di depan gerbang sekolah aku melihat Ichigo dan teman temannya perlahan mendekatiku.
"oi apa yg kamu lakukan sampai keluar dari sekolah" kata Ichigo dengan kesal
"sangat membosankan di sekolah, jadi aku melakukan hal yg lebih seru lagi" jawab ku dengan senyum misterius
"hal seru apa yg membuat mu sampai keluar dari sekolah" nada Ichigo menjadi lebih kesal
"banyak hal, misalnya mengintip wanita yg sedang mandi, menggoda kucing yg sedang berkencan, banyak hal" jawab ku dengan santai
"hal bodoh apa yg kamu lakukan" kata Ichigo dengan marah dan langsung bergegas ke arahku bersiap menyerangku.
tapi dengan cepat aku langsung menendang perut nya hingga terpental mundur beberapa meter dan langsung terkapar di tanah.
"jangan main main urusan orang lain dasar pria jeruk" kataku dengan kesal
"Nero kamu terlalu kejam" kata Inoue sambil menatap ku dengan ragu ragu
"Inoue kamu terlalu baik" jawab ku dengan senyum lembut
"ne Nero, anu bisa aku bicara dengan mu sebentar saja" kata Inoue dengan ragu ragu tapi aku dengan cepat bertanya padanya
"Inoue, apa kamu mau memaafkan ku atas kesalahan ku dan bisa kah kita berteman seperti biasanya" tanya ku dengan tulus pada Inoue
"aku memaafkan mu, kita bisa berteman, tapi kamu tidak boleh mengulangi kesalahan mu lagi" kata Inoue dengan tegas
"tentu saja, jadi kita berteman" saat itu aku mengulurkan tangan ku pada Inoue dengan senyum lembut
"mm kita berteman" saat itu Inoue menjabat tanganku dengan senyum manis nya, tapi sesaat berikutnya dia langsung cemberut.
"tapi kamu tetap harus bertanggung jawab, setidak nya kamu harus meluangkan waktumu untuk menemui kami" kata Inoue dengan nada serius
"ya ya jika ada waktu aku akan bermain dengan kalian, jadi sekarang aku ada hal penting dengan Rukia" jawab ku dengan santai lalu menatap Rukia yg ada di sebelah Inoue.
"huh" kata Rukia sambil memalingkan wajah nya.
"oi cebol jangan sombong, ayo ikuti aku" kata ku dengan kesal sambil menarik Rukia menjauh dari yg lainnya.
"kamu cebol, semua keluarga mu cebol" teriak Rukia dengan kesal yg sedang di seret oleh ku.
"oiii kemana kalian pergi" teriak Ichigo yg baru saja bangun.
"kalian pergi saja dulu, aku ada urusan dengan pria sial ini" jawab Rukia
"sepetinya Rukia sangat dekat dengan Nero" kata Inoue dengan penasaran
"biarkan saja mereka berdua ayo kita bahas urusan bount ini dulu" kata Ichigo dengan wajah malas
________________________________
setelah jauh dari yg lain Rukia langsung memegang tangan ku dengan erat.
"pria sial, penipu, bajingan, apa yg penyihir ruang, apa yg bisa pergi kemana saja, kamu bahkan tidak menemui ku sejak saat itu" kata Rukia dengan kesal, tapi tiba tiba lingkungan di sekitarnya langsung berubah menjadi sebuah kamar.
saat itu saya langsung duduk di ranjang dan membawa Rukia duduk di pangkuanku
"jangan marah marah, aku sibuk pindah rumah" kelasku dengan santai
"huh alasan mu benar benar masuk akal, aku benar benar percaya" kata Rukia dengan wajah yg berkata aku percaya kamu penipu.
"ok ok mari kita kembali ke bisnis, kamu harus hati hati saat menghadapi bount ini, aku tidak akan ikut campur dan aku akan memberimu tubuh yg lebih baik" saat itu 3 cahaya masuk ke dalam dahi Rukia dan tubuhnya mulai bersinar.
setelah cahaya menghilang Rukia kembali ke wujud dewa kematiannya.
"apa maksudmu tubuh yg lebih baik, bukankah kamu hanya memulihkan kekuatan dewa kematian ku" kata Rukia dengan kesal
"kenapa kamu selalu marah marah pada ku, aku belum selesai dasar cebol" saat itu saya langsung mengenakan cincin yg indah pada Rukia
"apa kamu melamar ku" tanya Rukia sambil menatap cincin itu dengan kagum.
"hadeh, cincin ini mampu mengubah tubuh jiwa mu menjadi tubuh manusia begitu juga sebaliknya"
"itu juga memiliki pelindung otomatis terhadap halusinasi, hipnotis dan segala kekuatan pengendalian apapun"
"jika tubuh manusia mu rusak itu dengan cepat dapat meregenerasi kerusakan tubuh mu"
"aku juga memberimu kekutan elemental es, jadi kamu tubuh mu kebal terhadap serangan es dan mampu mengeluarkan serangan es yg cocok dengan pedang mu"
"kamu juga bisa menggunakan kekuatan dewa kematian dengan tubuh manusia ini" jelas ku pada Rukia
"jadi apa kamu melamar ku dengan ini" tanya Rukia dengan wajah polosnya
"ya aku melamar mu, apa kamu menerimanya"
"kita bahkan sudah melakukan hubungan seperti itu, kenapa aku tidak menerimanya, kamu pikir aku bodoh" kata Rukia yg masih dengan wajah polosnya.
"lalu untuk apa kamu bertanya lagi" kataku dengan kesal
"apa salah nya bertanya, aku hanya tidak ingin tersesat di jalan" jawab Rukia masih dengan wajah polosnya
"sepertinya kamu menantang ku"
"heh, kamu pasti tidak berani menemui ku karena kamu takut kalah dari ku" kata Rukia masih dengan wajah polosnya.
"aku akan membuat mu tidak bisa berjalan dengan benar wanita cebol" kataku dengan kesal
"apa bisa sampai seperti itu" kata Rukia masih dengan wajah polosnya, mendengar ini saya langsung melepaskan semua pakaiannya dan memulai pertempuran hardcore.
__________________________________________
di ruang tamu rumah urahara, Ichigo, Chad, Ishida, Inoue, urahara, kucing hitam, abarai dan pria kekar yg merupakan karyawan toko urahara sedang berkumpul bersama.
"di mana rukia" tanya urahara
"tunggu sebentar, aku akan menghubunginya" saat itu abarai langsung menghubungi Rukia dan itu dengan cepat di angkat oleh Rukia.
lalu suara rukia langsung terdengar di ruangan itu.
"Nero kenapa kamu mengangkatnya" teriak Rukia dengan kesal
"aku kira ini penting, kamu harus menjawab nya" kataku dengan santai
"kalo begitu kamu berhenti sebentar"
"halo ada apa" jawab Rukia dengan terburu buru
"dimana kamu, kami sedang menunggu mu di toko urahara"
"mm, sebentar lagi aku akan kesana mmm" kata Rukia dengan sedikit desahan
"Nero pelankan, kamu terlalu cepat" bisik Rukia yg masih bisa terdengar oleh semua orang.
"Rukia ada apa dengan mu" kata abarai dengan cemas
"mmm tidak apa apa, aku akan segera kesana setelah selesai" kata Rukia dengan terengah engah
"baiklah cepatlah kemari semua orang menunggu"
"hah hah ya ya aku akan segera kesana" jawab Rukia lalu terdengar suara benda terjatuh
"Nero apa kamu sudah mematikannya" tanya Rukia
"sepertinya begitu" jawab ku dengan santai
"apa yg kamu maksud dengan sepertinya"
"maksudku entah lah"
"sial pelankan sebentar kamu terlalu cepat"
"oo siapa tadi yg menantang ku dengan tampang tidak bersalah"
"aku hanya bercanda, aku sangat merindukanmu, tidak bisakah aku bercanda sedikit"
"mm aku juga sedang bercanda"
"kamu bercanda sialan, kamu menusuk lubang ku seperti serigala liar" teriak Rukia dengan kesal
"bukan kah kamu menyukainya, atau aku lakukan yg lebih keras lagi"
"jangan jangan, ini sudah cukup aku benar benar menyukainya"
"kalo begitu aku akan keluar di dalam lagi"
"mm aku juga akan keluar"
"Nero sedikit lagi, mmmm aahhhhhh"
"kenapa kamu selalu keluar sangat banyak, aku harus mandi dulu, yg lain sedang menunggu ku di toko urahara"
"mm, setelah mandi aku akan mengirim mu keluar, jangan sampai pria tua itu tahu di mana rumah ku, senyum nya membuat ku kesal"
"jangan seperti itu, dia punya niat baik untuk mu"
"aku tidak peduli, bagaimana kabar kucing hitam itu, pelayan ku melemparnya sangat jauh saat itu, apa dia masih hidup"
"tentu saja masih hidup, itu bukan kucing biasa"
"pantas saja matanya seperti mata manusia, heh apa dia siluman kucing, biasanya kucing punya sembilan nyawa, mungkin aku bisa membunuhnya sekali untuk membuktikannya"
"kenapa berkata membunuh dengan santai"
"kenapa aku tidak bisa membunuh dengan santai"
"kamu sangat kejam"
"aku tidak pernah bilang aku orang baik"
"aagggttt pria siallll"
"kamu ingin mandi atau kita melakukan nya lagi"
"jangan jangan, aku benar benar lelah, lakukan lain kali saja" kata Rukia dengan panik dan dengan cepat berlari ke kamar mandi, saat itu iren tiba tiba masuk ke kamar ku
"tuan muda, nona muda menangis ingin bermain bersama mu" kata iren dengan sopan
"mm aku akan mengajaknya bermain sambil mengantar Rukia"
"baiklah"