Chereads / farm system to novel word / Chapter 86 - Bab 85 kencan dengan seira

Chapter 86 - Bab 85 kencan dengan seira

siang hari di jalan menuju bioskop, seorang wanita cantik dan pemuda tampan berjalan berdampingan sambil berbincang bincang.

"Nero setelah makan siang kemana kita akan pergi sekarang"

"apa seira sudah bosan bersama Nero"

"bukan, bukan itu, seira hanya penasaran" kata seira dengan sedikit panik

"kita akan ke bioskop, setelah itu kita ke taman bermain dan yang terakhir menyaksikan pemandangan malam"

"mm" sambil menundukkan kepala

saat hening beberapa detik saya langsung memegang tangan seira, saat itu seira langsung menoleh ke arahku dan saya juga menoleh seira dengan senyum.

tiba tiba wajah seira mulai memerah dan kembali menundukkan kepalanya, tapi tangan seira tiba tiba mulai menggenggam tangan ku dengan erat.

"tangan seira sangat lembut"

"tangan Nero juga sangat nyaman saat di pegang"

"benarkah"

"seira tidak berbohong"

"maukah seira memegang tangan Nero selamanya"

"tapi seira harus memasak, makan dan hal lainnya yg membutuhkan ke dua tangan seira, seira tidak bisa terus memegang tangan Nero selamanya"

"maksud Nero selain kegiatan itu, artinya maukah seira bersama Nero selamanya"

"itu Nero, sepertinya hal itu akan sangat sulit, seira juga harus kembali ke rumah saat waktunya tiba"

"jadi seira akan meninggalkan Nero pada waktunya" kataku dengan nada sedih, tiba tiba tangan seira memegang lebih kuat lagi

"Nero maaf, seira juga tidak berdaya, seira punya tugas dan tanggung jawab yg harus di lakukan kepala keluarga" kata seira dengan wajah sedih

"jangan sedih, Nero tidak mau seira bersedih, jika waktu kita terbatas, mari kita nikmati setiap menit nya"

"seira hanya bisa menjanjikan ini"

_________________

saat itu kami menonton film drama romantis yg memiliki akhir yg menyedihkan, protagonis pria mati karena melindungi wanita yg dia cintai, karena wanita itu akan di jodohkan oleh keluarganya dengan laki laki lain dan wanita itu menolak.

setelah itu kami pergi ke taman bermain dan memainkan semua permainan dengan bahagia, karena sudah sore kami melanjutkan dengan makan di restoran, setelah itu kita pergi ke atas gedung yg tinggi menikmati matahari terbenam.

"kenapa terasa berbeda saat menonton matahari terbenam bersama Nero"

"apa bedanya"

"entahlah, seira merasa bahagia, tenang dan damai"

"jika seira mau kita bisa melakukan ini selamanya"

tiba tiba seira memandangku dengan wajah tegas

"Nero berjanjilah pada seira, bahwa Nero tidak akan melakukan hal bodoh seperti film tadi"

hening~~

"kenapa diam, cepat berjanji pada seira" kata seira dengan keras sambil mengguncang kerah baju ku

"Nero tidak akan berjanji" sambil menatap seira dengan tegas

"kamu bodoh, kamu tidak boleh seperti itu, kamu masih bisa mencari pengganti seira, kamu sangat tampan, mudah mencari wanita lain, kenapa harus seira" kata seira dengan marah sambil mengeluarkan air mata

"karena Nero mencintai seira dan tidak ada yg bisa menggantikan seira" kataku sambil memeluk pinggang seira dengan erat

"Nero, seira tidak ingin kamu terluka, jika Nero tidak berjanji seira akan membenci Nero selamanya" kata seira dengan marah

"Nero akan berjanji, tapi seira juga harus berjanji, jika seira pergi suatu hari nanti, seira harus kembali menemui Nero, jika tidak Nero akan melanggar janji Nero" kata ku sambil mengangkat dagu seira dan memandang wajahnya dengan tegas

"kalo begitu seira akan berjanji pada Nero, jika seira kembali nanti, seira akan tetap menemui Nero jika seira tidak ada tugas" saat kata kata seira selesai, saya langsung mencium bibir seira, setelah beberapa saat seira mulai memeluk ku dan terjadilah ciuman yg sangat romantis

setelah 30mnt kami melepaskan ciuman kami

"Nero itu, ini sudah malam, seira harus memasak untuk semuanya, jadi seira kembali lebih dulu" kata seira dengan malu malu dan wajah yang sudah memerah, setelah itu seira langsung kabur

"masih saja pemalu" saat itu saya langsung turun dan mulai berjalan ke rumah dengan santai.

tapi tiba tiba saya di hadang oleh 3 pria, dua di antaranya memiliki tubuh yang agak besar, saat itu pria yg lebih kecil menembakan gas hipnotis berharap untuk mengikutinya, jadi saya berpura pura terhipnotis dan mengikutinya.

________________________

di rumah pak kepsek

"seira di mana Nero, bukankah kalian berdua berkencan" kata pak kepsek

"itu Nero masih di belakang, saya buru buru pulang untuk memasak" kata seira dengan panik lalu langsung menuju dapur untuk memasak

"ada yg salah dengan seira"

"wajahnya terlihat lebih merah"

___________________

3 jam berlalu, masih di rumah pak kepsek, semua orang sedang memandang seira yg terlihat cemas

"jangan panik seira, Nero pasti sedang menikmati malam" kata pak kepsek

"ini salah seira, Nero pasti kecewa dengan seira dan tidak mau kembali" kata seira dengan wajah sedih

"memang apa yg seira lakukan"

"itu seira kabur karena malu setelah di cium oleh Nero" kata seira dengan malu malu dan wajahnya menjadi merah lagi

"puffff" ketiga m21, takio dan Tao hampir menyemburkan minumannya

"sudah ku duga anak ini dengan romansa novelnya" kata pak kepsek dengan wajah gelap

"jangan terlalu di pikirkan, Nero tidak akan kecewa hanya karena ini, menurut novel dia sekarang pasti sedang memandang bulan sambil tersenyum dan mengingat ciumannya dengan seira" kata tao

"dari mana kamu tau" kata m21

"tentu saja saya membacanya setelah di peringati oleh Nero" kata tao

"lalu apa lagi yang akan dia lakukan" kata takio

"sambil memandang bulan dan mengingat seira dia akan berkata seira aku pasti akan melindungi mu, sambil mengepalkan tangannya di udara" kata tao

"itu memang sesuatu yang akan di lakukan Nero" kata pak kepsek

"tapi kenapa seira masih sangat cemas di dalam hati" kata seira dengan sedih

tiba tiba semua orang memandang seira

"apa cinta itu memang melampaui segalanya seperti kata nero" kata tao

"ini lebih rumit dari teori modifikasi tubuh" kata pak kepsek

"itu seira kembali ke kamar dulu" kata seira dengan panik dan berlari ke kamarnya

"bahkan seira yg selalu tenang dan anggun menjadi wanita pemalu, apa yg dilakukan Nero pada seira" kata pak kepsek dengan wajah merenung

"lebih baik pak kepsek baca novel romantis" kata tao

"saya ingin membacanya juga" kata Rei

"tentu tuan, saya akan siapkan segera" kata pak kepsek

__________________

hari berikutnya masih di rumah pak kepsek, semua orang berkumpul dengan wajah serius

"jadi mungkin hilangnya Nero ada hubungannya dengan dokter Aris ini" kata pak kepsek

"kemungkinan besar ya, mereka di tugaskan untuk menyelidiki kasus hilangnya tim kami"kata tao sambil menunjukan sebuah komputer

"dari gambar pemantauan saya melihat tiga orang mencegat Nero dan memberinya gas, di duga adalah gas hipnotis, setelah itu Nero mengikuti mereka dengan patuh" kata tao

tiba tiba tubuh seira menegang dan air mata perlahan muncul

"tenang seira, Nero biasanya kebal dengan efek hipnotis, dia pasti punya rencana sendiri seperti saat pertama kali dia di culik" kata pak kepsek

"aku ingat saat itu dia sedikit kesal saat di selamatkan bahkan dia selalu tersenyum saat di pukuli" kata m21

"Nero menanyakan di mana wanita cantik yang menculiknya saat dia baru saja terbangun" kata Rei dengan santai sambil minum teh

"Tao apa ada wanita di tim mereka" tanya pak kepsek

"dr Aris adalah seorang wanita" kata tao

"sial, laki laki dengan penuh romansa novel di otaknya, Tao apa ada foto wanita itu" kata pak kepsek

" ini lihat" saat semua orang sudah melihat foto tersebut tiba tiba takio mulai bertindak.

"Tao beri saya lokasinya, saya akan menyelamatkannya" kata takio

"tenang takio, Nero pasti aman" kata pak kepsek

"saya tidak menyelamatkan Nero, saya menyelamatkan wanita ini dari tangan pria yg penuh romansa ini" kata takio

"saya juga akan pergi" kata seira

"seira juga akan menyelamatkan Nero" kata tao

"tidak, seira hanya ingin penjelasan, Nero bilang seira adalah satu satunya" kata seira dengan kesal

semua orang mulai saling memandang

"akhirnya kamu akan merasakan perang Shura Nero, he he he" kata pak kepsek dengan wajah kejam, setelah itu mereka melakukan persiapan dan mulai bernagkat