Chereads / Ayesha Clemira / Chapter 3 - 3

Chapter 3 - 3

"ada apa sih pagi-pagi rame amat di puskes kayak antrian sembako gratis aja" celotehku yang hampir tak terdengar

"Cle buruan sini Cle itu lohhh ada dokter ganteng di puskes, yokkk kesana" ajak Ara

"apaan sih Ra, ini tu weekend kamu gak mau tidur aja apa ? lagian ngapain kesana emang kamu sakit ?" balasku bete. si Ara mulai ni kumat penyakit kepo akutnya, yaaa itu anak memang punya penyakit, penyakit kepo akut yang dari jaman orok sampe sekarang masih aja susah sembuhin. Ntah dokter mana lagi yang harus didatangin biar bisa nyembuhin penyakit Ara anak pak Hasim.

"aku sakitttttttt Cle, aduhhhh kepala ku pusing, perutku sakit, ehhh kaki ku juga. Cle ayokkkk temenin kesana please" rengek Ara

"ngaco kamu raa, jangan main-main sama sakit ihh"

"Cleeee, aaaa aku beneran sakit loh ini. Sakit hati hehehe, ayoo Clee temenin aku ke sanaa please..."

"bodo aah Ra, bye aku mau lanjut bobok cantik daaa Ara ku sayang"

Keterlaluan gak ya ? jarang-jarang ni kekepoan Ara gak ku turuti. Abis malas banget ngapain cobak ke puskes cuman buat liatin dokter baru. Paling juga udah tua kayak dokter Dedy, mana ada dokter muda yang mau ke desa terpencil gini hmm udah ahh gak mau mikir lagi ntar aja mending tidur.

"ARAAAAAAA! Tolong ambilkan air hangat cepetann" teriakku

"MALASSSS, ambil sendiri ngapa. Manja amat ihh manja itu sama suami bukan sama aku" teriak Ara di seberang pintu kamarku

"Ra, aku serius perut ku . . . auu perut ku sakit banget Ra tolong . . ."

"Alah paling bohongan juga biar di maafin kan ? jujur ajaaa? lagian aku lagi dalam mode bede jadi gak mau di ganggu sama siapa pun" jawab nya

"Cle ? Cle ? kok gak di jawab sih? Kamu gak mau bujuk aku lagi ? beneran gak mau ? ya udah aku gak mau maafin kamu ! beneran yaa aku gak mau maafin ni" celoteh beruntun Ara yang udah kayak rel kereta api panjangnya. Ara yang tampak tak acuh mengalahkan egonya, dan langsung berjalan menuju kamar Cle. Gimana pun ia butuh memastikan Cle baik-baik aja. Saat ia memasuki kamar Cle, ia melihat Cle berselimut tebal dan dalam keadaan wajah pucat pasi serta ada beberapa bulir-bulir keringat yang membasahi mukanya.

"Astagfirullahalazim Cle badan kamu panas banget aku panggil dokter ya" tanpa pikir panjang dia berlari menuju kediaman Dokter Ziyan, dokter muda yang berhasil iya ketahui namanya berkat ngerumpi bareng ibu-ibu disekitar rumahnya.

"Assalamualaikum, dok"

"Assalamualaikum, dok"

"Assalamuallaikum d. . ." diketuknya pintu berkali-kali dan barulah pintu dibukakan setelah ketukan ketiga. "ngapain sih lama amat bukanya, emmm untung aja ganteng. Kalo gak udah ku gampar lu" celotehnya yang hampir tak terdengar

"wa'alaikumussalam, kenapa?" jawab dokter Ziyan dengan kaos oblong putih dan celana treaningnya yang menambah tingkat kegantengannya meningkat.

"itu dok, hmm anu Cle temen saya sakit demam tinggi. Dokter bisa tolong periksain gak ? dia dirumah sekarang" yang dibalas anggukan dengan sang dokter. Yaa dokter Ziyan memang terkenal cuek, karna memang dia gak mau banyak berinteraksi sama warga sekitar. Bukankah dia hanya sementara disini ? jadi gak perlu ramah-ramah amat lah ya sama warga.

"Sekarang ? Lokasinya dimana ?" jawabnya seadanya

"Tahun depan dok" jawab Ara dengan nada kesal

"ohh ya udah" balas Ziyan enjoy dan hendak kembali kedalam rumah

"ehhh tunggu dulu, dokter mau kemana ?"

"masuk"

"DOKTER TEMEN SAYA ITU SAKITNYA SEKARANG, JADI DOKTER HARUS DATANG SEKARANG JUGA BUKAN TAHUN DEPAN !!! AYOO BURUAN DOKKK" balas Ara dengan penuh penekanan

Dengan sedikit tergesa-gesa mereka berdua berlari menuju rumah, dimana sang dokter harus segera memeriksa Cle. Suara beberapa warga terdengar sekedar menyapa sang dokter, tapi hanya dibalas senyuman kecut dari sang dokter.

"Assalamualaikum Cle, ini ada dokter Ziyan. Aku boleh masuk ? tanya Ara, sekedar mengingatkan Cle agar segera memakai jilbabnya

"wa'alaikumussalam, aku gak papa Ra suruh pulang aja dokternya" jawabku dari balik pintu

"ya udah saya pulang" jawab Ziyan dengan enjoynya berjalan balik kerumahnya

"tapi dok . . ." cegah Ara

"temenmu gak mau di periksa"

"Cle . . . kasian dokternya udah datang kesini loh mau meriksa kamu" bujuk ara

"Ra aku beneran gak papa, suruh pulang aja"

"oke ! terima kasih sudah menganggu waktu istirahat saya" jawab dokter Ziyan dengan senyuman mematikan seolah mau menerkam mangsanya.

"maaf dok. . . "

"hmm iya, untuk malam ini berikan dia obat ini. Besok kalo belum mendingan juga suruh dia temui saya dipuskes"

"baik dok terima kasih. Mari saya antar pulang ke puskesmas"

"gak usah" jawab dokter Ziyan dengan cueknya.