh mereka tinggal di LPM bersama ibunya.Ayahnya hanya menjenguk saat jam besuk karena itulah aturan hukum yang tak bisa dilanggar.Setelah itu mereka tinggal 3 hari di LPM bersama ibunya dan 4 hari di alam bebas bersama ayahnya.
"Selamat ulang tahun..."kata Sahrul kepada Mutiara.
Sahrul sedang memeluk Mutiara dari belakang saat ini.Mereka sedang ada di balkon rumah mereka yang ada di tepi pantai.
"Kadoku apa?"tanya Mutiara penasaran.
"Setua ini masih minta kado?"goda Sahrul.
"Kau juga sudah tua.Kau sudah 63 tahun."jawab Mutiara.
Keduanya tertawa.Tangan mereka keriput tapi tidak dengan cinta mereka.Mutiara baru saja keluar dari LPM 3 jam yang lalu.Keduanya merayakannya dengan suka cita.
Akhirnya setelah puluhan tahun menanti mereka akhirnya bisa tinggal serumah.Bisa menjalani kehidupan pernikahan yang sebenarnya.Sahrul sudah beruban,tapi cintanya tak pernah memudar.Wanita yang ada dalam pelukannnya saat ini tetap menjadi yang satu-satunya dalam hidupnya.
Mutiara tersenyum bahagia.Wajahnya sudah keriput,tapi cintanya tetap abadi untuk Sahrul.Lelaki yang memeluknya saat ini tetap menjadi pujaannya dalam hidup.Insha Allah untuk selamanya.
Dari jauh anak-anak mereka yang sudah berusia 26 tahun nampak sedang berlari menuju ke rumah.Mereka baru tiba dari luar negeri.Mereka bertiga tersenyum bahagia melihat ayah dan ibu mereka yang akhirnya bisa serumah.
"I love you."kata Mutiara sambil berbalik kepada Sahrul.
"I love you too."kata Sahrul sambil tersenyum.
Lalu,Sahrul mengecup bibir Mutiara mesra.
.......TAMAT.....