di ruang bawah tanah toko urahara, Chad, Ichigo dan Ishida sedang berkumpul dan bersiap untuk berangkat ke Huaca Mundo dengan bantuan uruhara.
"tidak bisakah kalian menunggu sebentar lagi, mungkin si taksido bertopeng itu akan menyelamatkan Inoue" kata uruhara dengan santai
"aku tidak bisa menjamin bahwa dia akan menyelamatkan Inoue, dia juga teman kami, aku tidak bisa hanya duduk diam dan berharap orang lain menyelamatkan nya" kata Ichigo dengan kesal
"lagian dia juga bukan orang lain" kata uruhara dengan acuh tak acuh
"apa maksud taksido bertopeng, dia bahkan tidak pernah membantu kami bertarung, teman seperti apa yg kamu maksudkan"
"dia pasti punya alasannya sendiri" jawab uruhara
"ayo lakukan saja, kita tidak punya banyak waktu" kata Ichigo dengan kesal.
tapi sesaat berikutnya seorang pria yg berlumuran darah dan seorang wanita cantik yg saling berpelukan tiba tiba muncul di hadapan mereka.
"sudah ku katakan, dia pasti akan menyelamatkannya" seru urahara
"inoueee" teriak mereka bertiga secara serempak sambil bergegas ke arah kami.
tapi Inoue masih tetap diam dan hanya memelukku dengan erat.
"ne Nero, kamu apa kamu taksido bertopeng yg sombong itu" seru Ichigo dengan wajah kaget.
"siapa lagi yg lebih sombong dari ku" jawab ku dengan nada angkuh
"sial benar benar sombong, kenapa kamu menggunakan topeng, apa agar terlihat keren" tanya Ichigo dengan wajah kesal
"dia harus menggunakan topeng jika ingin menggunakan kekuatannya, jika tidak dia akan segera di usir dari dunia ini"
"itu karena..." tapi sebelum uruhara selesai menjelaskan dia langsung di sela oleh Inoue
"diaammmmm" teriak Inoue dengan lantang.
"Nero tidak akan pergi, dia akan selalu bersama Inoue, kalian berhenti dengan omong kosong kalian" kata Inoue dengan marah
"tidak ada yg bisa merebut Nero dari Inoue, tidak ada, Nero akan selalu melindungi Inoue" saat itu inoue mulai menangis tersedu sedu
"Nero akan selalu bersama Inoue, Inoue akan menjaga Nero, benar kan Nero, ya kan, Nero akan bersama Inoue kan" tanya Inoue, tapi aku hanya bisa diam melihatnya menangis seperti ini.
"kenapa kamu diam saja Nero, jawab Inoue, selama kamu bersama Inoue, kamu bisa memperkosa Inoue sesuka hati, Inoue tidak akan marah, jadi kamu harus terus bersama Inoue"
"tenang Inoue, biar aku jelaskan dulu" kataku dengan nada membujuk sambil mengelus kepalanya.
saat itu pusaran hitam muncul di dekat kami, yg membuat semua orang mulai waspada.
tapi saat itu Rukia, Yoshino, nel dan iren muncul dari pusaran tersebut.
saat itu Rukia langsung menyentuh ujung jarinya dekat dengan mulutnya untuk memberi kode agar semua orang diam.
lalu suara Inoue mulai terdengar lagi.
"apa yg harus di jelaskan, kamu hanya perlu bersama Inoue, bukan kah kamu ingin menikahi Inoue, ayo kita menikah sekarang dan hidup bersama selamanya" kata Inoue dengan nada membentak
"tapi Nero tetap harus pergi dari dunia ini"
"omong kosong apa yg kamu bicarakan, apa kamu percaya kata kata aizen, dia hanya penipu, kamu adalah orang dari dunia ini, kamu adalah pelindung Inoue dan akan menjadi suami inoue, jangan terhasut oleh kata kata penjahat itu, dia hanya ingin memisahkan kita" teriak Inoue dengan kesal sambil memukul dada ku.
"terima lah faktanya Inoue, aku memang bukan dari dunia ini"
"kamu yg harus menerima fakta nya, apa yg orang dari dunia lain, kamu terlalu banyak membaca novel fantasi" saat itu Inoue mulai memperlihatkan amarahnya
"tenang Inoue, mari kita bicarakan baik baik dulu, selama kamu tenang kita bisa menemukan solusi yg lebih baik"
"apa lagi solusinya, kamu hanya perlu tinggal bersama Inoue, tidak perlu solusi lainnya" dan masih dengan amarahnya yg berapi api.
"tapi itu benar benar tidak mungkin"
"kenapa kamu begitu keras kepala, lalu bagaimana dengan Rukia, apa kamu akan meninggalkannya juga, kamu memperlakukannya seperti kamu dulu memperkosa ku, apa kamu tidak akan bertanggung jawab pada nya juga"
"tentu saja aku akan bertanggung jawab, Rukia bersedia mengikuti ku kedunia asli ku, jadi aku tidak akan meninggalkannya" jawab ku dengan santai.
saat itu Inoue langsung terdiam dan mulai menatap ku dengan wajah polos nya yg sudah di basahi dengan air mata serta amarahnya yg tiba tiba surut.
dan suasana menjadi hening.
"lalu kenapa kamu tidak mengajak ku" tanya Inoue dengan tenang masih dengan wajah polosnya
"kamu tidak bertanya"
"kamu tidak memberi tahu ku"
"aku sudah berusaha memberitahu mu, kamu sendiri yg tidak memberi kesempatan untuk berbicara, apa kamu sudah puas dengan emosimu, sangat susah berurusan dengan wanita bodoh seperti mu, karena itulah aku harus mengenakan topeng untuk selalu mengawasi mu" jawab ku sambil menahan rasa kesal ku
saat itu Inoue mulai menggaruk kepalanya dan melihat sekeliling.
"eeehhh kapan kalian ada disini dan ini sepertinya ruang bawah tanah toko uruhara, kapan kita sampai di sini" kata Inoue dengan bingung sambil menunjukan tampang tidak bersalah.
"kami di sini dari awal, kamu saja yg tiba tiba muncul dan mulai menangis tidak jelas" kata Ichigo dengan kesal
"karena semua nya ada disini, perkenalkan ini Nero suami ku" kata Inoue dengan senyum bahagia
"jangan asal bicara, kapan kalian menikah" teriak Rukia dengan kesal
"sejak Nero memperkosa ku, dia sudah menjadi suami ku, pernikahan bisa menyusul nanti" jawab Inoue sambil memeluk ku dengan gembira
"jadi kalian bertengkar waktu itu karena Nero memperkosa mu" tanya Ichigo dengan wajah penasaran
"sebenarnya hanya setengah di perkosa, saat itu aku juga tidak melawan, saat itu aku juga memiliki perasaan suka padanya"
"aku tidak tahu bahwa Nero adalah orang yg selalu menjaga ku, jika aku tahu mungkin aku yg akan memperkosa nya" jawab Inoue dengan nada centil
"kemana emosi mu yang tadi itu, kenapa kamu tiba tiba berubah" tanya ku dengan penasaran
"bukankah kamu bisa membawa Rukia, jadi kamu pasti membawa ku, tentu saja aku tidak perlu khawatir lagi, kita akan selalu bersama"
"dari mana kamu yakin aku akan membawamu, siapa yg akan membawa wanita bodoh sepertimu yg dengan mudah di bujuk oleh musuh nya" kata ku dengan acuh tak acuh
saat itu Inoue langsung melompat ke tubuh ku dengan panik, kedua kakinya langsung menjepit pinggang ku dan kedua tangan nya memeluk leherku dengan erat yg membuat wajahku terbenam di antara dadanya.
"Inoue lepaskan"
"tidak akan, sebelum kamu berjanji untuk membawa ku" jawab Inoue dengan tegas.
"ok ok aku akan membawamu"
"kamu harus berjanji dulu, jika tidak kamu akan terus terjepit di antara puncak gunung ini"
"ok ok aku berjanji"
saat itu Inoue mulai mengendorkan kepala ku dia langsung menyandarkan kepalanya di bahu ku.
"iren" kata ku sambil menatap iren
"baik tuan muda" saat itu iren langsung membawa kami kembali ke dunia inti di bawah tatapan semua orang.
saat itu terlihat Inoue, nel, Rukia, Yoshino dan iren menghilang menjadi seberkas cahaya dan masuk ke dalam tubuhku.
dan aku juga menjadi seberkas cahaya dan menembak ke langit lalu menghilang seketika.
"sial, Nero bahkan menculik Rukia dan Inoue di depan mata kita" teriak Ichigo dengan kesal
"sudah terlambat, Rukia dan Inoue tidak akan bisa kembali lagi, dia sudah pergi ke dunia yg berbeda