di dunia kiamat lainnya, saat ini saya berada di tempat tidur dan sedang menatap langit langit.
melihat ke depan cermin, saya melihat seorang anak laki laki sekitar 14 th dengan mata ungu dan anting merah yg menempel di telinga kanan ku.
setelah memahami kondisi tubuh, saya merasa ada kekuatan aneh yg bukan dari ku, kekuatan ini berasal dari tubuh bocah ini dan anting yg dia kenakan.
setelah mencoba kekuatan anting ini, saya merasakan ruang khusus yg ada di dalamnya dan banyak stock makanan yg ada di dalam ruangan tersebut.
tapi masalahnya, saya juga di bekali oleh sistem inventory dari istriku.
jadi ini terlihat sedikit mubasir, tapi tidak masalah karena di sistem inventory ku ada pedang gas yg saya gunakan di dunia laviatan dan hand gun dengan peredam yg memiliki peluru tak terbatas.
di inventory juga ada stok pakaian yg dibuat khusus oleh istri ku serta jarum suntik berisi gen x regenerasi berjumlah lima buah dan serum anti body berjumlah 10 buah juga.
melihat ini saya tahu ini pasti dunia zombie dan saya harus berperan sebagai anak kecil.
heh mungkin mereka pikir dengan tubuh kecil ini saya tidak bisa mendapatkan seorang istri, he he he raja iblis tetap lah raja iblis.
dengan cepat saya menyuntikan gen x dan serum anti body ke pada tubuh ku yg imut ini, lalu pergi mandi dan berganti pakaian yg di buat oleh istriku.
di dunia ini saya tidak di izinkan menggunakan sistem peningkatan LV apapun.
hanya memanfaatkan kekuatan dunia ini untuk meningkatkan LV.
walaupun saya merasakan energi yg mirip dengan mana di dalam tubuh ku, tapi semua itu belum di uji, mari kita luangkan waktu untuk itu nanti setelah saya tahu di mana ini berada.
melihat di sebelah kiri tempat ku tidur ada seorang pria dengan benda aneh yg mengikat lehernya dan seorang wanita yg tidur di pojokan dengan Bean bag sebagai alasnya.
lalu saya pergi keluar sambil untuk melihat lihat sekeliling rumah.
______________________
terlihat seorang bocah laki laki tampan dengan pakaian yg mirip Dante versi mini sedang berkeliling sambil melihat para zombi yg berkeliaran di luar jendela.
saat sudah berkeliling lama saya melihat sebuah keributan yg terjadi di lorong lantai 2.
saat itu saya mendekati pria dengan benda aneh di lehernya dengan tenang sambil mendengarkan percakapan mereka.
"Li apa kamu melihat Neo" tanya pria dengan benda aneh di lehernya kepada wanita yg tidur di pojokan tadi.
"dia baru saja tiba di belakang mu" jawab Li
"ada apa" tanya ku dengan santai
tiba tiba pria itu menepuk kepalaku dan membalik tubuh ku sambil meraba raba.
"jangan sentuh, saya bukan homo"
"he he he hanya sedikit khawatir"
"maksudmu dengan zombi lambat itu, jangan pedulikan saya bisa jaga diri sendiri"
"ok ok tapi kamu harus tetap di dekat ku ok"
"terserah" jawabku sambil mulai memahami percakapan mereka
dari pemahaman ya saya tangkap, pria dengan benda aneh di lehernya ini bernama Noah dan di adalah ayahku dan wanita bernama Li itu adalah pembantu ku.
sedang kan pria paruh baya yg mengoceh tadi adalah paman ku atau kakak dari ayahku.
wanita dengan rambut ungu itu adalah bibiku dan seorang anak perempuan yg merupakan sepupuku.
serta wanita seksi berambut pirang ini adalah ibuku dan ada juga adik ku yg berkabut sama dengan ibubku.
ibuku dan adik ku sama sama tidak menyukaiku tapi ayah ku sangat memperhatikan ku.
hadehhh, sepertinya saya masuk ke dunia dengan penuh intrik politik dari pada membunuh zombi.
__________________________
saat semua sedang bertengkar, zombi wanita datang menghampiri salah satu pelayan dan mulai menggigit nya.
dengan teriakan histeris semua orang mulai panik dan berusaha untuk menolong.
"ayah aku akan kembali ke kamar ku, lihat banyak zombi mulai berdatangan"
"Neo, kamu memanggilku ayah"
"terserah" dengan cepat saya langsung berlari kembali ke kamar ku.
setelah beberapa saat semuanya mulai menyusul ku dengan cepat lalu mereka menutup pintu kamarku dan menggunakan meja rias untuk mengganjal pintu.
di luar jendela saya melihat banyak zombi mulai berkeliaran dan tiba tiba paman ku mulai bertengkar dengan ayahku lagi.
saat bibiku akan melerainya, paman ku langsung memukul bibiku hingga terjatuh.
melihat ini saya benar benar sudah tidak tahan dan dengan cepat saya bergegas ke pamanku lalu memberinya tendangan terbang yg tepat mengenai wajahnya.
"laki laki sampah yg berani memukul wanita, aku bisa membunuh mu lebih dari 10 kali dengan tangan kosong" kataku dengan wajah penuh niat membunuh.
"beraninya kamu bocah brengsek"
saat pamanku mulai mengoceh lagi, saya dengan cepat bergegas ke arahnya lagi dan menendang wajah nya hingga terpental ke belakang.
"Neo hentikan" teriak ibu ku
"oooo apa kamu sangat mencintai kontol pria ini"
"apa maksudmu Neo"
"heh kamu kira aku tidak tahu hubunganmu dengan laki laki bejat ini"
saat itu saya langsung menginjak injak kontol pamanku dengan keras
"aarrrrkkkkk" terima paman ku yg penuh kesakitan
"Neo sudah hentikan, biarkan saja dia" kata ayahku dengan tenang
"heh kamu terlalu naif ayah, pria ini lebih berguna jika kita gunakan sebagai makan zombi dari pada membuat keributan yg tidak berarti" jawab ku dengan santai
"sekarang prioritas kita adalah pergi dari rumah ini, kita akan menggunakan mobil yg ada di garasi" kata ayahku dan dia langsung mengikat kain panjang di penyangga balkon untuk kita turun.
setelah perdebatan kecil lainnya karena saya bersikeras membawa anjing putih yg ada di kamarku, kami akhirnya turun menggunakan kain tadi dari balkon ke area dekat bagasi.
di pimpin oleh Li kami mengikuti nya dengan hati hati dan tiba tiba Li mulai berhenti.
"master apa kamu mendengarnya"
"ya aku mendengarnya"
saat itu juga saya melihat beberapa zombi yang berada di dekat pintu garasi.
"sssttttttt"
saat itu saya memberi kode pada ayahku dan Li.
lalu saya mengeluarkan hand gun dengan peredam dan mulai menembak semua zombie yg ada.
dengan suara siulan yg lembut, semua peluru mengenai kepala zombi tersebut dan saya memasukan pistol kembali ke inventory.
"Neo di mana kamu mendapatkan pistol, cepat serahkan pada pamanmu"
"jangan bicara omong kosong atau kepalamu bisa tertembus peluru pistol ini"
"kamu anak bajingan"
"mari kita bahas nanti, sekarang kita naik ke mobil dulu dan berangkat dengan cepat" kata ayah ku
saat itu kami dengan cepat menaiki mobil dan berangkat ke kota yg di sepakati.