1minggu kemudian
"raphtalia, musuh kita bukan hanya gelombang bencana yg akan datang, tp juga orang orang yg ingin menyakiti kita, jangan berbelas kasih pada musuh, jika kakak mu perintahkan untuk membunuh, kamu harus membunuh tanpa ragu ragu, jika kita ingin selalu bersama kita harus tegas"
"ya kakak, raphtalia tidak mau terpisah dari kakak, tp kakak itu bisa lebih cepat sedikit"
"seperti ini"
"kakak yg terbaik, ini lebih nyaman"
"raphtalia, bagaimana kalo kakak memanggilmu dengan Lia sekarang agar tidak susah diketik"
"kalo begitu Lia panggil kakak dengan Nero"
"ya seperti itu lebih enak di dengar, Lia sepertinya tidak pernah mimpi buruk lg"
"semua berkat Nero, kita melakukan ini setiap malam sampai Lia tidur, Lia selalu tidur dengan perasan enak ini, lagi pula orang tua Lia sudah tidak ada, hanya ada Nero yg memberikan Lia kenikmatan dan kebahagian setiap hari, jadi Lia harus menjaga Nero selamanya"
"Nero juga sangat bahagia bersama Lia, Lia sangat cantik, sexy dan sangat nikmat"
"jika Nero bahagia, bagaiman kalo Nero menusuknya lebih keras, siapa tau di bagian yg lebih dalam dr lubang Lia terasa lebih enak"
"seperti ini"
"seperti ini, seperti ini, ini lebih enak, Nero ini sangat nikmat, jangan berhenti Nero, ayo lakukan sampai mengantuk"
"selama Lia senang"
_______________
di jam pasir zaman naga
seorang pria tampan dengan setelan yg sangat tampan buatan istrinya dan seorang wanita yg sangat cantik memeluk lengan pria tersebut yang sedang memandangi jam pasir di depannya
tiba tiba terdengar suara monyet melompat
"ohh bukan ini sang kriminal pahlawan perisai" kata pahlawan tombak
hening~~~
setelah selesai melihat jam, pria tampan dan wanita cantik tersebut berbalik dan berjalan menuju pintu keluar sambil mengabaikan teriakan pahlawan tombak
"Nero, apa kamu mengenal pria jelek dengan tombak itu"
"kurang tau, Nero kira itu kenalan Lia"
"bagaimana mungkin Lia kenal orang jelek seperti itu, berteriak teriak seperti anjing kesurupan, atau Lia bunuh saja biar dia diam"
"kenapa repot membunuh anjing, anjing memang selalu menggonggong, ini adalah tugas anjing sejak lahir, jd jangan repot"
"ok, ayo kita makan"
"bukankan baru saja makan"
"Lia lapar lagi"
"ayo ayo makan sampai perut Lia buncit"
"makanan tidak bisa membuat perut Lia buncit, hanya Nero yg bisa"
"hehehehe" tawa kami berdua
dan semua ini di dengar oleh pahlawan tombak dan para wanita yg mengikuti.
pahlawan tombak hanya bisa mengepalkan tangannya pada tombak dan para wanita mandang pahlawan tersebut dengan wajah penuh keraguan.
__________
di desa ryute seorang wanita cantik sedang membantai para moster yg menyerang desa dan seorang pria tampan memberikan bantuan heal pada setiap warga desa yg terluka dan mengumpulkannya menjadi satu.
tiba tiba serangan api jatuh dari langit dan mengenai pria dan wanita tersebut, tp untungnya serangan seperti itu tidak berguna bagi mereka, di bawah divine protection serang itu dpt di abaikan, setelah Serangan selesai para prajurit kerajaan muncul.
"ooh pahlawan perisai ternyata dapat bertahan"
pria dan wanita tersebut mengabaikan kata kata prajurit tersebut dan fokus membunuh monster.
di akhir pertempuran
"jika Lia ingin mereka benar benar aman, Lia dapat menggunakan sistem teleportasi pada perisai kebebasan untuk membawa mereka ketempat yg aman yg sudah Nero siapkan, tanyakan saja pada mereka"
"terima kasih Nero"
dan akhirnya semua warga setuju mengungsi ke latar belakang dunia pertanian
_____________________
di perjamuan raja seorang wanita cantik sedang duduk di pangkuan seorang pria tampan sambil saling memberi makan, tiba tiba monyet itu melompat lagi
"Nero, berhenti untukku, aku sudah tau jika raphtalia adalah budak mu" kata pahlawan tombak
"ya, Lia adalah budak ku, Lia dan aku bahkan bermain di ranjang setiap malam, benarkan Lia"
"Nero yang terbaik sepanjang malam" kata Lia sambil memeluk leherku dengan kedua tangannya
"apa Lia menyukainya" kataku sambil mengelus rambut Lia
"tentu saja Lia menyukainya rasanya sangat enak, setiap Nero memompanya, Lia merasakan ke bahagian yg tak terbayangkan, terutama serangan terakhir Nero, susu kental Nero masuk kedalam lubang Lia rasanya benar benar nikmat, Nero sepertinya Lia menginginkannya lg, ayo kita pulang lebih awal, banyak anjing menggonggong di sisi"
"oke, ayo kita praktekkan pose baru dan lakukan sampai pagi"
"Nero yang terbaik" lalu Lia langsung mencium bibir ku dengan ganas.
dan semua tindakan dan kata kata kami didengar oleh semua orang di perjamuan.
"Nero, seorang pahlawan tidak boleh memiliki budak, ini menghina nama pahlawan"
"saya tidak pernah merasa sebagai pahlawan, apa saya pernah meminta orang orang memanggilku pahlawan"
"Nero, aku ingin menantang mu, jika aku menang lepaskan kutukan budak pada raphtalia"
"oke lakukan dengan cepat"
saat berjalan menuju arena, tiba tiba seorang prajurit mencoba menangkap Lia, tp sayangnya setiap akan menyentuh Lia, tangan mereka menembus tubuh Lia, tentu saja Lia langsung menendang orang yg menyentuhnya.
"tubuhku hanya bisa di sentuh oleh Nero, jangan buat tempat ini menjadi tempat pembantaian karena kesalahan anda" kata Lia dengan sedikit tekanan haki raja yg membuat orang orang mulai gemetar
"oke Lia jangan buat anjing anjing ini takut, ayo kita selesaikan pertarungan cepat"
_______________
di arena pertarungan
semua orang menyaksikan dua pahlawan saling berhadap hadapan, saat peluit pertandingan di mulai, perisai dari nero itu mulai berubah menjadi perisai yang anggun dan pakaian Nero juga berubah menjadi lebih gagah dengan jubah biru emas dengan pola sayap di bagian belakang nya, saat itu Nero mencabut pedang yg ada pada perisai dan menancapkannya di tanah.
"grand cross"
saat kata kata itu bergema, dibawah tatapan penonton yg tercengang, cahaya putih suci berbentuk salib muncul dari tanah dan pahlawan dengan tombak tepat berada di cahaya salib tersebut, tiba tiba pahlawan dengan tombak langsung jatuh berlutut dengan darah yg keluar dari mulutnya seperti ditekan oleh benda yg berat.
setelah cahaya hilang, Nero kembali ke mode normal sambil berjalan mendekati pahlawan tersebut.
"anjing lemah"
saat kata kata itu bergema, Nero langsung menendang pahlawan tersebut hingga meluncur jatuh tepat di bawah kaki raja.
"rawat anjing mu dengan baik, jangan menggangu ku lagi, hutang fitnah mu yg dulu belum lunas, jangan sampai menumpuk, percayalah saya lebih mengerikan dari pada bencana yg kalian takutkan"
saat suara itu jatuh, Lia sudah meluncur kedalam pelukanku.
"Nero sangat keren, kenapa membiarkannya hidup, bunuh saja langsung, cincang menjadi banyak bagian agar tidak menggonggong terus seperti anjing gila"
"ini kebaikan Nero yg terakhir, kami sama sama berasal dari tempat yg sama"
"kalo dia menggonggong lagi ijinkan Lia yg mencincangnya"
"terserah Lia, ayo kita pergi dari kerajaan menjijikan ini, masih banyak tempat yg bisa kita temui"
"hore,, Lia juga sudah bosan disini" kata Lia yg sedang memegang lengan ku sambil berjalan keluar
dan situasi di lapangan masih sangat hening, banyak orang tidak percaya, banyak yg takut dan beberapa orang masih meragukan diri mereka sendiri
"kenapa pahlawan perisai menggunakan pedang"
"kenapa ada cahaya suci, apa pahlawan perisai dari gereja"
dan masih banyak lagi.