Chereads / farm system to novel word / Chapter 250 - Bab 153

Chapter 250 - Bab 153

melihat pemandangan bulan yang indah di teras rumah ku sambil memikirkan waktu yg tepat untuk membuat keributan.

karena hari itu sudah tiba, sudah dua hari sejak Rukia tidak datang ke sekolah yg berarti Rukia sudah di bawa pergi ke oleh kakaknya ke soul society

benar benar rasanya tidak nyaman tanpa menggoda wanita cebol itu.

tapi jika aku menghentikannya, jalan cerita tidak akan berjalan dan aku juga perlu membuat agar Inoue bisa ke soul society.

karena jepit rambut yg dia gunakan merupakan versi upgrade yg sudah aku berikan saat pertama kali bertemu dengannya.

saat itu dengan identitas taksido bertopeng aku menyelamatkannya dari serangan hollow yg merupakan perubahan dari adik nya yg selalu ada di rumah nya.

lalu aku meminjam jepit rambutnya dan secara rahasia menggantinya dengan versi yg lebih kuat tanpa mengubah bentuk nya.

itu hanya akan aktif saat waktu yg tepat sesuai dengan alur ceritanya.

memiliki fungsi penentu posisi agar aku bisa berteleportasi ke lokasinya, proteksi otomatis, dan kemampuan yg dua kali lebih kuat dari versi aslinya.

dengan gagah, saat itu aku mengenakan jepit rambut itu pada nya dan berkata "jepit rambut ini akan melindungi mu di saat yg tepat, jadi jangan pernah kehilangannya"

sial, saat itu benar benar momen yg romantis, tapi sayangnya saya mengenakan topeng.

dan aku juga melihat mata penuh kekaguman dari Inoue saat itu.

bagaimana jika dia tahu bahwa orang yg dia kagumi adalah orang yg memperkosanya.

ha ha ha itu pasti momen yg sangat canggung.

tapi saat sedang asik menghayal tiba tiba pria tua dengan topi aneh muncul dan berdiri di pagar teras rumahku dengan kucing hitam di bahu nya.

"apa yg kamu inginkan pak tua, aku bilang aku tidak akan menjadi murid mu, menjauh dari ku" kata ku dengan wajah acuh tak acuh.

"apa kamu tidak ingin tahu kemana Rukia pergi dan kenapa dia tidak ingin kamu mengikutinya" kata urahara sambil menutup wajahnya dengan kipas kecil di tangannya

"aku sudah berjanji padanya untuk tidak mencarinya saat dia pergi dan sebagai pria aku akan menepati janji ku, jangan mencoba memanfaatkan perasaan orang lain, aku bisa melihat mata konspirasi dari mu, aku tidak peduli padanya lagi, ini lah janji ku pada nya, jika kamu ingin seseorang untuk kamu gunakan carilah Ichigo dan teman lainnya yg dekat dengannya" jawab ku dengan santai

"hooo kamu lebih dewasa dari yg aku pikirkan dan kamu juga sangat kejam bahkan sampai mengabaikan orang yg kamu cintai" kata urahara dengan nada menggoda

"heh jangan merayuku, aku yakin dia akan baik baik saja" jawabku dengan santai lalu menatap kucing hitam yg ada di bahunya

"dan kenapa kucing ini menatap ku dengan mata aneh, apa kucing ini sedang birahi" saat itu saya langsung naik ke atas pagar pembatas dan berdiri didepan urahara lalu dengan cepat mengambil kucing yg ada di bahunya.

"benar benar betina" teriak ku sambil menggoyang goyangkan tubuh kucing itu dengan kedua tangan ku.

"tapi maaf nona kucing, saya belum ada niat untuk memiliki wanita dari ras kucing" kataku sambil mengelus kepala kucing itu dan meletakkannya di pangkuanku.

"sepertinya kucing ini sangat menyukaimu, kalo begitu aku titip pada mu, jangan khawatir untuk mengirim nya pulang, dia bisa pulang sendiri" sebelum aku sempat menjawab urahara dengan cepat menghilang dari hadapanku.

"ada apa dengan pak tua itu, datang seenak nya dan pulang sesuka hatinya, apa dia pikir rumah ku taman bermain" kataku dengan kesal.

saat itu iren langsung datang menghampiriku dengan cepat.

"tuan muda aku mendengar ada orang lain yg menyusup kerumah, apa tuan muda baik baik saja" kata iren dengan cemas.

"itu hanya pak tua urahara, dia hanya memberikan kabar tentang rukia"

"lalu kucing ini" tanya iren dengan wajah penasaran

"ini kucing betina yg sedang birahi, biarkan saja di sini, mungkin dia sedang menunggu kucing jantan yg lewat" tapi saat iren langsung mengambil kucing itu dari pangkuanku

"tuan muda, tidak baik untuk memegang kucing liar sembarangan, bulunya bisa menyebabkan asma dan kucing itu jarang mandi, pasti banyak kuman yg menempel, biar pelayan ini yg mengurus kucing ini" kata iren dengan tegas

"mm, terserah mu saja"

"terima kasih tuan muda" tapi saat itu iren tiba tiba mengambil pose yg aneh dan dengan cepat melempar kucing itu sekuat tenaganya keluar dari rumah ku.

"meonggggggg" teriak kucing tersebut

"kamu sangat kejam iren" kataku sambil menggelengkan kepala ku.

"ini demi tuan muda dan lima menit lagi adalah waktu kita untuk latihan, pelayan ini tidak mau ada yg menunda waktu latihan tuan muda" kata iren dengan wajah serius

"katakan saja kamu sudah tidak sabar ingin ngesex dengan ku" kata ku dengan santai sambil memeluk nya dan perlahan mengangkat rok pelayannya.

"tuan muda tidak boleh memfitnah pelayan ini, pelayan ini hanya ingin senjata tuan rumah terasah dengan baik, dan lubang pelayan ini adalah tempat terbaik untuk mengasah nya" jawab iren dengan wajah serius sambil melepaskan celana ku secara perlahan

"apa kita akan latihan di sini"

"mm, berlatih sambil menghirup udara segar sangat baik untuk kesehatan tuan muda" saat itu iren sudah mendorongku untuk duduk di kursi kayu yg ada di belakangku dan dia langsung naik ke atas tubuh ku lalu mulai memasukan senjata ku ke dalam lubangnya.

"ternyata kamu adalah wanita pecinta sex"

"tuan muda, palayan ini bukan wanita seperti itu, jangan memfitnah pelayan ini sembarangan, ini semua demi kebaikan tuan muda, percayalah tuan muda" jawab iren dengan wajah serius

"he he he, iren itu lah yg membuat ku sangat menyukaimu, kamu sangat imut saat berdalih di depanku" saat itu aku menarik kepalanya agar mendekat dengan kepala ku dan mulai berbisik di telinganya

"dan aku selalu menikmati momen ngesex dengan mu, setiap detik nya, kelembutan dan kehangatan lubang mu, rasa hisapan dari lubang mu dan setiap denyut otot dari lubang mu yg terus menerus memijat senjata ku dengan lembut" bisik ku di telinga iren yg tiba tiba membuat tubuh nya mulai bergetar.

"tuan muda jangan bicara seperti itu, pelayan ini tidak tahan oleh kata kata tuan muda" saat itu iren tiba tiba memompa ku lebih cepat lagi.

"iren aku benar benar mencintai mu" bisiku lagu dengan lembut.

"tuan muda jangan katakan itu, pikiran pelayan ini menjadi gila karena kata kata tuan muda" kata iren dengan panik dan memompa ku lebih kuat lagi yg membuat kursi kayu ku mulai berderit.

"aku mencintai setiap inci dari mu iren, dari rambut mu" kataku dengan lembut sambil mengelus rambut nya.

"matamu dan alis mu" saat itu aku mulai mengelus alis nya.

"bibir dan wajah mu" saat itu kedua tanganku mengelus pipinya dan perlahan menyentuh bibirnya.

"buah dada mu" saat itu aku mengelus dadanya yg montok.

"lekukan tubuh mu" saat itu kedua tanganku mulai secara perlahan mengelus pinggang nya yg mulus dan langsung meremas pantatnya.

"dan tentu saja lubang vagina mu yg sangat nikmat"

"tuan muda ini salah mu, pelayan ini benar benar gila, tuan muda harus bertanggung jawab, pelayan ini sudah tidak bisa menahannya lagi" kata iren dengan panik lalu dengan agresif dia memeluk leherku dengan kedua tangannya dan menciumku dengan penuh nafsu.

saat itu dia juga menggunakan kekuatannya untuk memompa ku dengan sekuat tenaga yg membuat kursi kayu yg aku duduki langsung hancur.

tapi dia tidak pernah berhenti dan semakin menjadi lebih gila lagi, tentu saja aku mengimbangi kegilaannya.

dari teras, pindah ke ruang tamu, dapur, kamar mandi dan terkahir berakhir di ranjang sampai pagi sinar matahari pagi mulai terbit dan kamu akhirnya berhenti.

"tuan muda, tolong jangan katakan kata kata itu lagi, pelayan ini benar benar tidak sanggup menahannya" kata iren dengan lemah sambil mengelus elus dadaku.

"mm, ayo kita istirahat dulu, nanti sore kita akan pindah rumah, saat nya aku akan mulai membuat kekacauan" kata ku sambil mengelus kepalanya dan kami pun akhirnya tertidur sambil berpelukan mesra