Chereads / farm system to novel word / Chapter 268 - Bab 171

Chapter 268 - Bab 171

waktu berlalu dengan cepat dan kelima anggota spearhead juga sudah bergabung dengan federasi.

tapi karena suatu alasan mereka memilih untuk bergabung dengan militer dan ikut berperang.

dengan jaggernaut versi yg lebih canggih yg di buat oleh federasi, mereka mampu bermain dengan gila di Medan perang melawan para Legion.

tapi kali ini mereka mendapatkan misi yg sangat sulit.

para Legion membuat unit baru yg mampu menembakan reilgun dari jarak yg sangat jauh.

untuk itu federasi terpaksa mengirim lima anggota spearhead di tambah beberapa pasukan lainnya untuk menggunakan jaggernaut versi terbaru untuk masuk ke dalam pusat pasukan musuh.

tujuan mereka adalah menghancurkan unit yg mampu menggunakan reilgun.

misi ini adalah misi gabungan dari 3 negara.

masing masing negara mengirimkan pasukan mereka untuk memancing pasukan musuh keluar dari target misi.

dengan begitu tekanan untuk pasukan spearhead dapat berkurang.

_________________________________

saat itu sebuah pesawat besar berwana hitam sedang melaju dengan kecepatan penuh menuju target misi.

pesawat itu tidak terbang tinggi, hanya beberapa meter dari tanah.

di dalam pesawat tersebut Shin, Anju, Theo, kurena, dan raiden yg sedang menunggu di dalam jaggernaut mereka masing masing sambil menunggu untuk pendataan.

di sana mereka mendengar suara teriakan dan laporan dari berbagai unit tentang situasi pertempuran gabungan 3 negara yg sedang berlangsung.

tiba tiba mereka mendengar suara yg tidak asing bagi mereka.

"apa kalian tidak bosan mencari kematian, ara Ara, gara gara kalian istri ku membatalkan kencan malam ini, kalian benar benar menggangu rencana ku, padahal aku sudah menyiapkan beberapa pose baru untuk di coba" kata ku dengan nada malas, yg membuat semua orang kaget

"Nero apa itu kamu, di mana kamu sekarang, apa yg sedang kamu lakukan di saluran komunikasi kami" seru Anju dengan panik

"OOO aku sedang melihat pesawat jelek yg terbang tidak jauh dari ku, tenang saja Anju aku akan melindungi kalian, ya jika kalian masih mati berarti nasib kalian memasang sedang buruk, hahahhahaha" kataku dengan nada main main.

"Nero jangan bercanda, kita dalam misi serius saat ini" kata Raiden

"tenang semuanya, suami ku akan membantu kalian jadi percayalah padanya" jawab kaie dengan penuh semangat

"jangan katakan pada ku kamu akan berlarian dengan pedang mu di Medan perang" kata shin masih dengan nada datarnya

"tenang semuanya, sekarang aku punya benda yg lebih keren, kalian semua akan terkejut, jadi sampai bertemu di Medan perang" jawab ku dengan main main dan langsung mematikan komunikasi ku.

"neroo" teriak Anju

"sial orang ini, apa lagi yg akan dia lakukan, menghilang begitu lama dan muncul di saat seperti ini" kata Anju dengan kesal

"mari kita fokus pada pertempuran yg akan datang, kita akan tahu apa yg akan dia lakukan nanti, tidak perlu memikirkannya sekarang" kata shin masih dengan nada datarnya

_____________________________________

saat ini tim spearhead hampir tertipu oleh target palsu.

dan target asli mereka berada jauh di depan mereka.

saat itu terlihat dari kejauhan sebuah robot berbentuk kelabang besar dengan empat sayap mengerahkan senjata nya ke arah pasukan spearhead.

lampu listrik biru terlihat dari kejauhan yg menandakan robot itu sedang mengisi daya dan bersiap untuk menembak.

saat itu semua anggota spearhead dengan cepat berlari menjauh dari lokasi yg akan menjadi target tembakan.

saat sedang berbalik dan mulai lari ke arah yg berlawanan dengan lokasi target, mereka semua melihat robot raksasa dengan sayap putih yg melayang di atas mereka sambil memegang senapan besar yg juga sedang mengisi daya.

saat itu robot tersebut mengarahkan tembakannya ke arah target mereka.

terlihat senjata robot tersebut menembakan energi merah yg sangat kuat dan langsung menuju target yg ingin mereka musnahkan.

serangan energi merah tersebut langsung mengenai target palsu yg ada di jalur tembaknya dan langsung menuju target asli yg jauh di atas bukit.

setelah energi merah tersebut menghilang, terdengar ledakan dahsyat di atas bukit tempat target asli itu berada.

"yooo bagaimana, kalian hampir saja di musnahkan dengan satu serangan oleh benda besar itu" kata ku dengan santai melalui komunikator mereka

"Nero benda apa yg kamu gunakan itu" tanya Raiden dengan heran

"aku membuatnya sendiri, namanya Gundam wing , jadi apa kamu sudah memukul pantat wanita kecil yg cerewet itu" tanyaku dengan main main

"Shin memukulnya saat pertama kali bertemu, aku tidak tahu kenapa Shin mengikuti kata kata mu" kata Raiden dengan nada aneh

"aku merasa itu memang harus di lakukan" kata shin dengan santai.

"tapi kalian jangan senang dulu, tembakan ku tadi tepat mengenai tembakan yg akan dia tembakan, jadi sepertinya target kalian masih hidup, lihat lah sepertinya dia akan kabur" saat itu semua melihat robot besar yg memiliki empat sayap yg sudah compang camping perlahan berbalik arah dan mulai menjauh.

"kita harus segera mengejar nya" kata shin dengan tegas.

"lakukan sesuka mu, aku akan pergi dulu, sampai ketemu lagi" saat itu aku langsung terbang ke langit dan menghilang di antara awan yg tebal

"lagi lagi, aku bahkan belum sempat berbicara pada nya" kata Anju dengan kesal

"baiklah, mari kita fokus pada misi kita" saat itu mereka mulai mempersiapkan semua nya dan berpisah dari unit yg lain.

dengan hanya tim 5 orang, mereka mulai mengejar robot besar itu.

__________________________________

"sayang kemana kita akan pergi sekarang, aku bosan di di dalam robot ini seharian dan hanya memandang langit yg luas" kata kaie yg sedang berbaring di pelukanku.

"kita akan kembali ke rumah ku dan meninggalkan dunia ini" jawab ku dengan santai

"sudah akan pergi, tidak bisa kah kita berpamitan dengan mereka dulu"

"baiklah, mari kita temui mereka untuk terakhir kalinya"

_____________________________

di sore hari semua tim spearhead sedang memandang matahari terbenam di dekat danau.

dan ada juga seorang gadis kecil yg ada di antara mereka.

saat mereka sedang asik berbicara, suara mendesign tiba tiba terdengar dari atas mereka yg membuat mereka segera bersiap untuk bertempur.

tapi saat melihat apa yg datang mereka mulai melepas penjagaannya.

saat itu robot berwarna putih biru dengan sayap yg indah perlahan mendarat di dekat mereka.

lalu bagian dada robot tersebut mulai terbuka dan menunjukan seorang wanita dan pria tampan yg perlahan berjalan keluar lalu menuju ke arah mereka.

"Nero" seru mereka dengan serempak kecuali Shin dan gadis kecil itu.

"Yoo lama tidak berjumpa, kalian terlihat dalam suasana yg sedikit aneh" jawab ku dengan santai, tapi Anju tiba tiba berlari ke arahku dan melompat ke pelukanku

"anjuuu jangan asal memeluk suami seseorang" kata kaie dengan kesal

"aku mohon kaie, hari ini saja, bisakah kamu memberikan Nero pada ku" kata Anju dengan nada memohon

"huh selama kamu tidak membawanya pergi, aku tidak peduli, ingat lah mengembalikannya dengan utuh" kata kaie dengan acuh tak acuh sambil memalingkan wajahnya.

"terima kasih kaie, kamu memang teman terbaikku" kaya Anju dengan nada gembira.

"kenapa aku merasa suasana rumit di antara kalian" kataku dengan nada penasaran saat itu semua nya langsung terdiam

"Nero itu sebaiknya tidak kita bicarakan di sini" kata Anju dengan ragu ragu

"kenapa tidak di bicarakan, apa kalian akan selalu menyimpannya dalam hati, bukankah itu akan menyiksa kalian, pikiran bodoh macam apa itu" kataku dengan kesal.

"aku tidak tahu apa masalah kalian, tapi garis besarnya aku bisa melihatnya" lalu aku mengalihkan perhatianku ke arah Shin.

"setiap orang punya keinginan masing masing dan tujuan masing masing, kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mengikuti keinginan kita dan tujuan kita begitu juga sebaliknya"

"mungkin kamu ingin pergi sendiri dan mati sendiri di Medan perang dan tidak ada yg bisa menghalangi nya, tapi kamu juga tidak bisa menghalangi mereka yg ingin mati bersama mu, bahkan jika dia tidak mati bersama mu dia akan mati di tempat lain"

"jadi kenapa repot repot, setidaknya saat mereka mati bersama mu, mereka bisa mati dengan bahagia"

"aku tidak tahu apa kata kata ku tepat atau tidak"

"tapi saran ku hanya satu, nikmati hidup mu, jangan sampai kamu mati dengan penyesalan"

"aku bisa membersihkan semua Legion itu seorang diri jika aku mau, tapi kenapa aku tidak melakukannya"

saat itu perlahan saya memeluk Anju dan meremas pantatnya yg membuat wajahnya mulai memerah.

"karena akan selalu ada hal hal seperti Legion yg akan muncul entah dari mana, jadi jangan sok menjadi pahlawan, bahkan tanpa kalian akan ada seseorang yg akan mengalahkannya"

"itu saja, aku datang kali ini hanya untuk pamit, setelah ini kita tidak akan bertemu lagi, pergi ke suatu tempat yg sangat sangat jauh, jadi jaga diri kalian, kaie hanya ingin mengobrol dengan kalian untuk terakhir kalinya, jadi aku tidak akan mengganggu" saat itu aku mulai melepaskan pelukanku, tapi di tahan oleh Anju.

"bisa kita bicara berdua saja"

"katakan saja"

"jangan di sini"

"baiklah mari kita ke pergi agak jauh"

"aku mau tempat yg sepi dan tertutup"