tengah malam dan di tengah jalan yg rusak, beberapa tenda berjejer dan di luar tenda beberapa orang duduk di meja makan dengan banyak makanan melimpah
"kakak an banyak makanan lezat"kata wanita berambut pink
"ok jangan sopan, makan sepuasnya"
"eehmm, wanita ini, ya yg berambut ungu, dengan tampang serius, apa kamu menyukai suamiku?, tenang ecca tidak marah tp kamu harus berhati hati, suamiku suka menggertak wanitanya, jika kamu ingin menjadi wanitanya kamu harus siap di gertak olehnya"
"huh tidak tidak" kata busujima yg tercengang sambil melambaikan tangannya
"okee, lebih baik begitu, suamiku adalah orang yg kejam, jangan liat wajahnya yg tampan dan senyumnya yg manis, suamiku membunuh ribuan orang sambil tersenyum dan merampok seseorang sambil tertawa jahat"
"benarkah" kata busujima dengan mata berbinar
"tentu, kenapa matamu semakin salah"
"jangan pikirkan, jangan pikirkan"
"istriku jangan menggosipkan suami mu di depan hidungnya"
"siapa yg istri mu kita belum menikah, huuh, suami apa yg menggertak istrinya terus menerus, hanya bug, pembohong, cabul, tak tau malu' kata ecca yg merajuk sambil mengembunkan pipinya sambil melipat tangan nya di bawah toketnya
"he he he"
"apa yg he he he, tunggu nada ini, suamiku ecca bercanda, ayo ayo jangan di ambil hati, suamiku kemana kamu membawa ecca, suamiku masih ada orang, wanita rambut ungu jangan biarkan ecca di bawa pergi, suamiku jangan hari ini, jangan jangan, maaf suamiku jangan hari ini, ecca mohon" kata ecca sambil berteriak panik sambil meronta ronta saat di gendong dan di bawa ke gerbong dan terjadilah ledakan teriakan histeris, kenikmatan, ketagihan, kebahagian, dan mencapai akhir terdengar teriakan memohon, semua wanita yg mendengar hal tersebut menutup kemaluan mereka sambil merinding.
beberapa menit sebelum final
"suamiku,, ah ah ah ecca janji tidak merajuk lagi ah ah ah, suamiku ah ah ah ecca lelah ah ah ahhhhhhh suamiku, sudah sudah ayo cabut jangan ditekan mmmmm suamiku jangan jangan putar aaahhhhh, suamiku ecca bertobat jangan putar lagi suamiku, pengelihatan ecca mulai kabur lagi ssssssttt suamiku ecca benar benar melayang aaahhhhhhhhhh" setelah beberapa menit saya keluar dari kereta dan duduk kembali di meja makan yg sepi, tidak lama kemudian seseorang duduk di sebelahku
"tidak tidur"
"menurut kakak an, apakah kami sebagai wanita bisa tidur"kata busujima
"huhh maaf"
hening setelah beberapa saat
"Kakak an berbohong padaku, tidak ada calon istri, benarkan kakak an?"
"ya, kakak an sebenarnya dari dunia lain, hanya nya untuk bermain ke dunia ini"
"kenapa berbohong seperti itu pada ku"
"hanya iseng hanya iseng, berikan sedikit bumbu hijau pada laki laki mu"
"dia bukan laki laki ku, kita tidak ada apa apa, hanya teman seperjuangan"
"oooo"
"hanya oooo"
"lalu apa lagi selain oooo"
"tidak mau bertanggung jawab"kata busujima
saat itu kami saling memandang beberapa detik dan langsung menekannya ke bawah, dan memasukan senjataku ke dalam lubang nya dan sedikit warna merah keluar dr lubang tersebut
"apakah sudah yakin"
"sudah"
"lalu lanjutkan, berapa lama wanita ini bisa bertahan" setalah itu teriakan lain bergema diluar yg membangunkan semuanya
2 jam kemudian
"ah ah ah, istrimu benar ah ah ah, kakak an terlalu menggertak ah ah ah, sepertinya batas wanita ini hanya sampai disini ah ah ah ah, jangan tinggal kan wanita ini di luar ah ah ah, kakak an ah ah kecepatan ini luar biasa ah ah ah, wanita ini akan keluar lagi kakak an, tekan lebih keras ah ah ah, ha ha ini enak sekali kakak an, ayo gertak wanita ini kakak an, ah ah ah mmmmmm aahhhhhhhh, kakak an jangan tinggal wanita ini di luar, wanita mata wanita ini sudah buram, mmmmm sepertinya akan keluar lg mmmmm aaaahhhhh, ini nikmat sekali kakak an."
keesokan harinya di dalam gerbong seorang laki laki dan 2wanita berpelukan kiri dan kanan mulai bangun.
"ternyata kamu disini, ecca sudah memperingatkan, akhir tetap jatuh juga, ayo kita berdua harus saling membantu menghadapinya, jika tidak kita akan terus di gertak olehnya"
"panggil saja jima, tidak apa apa digertak, jima senang di gertak oleh kakak an"
"apaaa apa jima tidak takut"
"itu, jima tidak takut rasanya nyaman sekali, jika jima tidak pingsan jima ingin terus digertak olah kakak an"
"apa yg diributkan pagi pagi,"
"suamiku jima ingin di gertak terus, ayo suami ku gertak jima, biarkan jima pingsan berkali kali, eeehhh kenapa menusuk ecca, jima tolong gantikan ecca aahh, jangan terlalu cepat, jima tolong ini terlalu aaahhhhhhhhhh"
"kakak an cepat sekarang giliran jima, gertak jima sekuat tenaga" kata jima langsung membuka kedua kakinya memberikan tanda untuk masuk.
setah satu jam, dalam satu jam ini ada dua teriakan wanita yg didengar dari dalam gerbong, yg satu berteriak bahagia yg satu berteriak memohon ampun, setah hening, 30 menit kemudian mereka keluar
"Yoo kenapa kalian masih mengantuk, apa lingkaran mata itu"
"kakak an benar benar, dan masih di pagi hari" kata wanita berambut
"oke oke, ayo pergi temui ibumu, ada hal penting yg ingin kakak an bicarakan dengannya"
dalam perjalan menuju kerumah saya Takagi, saya memberi jima perisai kebebasan, mata versi Obito, gen x regenerasi+, ketrampilan dan pemahaman Kendo dr dunia one peace, serta semua haki, yg membuat senyum jima semakin lebar.
sampai didalam rumah saya melihat ibu dr saya Takagi
"kamu adalah ibu Takagi, saya ingin bicara dengan mu sendirian, ada hal yg ingin saya bahas"
"siap..." sebelum suaminya selesai, dia sudah menjadi patung es dan hancur berkeping keping.
"terlalu banyak omong kosong, ecca , jima bunuh siapapun yg mulai bicara omong kosong"
"ya suamiku"
"ya kakak an"
"ayo cari ruangan kosong dan bicara"
ibu saya Takagi yg masih tenang lalu memimpin ke ruangan terdekat
"apa yg ingin kamu bicarakan"
tanpa banyak bicara saya memeluknya dan membawanya ke latar belakang yg masih kosong dengan tema keseimbangan
"ini adalah dunia mandiri, disini tidak ada zombie atau hal hal yg dpt mengancam hidup, dan ini semua milik ku, saya hanya ingin anda mengelolanya, menjadi pemimpin ditempat ini dan bawa semua pengungsi ketempat ini, jika kamu setuju saya akan memberikan kekuatan untuk anda dan otoritas tempat ini, silahkan pilih'
"saya setuju" katanya dengan tegas sambil menatap ku, langsung saja saya memberikan paket lengkap kepadanya
setelah 1 jam dia membuka matanya dan menatap mataku dengan tidak percaya
"oke mulai hari ini nama mu menjadi sin, bibi sin, lupakan yg ada di belakang mu, sekarang kamu akan menjadi bibi sin dan saya adalah keponakan mu"
"OOO, ya ya tp kenapa keponakan melepaskan celana dalam bibinya"
"OOO ini menghalangi jalan,"
"OOO mmm "
"mari kita bicarakan rencananya"
"mmmmm"
"orang yg harus di selamatkan hanya boleh seorang wanita, anak anak, jika ada pasangan suami istri tidak masalah, yg paling tabu adalah laki laki sombong, berotot dan jangan berikan kekuatan atau senjata apapun pada laki laki, mengerti"
"ya mmmm"
1jam kemudian
"kalo begitu itu saja hari ini"
"jangan,,jangan lepas kan, maksud bibi ayo kita bahas lg ada hal yg belum bibi mengerti, mari bahan selam dua jam, ya ya ,"
3 jam berlalu
di ruang tamu
"suamiku, ecca tau itu" kata ecca sambil mengacung kan jempolnya
"kakak an" kata jima sambil mendekatiku menarik tangan ku dan membiarkanku duduk di sebelahnya
"sudah beres, semua urusan pengungsi di serahkan ke bibi sin, kita hanya berkeliaran selama sebulan dan kembali ke tempatku untuk berlatih, banyak musuh kuat yg akan kita hadapi kedepannya, jalan perampokan kita masih panjang"
"ya selama jima selalu di gertak oleh kakak an"
"ibu kamu sedikit berubah, apa yg dibahas begitu lama"
"tidak ada hal penting hanya membahas kecepatan, kedalaman dan kekuatan"
"kecepatan, kedalaman dan kekuatan, apa hasilnya diskusinya ibu"
"hasilnya tidak ada yg serius hanya kenikmatan, kebahagian, pikiran tenang, dan terlalu banyak susu di mana mana"
semua diam, dan beberapa saat mulai menatap ku
"hahahaha, satu lg wanita malang yg di gertak oleh suamiku, tenang kita saudara seperjuangan, kita bisa saling membatu, gunakan strategi bergilir jd tidak ada yg akan pingsan aduhhh"
"kenapa memukul"
"istri ku berani merencanakan suaminya, sepertinya harus ada pendidikan ulang."
"pendidikan ulang apa?'
"he he he'
"nada ini, nadi ini, jima ayo cepat, aahhh mau di bawa kemana, jima ayo ikuti cepat, kamu wanita yg baru itu, kenapa masih diam cepat ikuti"
"saya masih penuh, dan masih kebas di dalam, saya akan istirahat dl selamat berjuang" kata bibi sin berjalan keruangan lainnya
"kamu wanita pengecut, tidak mempunyai semangat pejuang, suamiku ayu kita tunda sampai malam, suamiku uuuu, jangan sekarang, uuuu suamiku " kata ecca yg berpura pura menangis, di ikuti oleh jima kita semua masuk ke ruangan, dan teriakan kebahagian mulai terdengar di ruang tamu.
ketiga wanita di ruang tamu hanya bisa menahan tubuhnya yg gemetar sambil menggosok gosok celana dalam nya
1bln berlalu dengan cepat dan saya kembali ke keruang inti bersama jima, ecca dan bibi sin, setelah perkenalan singkat kita melakukan pesta penyambutan untuk pendatang baru selama satu hari satu malam
sepertinya butuh bantuan selir ye untuk management,