di kamar ku, Lee na langsung melepaskan semua pakaiannya dan berjalan ke kamar mandi ku.
"apa yg kamu tunggu, kamu pikir aku tidak tahu kamu akan mengintip saat aku mandi, lebih baik kamu ikut mandi dengan ku jadi aku bisa yakin kamu tidak akan mengintip"
"ok ok aku akan ikut mandi juga"
dan kami pun mandi berdua di tengah malam.
melihat tubuh montok Lee na yg di basahi oleh pancuran air shower, aku tidak bisa menahan senjataku yg menegang lagi.
perlahan aku memeluknya dari belakang dan memasukan senjataku ke dalam lubang vaginanya.
"Nero kamu pikir apa yg kamu lakukan, apa kamu ingin aku sakit karena terlalu lama terkena air" kata Lee na dengan kesal
"maaf maaf kamu terlalu menggoda" kataku dengan nada canggung.
"jangan hanya minta maaf, percepat gerakan mu, jika terlalu lambat kapan kita akan selesai" jawab Lee na dengan kesal
"ooohhh, ok ok" dan aku pun langsung memompanya dengan lebih cepat dan Lee na pun juga mulai mengimbangi.
"kenapa tidak lakukan dari tadi, apa aku harus selalu berteriak agar kamu mengerti" gumam Lee na dengan kesal.
"apa semua wanita di sekolah wild memiliki penyakit otak atau apa" kataku dalam hati.
setelah selesai mandi Lee na pun langsung berbaring di tempat tidur setelah mengeringkan tubuhnya tanpa mengenakan pakaian.
saat itu juga aku berbaring di sebelahnya.
"apa yg kamu lakukan, semua pakaianku kotor oleh mu dan aku tidak punya pakaian sedikitpun, apa kamu akan membiarkanmu mati kedinginan, jelas jelas ini juga merupakan kejahatan kelas tinggi" kata Lee na dengan kesal
"ok ok" saat itu aku langsung memeluk tubuhnya dan kami berdua kemudian saling menatap.
dan Lee na menatap ku masih dengan mata tajam nya.
"Lee na apa kamu mencintai ku" tanya ku dengan tulus, tapi dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Lee na kenapa kamu selalu menghindar saat aku bertanya pada mu"
tapi Lee na hanya mendekatkan wajahnya ke telingaku.
"aku bosan selalu berteriak pada mu, apa kamu akan membiarkan lubang ku kedinginan, tidak kah kamu punya inisiatif sendiri untuk memasukan senjatamu dan memompanya agar lubang ku sedikit lebih hangat dan tolong jangan tanyakan hal hal yg sudah jelas jawabannya" bisik Lee na dengan lembut di telinga ku.
hal ini membuatku tertegun sejenak dan perlahan mulai memasukan senjataku ke dalam lubangnya, lalu mulai memompanya dengan cepat.
saat itu Lee na mulai menatap ku sesaat dan Langsung mencium bibirku.
_____________________________________
di hari Minggu kami semua berkumpul di ruang latihan dan ada tambahan seorang wanita yg memiliki tatapan jahat.
"aku tidak menyangka nona Lee na juga akan ikut latihan dengan kami" kata dal dal yg agak canggung.
"ini hari libur dan kebetulan aku bertemu Nero lalu dia mengundang ku untuk ikut latihan"
"tidak ada yg istimewa, ini juga hari terakhir latihan jaegu dan besok adalah awal babak penyisihan, jadi aku juga ingin melihat sejauh mana jaegu sudah berkembang" kata Lee na masih dengan wajah datarnya.
"kalo begitu silahkan nona Lee na, cukup sentuh pintu kaca ini dan dia akan terbuka sendirinya" kata dal dal dengan malu malu.
tanpa banyak omong kosong, Lee na langsung menyentuh pintu kaca itu dengan telapak tangannya.
"Lee Ina, otoritas sedang, selamat menikmati ruang gravitasi nyonya Lee na" saat suara itu terdengar semua orang langsung menatap Lee na dengan tercengang.
hanya dal dal yg terjatuh kelantai dengan wajah ketakutan.
"sudah berakhir, sudah berakhir, ini pasti mimpi, aku harus segera bangun, ini pasti mimpi buruk" kata dal dal dengan panik sambil menunjukan wajah ketakutan.
saat itu moon young dengan cepat mencubit pipi dal dal.
"sakitt, sial apa yg kamu lakukan" kata dal dal dengan kesal.
"mm ternyata ini bukan mimpi" kata moon young sambil mengangguk kan kepalanya.
"apa ada yg salah, Nero jelas kan ada apa sebenarnya, kenapa mereka menatap ku seperti itu" kata Lee na masih tanpa expresi apa pun.
"tidak ada apa apa, mereka mungkin hanya tidak menyangka bahwa penjaga wild yg cantik dan seksi akan ikut berlatih dengan mereka" kata ku dengan wajah polos.
"aku harap kamu tidak berbohong dengan penjaga wild, kamu harus tahu hukuman apa yg di terima jika berani berbohong dengan ku" kata Lee na dengan serius.
"tentu saja, serius aku tidak berbohong, ayo kita masuk jangan buang buang waktu"
dan latihan pun di mulai hingga saat makan malam tiba.
di meja makan kami semua duduk bersama untuk menikmati makan malam yg di siapkan oleh iren.
"aku rasa jaegu sudah lebih dari cukup untuk lolos di babak penyisihan" kata Lee na yg memecah suasana hening.
"semua ini berkat bantuan Nero, tapi tujuanku hanya melawan pria itu dan mengalahkannya di atas arena" jawab jaegu dengan tegas.
"lakukan sesuai keinginanmu, selama tidak melanggar aturan yg di tetapkan" jawab Lee na sambil menganggukkan kepalanya.
"nyonya Lee na, ini pakaian mu yg sudah di cuci" saat itu iren tiba tiba menyela dan memberikan tas yg berisi pakaian penjaga wild yg sudah di cuci.
"terima kasih iren, aku benar benar merepotkan mu" jawab Lee na dengan sopan sambil memeriksa pakaiannya satu persatu.
melihat ini dal dal tidak bisa tidak bertanya pada Lee na.
"kenapa pakaian nona Lee na bisa ada di sini" tanya dal dal dengan expresi waspada
"kemarin kami berdua kencan bersama, kerena kami pulang larut malam jadi terpaksa aku menginap di sini dan pakaianku kotor jadi aku mencucinya di sini juga, apa ada masalah dengan itu" kata Lee na dengan santai.
"tidak tidak, tidak ada masalah, semua baik baik saja, lagian di sini ada banyak kamar kosong, tidak apa apa jika nona Lee na menginap" kata dal dal dengan panik.
"siapa yg akan menggunakan kamar itu, dia jelas jelas punya kunci serep nya, bagaimana jika tengah malam dia masuk ke kamar ku dan melakukan hal hal mesum" kata Lee na dengan tegas.
"syukurlah nona Lee na paham, dia memang pria mesum nona Lee na harus hati hati dengannya, lalu di mana nona Lee na tidur, apa nona Lee na tidur dengan iren" kata dal dal dengan wajah lega.
"tentu saja aku tidur di kamar nya, bukankah lebih aman jika aku tidur sambil mengawasinya" kata Lee na masih dengan wajah santai sambil memakan makannya.
"pufff" saat itu ratu yg ada di sebelah ku menyemburkan minumannya tepat ke arah muka ku.
"maaf Nero aku tidak sengaja" kata ratu dengan panik, lalu mengambil saputangan dan mulai membersihkan wajahku dengan panik.
tapi saat itu wajahnya terlalu dekat dan dengan cepat aku memegang tangannya yg mengelap wajah ku.
saat itu ratu tiba tiba terdiam dan mulai memandangku dengan mata lembutnya.
"ehem ratu jangan terlalu dekat dengannya, kamu hampir saja masuk perangkapnya" kata moon young yg membubarkan momen canggung kami.
saat itu ratu juga mulai tersadar dan dengan cepat kembali duduk di tempatnya dengan panik lalu mulai menundukkan kepalanya karena malu.
perlahan ratu mulai meminum minumannya untuk menghilangkan kepanikannya.
"nona Lee na aku harap tidak terjadi apa apa saat tidur di kamar Nero" kata dal dal dengan penuh harapan.
"tentu saja tidak terjadi apa apa, dia hanya menghangatkan tubuh ku karena semua pakaian ku sedang di cuci" kata Lee na dengan polos.
"puffff" dan sekali lagi ratu mulai menyemburkan minumannya ke arah ku.
"maaf Nero maaf Nero" kata ratu dengan panik dan mulai ingin membersihkan wajahku lagi.
"tidak apa apa, biar aku bersihkan sendiri" kataku dengan santai sambil mengambil saputangan nya.
"tida tidak biar aku bersihkan" kata ratu dengan tergesa gesa, lalu tanpa sengaja dia menyenggol air minum yg ada di meja ku hingga tumpah ke celanaku.
"aaahhhh, Nero maaf maaf" teriak ratu semakin panik
"biar aku lepaskan" kata ratu dengan panik sambil berusaha melepaskan celanaku.
"jangan ratu, aku bisa sendiri" kata ku sambil menghalangi ratu melepaskannya.
"biar aku bantu, semua salah ku" kata ratu sambil memaksa melepaskan celana ku.
karena ratu melakukannya dalam keadaan panik, dia tidak sengaja mendorong ku kebelakang.
dan akhirnya aku jatuh kebelakang bersama kursi yg aku duduki.
tentu saja dengan ratu yg ada di atas tubuhku dan bibirnya yg menempel di bibirku.
saat itu ratu menatap ku dengan wajah tercengang dan mulai memerah.
karena sudah terlanjur, aku langsung memeluk lehernya dan menciumnya lebih dalam.
"sudah berakhir semuanya sudah berakhir, nyonya ke empat sudah ditetapkan" kata moon young dengan sedih sambil menutup wajah nya dengan kedua tangannya.
saat itu ratu mulai tersadar dan bangun dengan terburu buru.
"aku pamit dulu, aku pulang dengan sopir ku" kata ratu dengan panik dan langsung berlari keluar.
tapi dia tersandung oleh tubuh ku yg sedang berusaha untuk bangun.
saat itu celana dalamnya tepat menghantam wajah ku dan kami berdua terjatuh lagi dengan wajah ku yang ada didalam rok nya.
"yaaccccchhhh" teriak ratu dengan panik dan langsung berdiri lagi sambil memegang roknya dengan wajah memerah.
"hentaiiii" teriak ratu dan dia langsung berlari keluar.
melihat ini semua orang hanya bisa menatap dengan wajah kosong dan hanya iren yg memiliki senyum iblis di wajahnya.